Retina ini tak sengaja menangkap sosokmu
Memaksaku 'tuk memungut sisa hangat rindu
Dalam degup kencang yang kian menderu
Meletup-letup di kala bibir mulai membisuAku berhenti sejenak
Ada denyut sesak yang sempat mendesak
Namun, cepat-cepat kuelak
Sebelum rasa itu kembali menyeruakBiar saja seperti ini,
Kita berlalu tanpa sepatah kata
Tanpa mau lagi bersua
Biar desir angin saja yang bercengkerama
Tanpa kita yang mau saling sapaMungkin memang benar,
Bersamamu adalah bahagia yang mengada-ada
Yang terkoyak asa dalam balut kecewa8 Juni 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Angan
PoesíaIni bukanlah sajak dan puisi yang indah, melainkan hanyalah sebuah memori. Memori yang tak utuh lagi. Hanya menyisakan serpihan-serpihan yang bahkan sulit untuk dilukiskan.