{31}

3.4K 122 16
                                    

Sesungguhnya cinta mendengar
Walau tak terucap dengan kata
Cukup rasa yang berbicara di antara
KITA.

~Vallery
_________________________

Author pov
***

"Stop disitu. Dalam hitungan ke-3 kalau papih gak mau ngasih tau siapa ibu aku. Aku bakalan loncat." Ucap gadis itu.

1... 1/5... 2... 2/5... 3...

"Ahhhggrrr.." Ucap gadis yang nekad itu.

"Lo gila ya? Kalau lo mati gimana? Heh liat atas balkon lo itu ada di atas jalan ini, kalau jatoh gimana?" Tanya Aleanzah dan kini ia menopang badan Valery.

"jangan banyak tanya le , ayoo kita pergi dari sini." Ajak Valery pada temannya Ale.  yg memang usianya Lebih muda satu tahun.

"Kemana?" Tanya Ale sambil berlari bergandengan dengan Valery.

"Kemana aja, yang penting pergi ya, kerumah lo juga jadi." Ucap Valery terus berlari.

Ayah Valery terus mengejar putrinya itu, yang di ikuti 3 pengawalnya. Untuk mengejar Valery.

"Lepasin tangan gue kali Vale." Ucap Ale sambil ngos-ngosan.

"Udah dulu ya, larinya kayanya ayah juga gak ngejar kita lagi." Ucap Valery.

"Heh, yang ngajak lari siapa? Kan lo." Ucap Ale.

"Iya.. iya maaf." Ucap Valery.

"Yaudah gue cabut dulu ya." Ucap Ale berpamitan.

"Ale.. gue ikut, ya pliss.." Ucap Valery memohon.

"Ngapain, heh gue itu mau ke Bandung. Yakali lo mau ikut? Jakarta-Bandung itu mayan, trs gue bawa lo, ngerepotin tau." Tolak Ale.

"Gue janji gak bakalan ngerepotin lo." Ucap Valery.

"Gak mau ah, ntar kalau ketauan mamah gue, abis gue." Ucap Ale.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Gila lo ya. Gue itu masih kecil masa bawa cewe pas jenguk tante Letta, sih?" Tanya.

"Gue yang bilang deh ke tante Rahma." Ucap Valery. Ya memang Valery tau mamah Ale itu Rahma karna rumah mereka satu komplek dan kebetulan Ale & Vale itu 1 sekolah.

"Yaudah kita ke rumah gue dulu, gue mau ngambil baju, kita disana mau 1 minggu!" Ucap Ale yg sontak membuat Valery kaget.

Valery pun langsung menelan ludah. "1 minggu?" Tanyanya.

"Iya, kenapa? Gak mau? Yaudah gak usah ikut, gampang kan?" Tanya.

"Gak.. gak.. gak.. gue ikut aja deh gpp itung-itung jalan-jalan." Ucap Vale.

"Yaudah ntar pembantu gue suruh bikin surat lo buat di kirim ke sekolah." Ucap Ale.

"Kok lo baik baget sih.. sama gue Al?" Tanya Valery.

"Lo mau gue galak?" Tanyanya dingin.

"Boleh.. kalau lo galak itu lo makin ganteng tau." Ucap Vale keceplosan.

Dia Bukan UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang