[11]

9.8K 1.1K 227
                                    

AKU UPDATE DUA KALI HARI INI, KARNA AKU LAGI SENEEENGGG.. TOM DATENG KE PREMIERE BEAUTY AND THE BEASSSTTTT 🙌

AHHH I'M CRYINGGG OMGGGG

FELTSON IS REAAALLL 😍😍😍

🌷🌷🌷

Astrid - Aku bisa apa

....

Dia berdiri memandang kumpulan awan hitam yang memenuhi langit biru. Matanya kosong. Pikirannya mengawang jauh. Entah apa yang dia rasakan. Ingin berteriak, namun rasanya seperti bisu. Ingin mengejar, namun rasanya seperti membeku. Lalu apa? Dia harus apa? Diam saja? Ya, memang itu yang harus dia lakukan.

Diam.

Draco menutup matanya perlahan. Merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya di atas menara astronomi ini. Anggap Ia gila. Ia masih berharap jika ada sepasang tangan yang tiba-tiba memeluknya dari belakang. Tapi itu mustahil. Itu semua hanya ada dalam pikirannya. Dan tak mungkin jadi nyata.

Kicauan burung hantu menemani sore harinya ini. Hari sudah akan malam, tapi dia tak berniat untuk pergi dari tempat itu. Ia tidak sanggup melihat mereka. Melihat Hermione.

Kenapa ini begitu cepat? Kenapa Hermione akan benar-benar pergi disaat hatinya yang belum sepenuhnya kebal?

Seorang malfoy tidak boleh menangis. Apalagi Ia laki-laki. Tapi Ia ingat suatu kata. Ada yang mengatakan, kalau laki-laki boleh menangis untuk seseorang yang pantas Ia tangisi. Untuk seseorang yang berarti dalam hidupnya. Dan setetes air mata tidak akan membuatmu lemah.

Tapi.. ia tetap memilih diam. Karna..

Aku tak menangis bukan karna tak punya rasa dan hati. Tapi karna rasa sakit ini begitu dalam, hingga aku tak merasakan apa-apa lagi.

...

Makan malam sudah selesai. Draco pergi lebih dulu karna sudah amat lelah. Bukan lelah fisik, tapi lelah batin.

Laki-laki itu berjalan sendirian ditengah koridor yang gelap. Sepatu pantofelnya seperti backsound yang mengiringi keheningan malam ini.

Dieratkannya jubahnya karna suhu yang menggigit. Ia ingin segera sampai asrama dan membuat dirinya tidur dengan waktu yang lama. Mungkin kata selama-lamanya lebih bagus dibanding dengan kata 'yang lama'.

Draco baru hendak berbelok, ketika tiba-tiba ada yang menarik jubahnya dari belakang dengan kencang. Draco terlalu kaget dan membiarkan orang itu menyeretnya.

Kini Ia berada di ruang kebutuhan. Ternyata orang itu membawanya ke tempat ini. Tempat yang dulu hampir membunuh Draco dengan kobaran api.

"Halo, Malfoy." Sebuah suara dingin seakan menusuk pendengaran Draco. Ia baru menyadari kalau sedari tadi Ia belum berbalik dan melihat orang yang tadi menyeretnya.

Laki-laki itu pun berbalik cepat. Dan seketika matanya melebar sempurna.

"K.. kau?"

Si lawan bicara tersenyum miring. Ia mengucapkan mantra, dan seketika ada kursi disampingnya. Ia pun duduk dengan tenang sambil menyilangkan kakinya.

"Kau tidak membalas salamku? Sangat Malfoy sekali."

Draco merasa jantungnya merosot kebawah. Ia terus memandangi orang itu tanpa berkedip sekalipun.

Yang ditatap ikut menatap Draco tajam. Sikap tenangnya tak berlangsung lama ternyata. Ia kembali berdiri dan mendekat ke arah Draco.

"Kenapa? Kenapa kau lakukan itu?"

My STUPID Girl [DRAMIONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang