Bukk!!"Dracooo!"
Hermione langsung berlari mendekati Draco, suaminya.
"Ada apa, Draco?" Tanya Hermione panik.
"Oh tidak apa-apa, mione. Tadi aku menyenggol pot bunga. Makanya pot nya jatuh, hehe."
Anju.
"Aku kira ada apa! Buat kaget saja!"
Draco nyengir. Membuat Hermione makin kesal. Untung anak yang di kandungnya ini benar-benar anak Draco. Kalau bukan kan nanti jadi pertanyaan kenapa anaknya nanti akan mirip dengan Draco, karna selama mengandung ibunya selalu kesal dengan manusia satu itu.
"Mmm.. halo! Kami masih disini."
Hermione menoleh dan mendapati Blaise, Theo, dan Crabbe yang sedang berdiri mematung di depan pintu rumahnya.
"Kalian??!" Pekik Hermione tak percaya.
"Hai, Hermione Malfoy." Sapa Theo sok ramah. Dan tanpa di persilahkan, mereka bertiga masuk ke dalam rumah dan membanting bokong masing-masing di atas sofa.
"Ka-ka-ka-ka—"
Puk! Draco menepuk pundak Hermione.
"Kalian, ke-ke-ke—"
Puk!
"Kenapa, bi-bi-bi—"
Puk!
"Bisa tahu kami disini?!"
Huh, akhirnya selesai juga ucapan Hermione gagap, eh Hermione Malfoy.
Mereka tidak ada yang menjawab. Blaise menyilangkan kakinya dengan santai lalu langsung mengambil remote dan menyalakan televisi.
"Theo, sinetron Anak Yang Dilempar, tayang jam berapa?"
"Jam sembilan."
"Yah, kita sudah terlewat."
Hermione melongo. Bagaimana bisa mereka mengerti tentang televisi, bahkan hafal jadwal tayangnya?
"Utaran saja." Celetuk Crabbe.
"Memang masih ada?"
"Entah, aku sudah jarang menonton itu. Aku sih sekarang biasa menonton sinetron Anak Rumahan."
"Ohh.." mereka bergumam ria. Tidak menyadari kalau Hermione sudah hampir mati suri dibuatnya.
"Berhenti kalian semua!" Teriak wanita hamil itu tiba-tiba. Membuat semua orang yang ada di ruangan itu diam seketika. Bahkan acara TV pun jadi diam. Eh, bohong deh.
Hermione mengambil napas dalam, "Aku tanya! Bagaimana kalian bisa tahu keberadaan kami?!"
Mereka saling lirik satu sama lain. Sampai dengan tanpa berdosanya, Theo menjawab, "Kan memang selama ini Draco selalu berhubungan dengan kami semua. Tapi dia menyuruh kami untuk tidak memberitahu siapapun termasuk dirimu. Dan tadi Draco meng-Whatsapp kami kalau kau sudah hamil. Makanya kami langsung datang segera."
Anj*ng. Draco mengumpat dalam hati.
Hermione memerah, marah. Tangan diletakkan di pinggang. Dan hidungnya mengeluarkan uap panas.
"Oh, jadi.. seperti itu..?"
Draco mundur beberapa langkah. Waspada karna bisa saja Hermione mengutuknya menjadi patung lilin karna telah menjadi suami durhaka.
"Ma-ma-ma-ma—"
Puk! Blaise yang sudah berdiri, menepuk bahu Draco.
"Maaf, sa-sa-sa-sa—"
KAMU SEDANG MEMBACA
My STUPID Girl [DRAMIONE]
Fanfiction[COMPLETED] Bagaimana jadinya kalau Hermione Granger yang terkenal dengan sebutan The Brightest Witch Of Her Age dan Gryffindor sejati berubah menjadi murid paling bodoh, idiot, sembrono, cengeng, manja, dan penakut? Itu semua terjadi karna kecelak...