{20}

3.8K 129 5
                                    

Kini sudah saatnya aku tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang kita sayang. Mungkin ini yang kau rasakan dulu saat kehilanganku.

~D
_____________________________

Author pov
***

"Bu.. pak.. kita harus segera lakukan oprasi pada putri ibu." Ucap dokter Dinda dengan berat hati.

"Tapi dok belum ada ginjal yg-" ucapan papah Letta terpotong.

"Saya yg akan mendonorkan ginjal saya untuk Letta, karena saya akan menebus kesalahan kakak saya." Ucap Razkan tiba-tiba.

"Siapa kamu nak?" Tanya mamah Letta

"Saya Razkan, adik dari kak Rizkan" ucapnya sambil menunduk.

"Rizkan? Mantanya Letta, yang udh bikin anak saya sakit hati, yang udah bikin anak saya pergi, udh bikin anak saya sakit, dan sekrang kamu mau apa? Letta udh cukup di sakitin sama kakak kamu." Ucap mamah Letta marah-marah.

"Tante belum tau dimana kak Rizkan, tante belum tau gimana dia sekrang? Ijinin aku buat nebus kesalahan kakakku tante." Ucap Razkan sambil bersujud dihadapan orang tua Letta.

"Berdiri.. nak.. tante maafkan kakak kamu, tante hanya ingin melihat Letta tersenyum." Ucap mamah Letta sambil menyuruh Razkan berdiri.

"Iya.. mari liat Letta di ruanganya." Ucap papah Letta.

Saat mereka masuk.

Methew sedang tidur di kursi dipinggir Letta. Sama dengan Letta pun sedang tertudur sambil memegang perutnya.

"Letta kamu kenapa sakit sayang?" Tanya mamah Letta yg melihat Letta kesakitan.

"Mah.. aku gak kuat perut aku sakit.. mah aku gak ta-

Tit... tit...

Suara deteksi jantung berbunyi dan semuanya melihat ke arah deteksi jantung dan garisnya lurus menandakan jantung Letta berhenti.

"Lettaaaa... jangan tinggalkan mamah nak.." ucap mamah Letta menagis...

"Kita lakukan oprasinya sekarang... Letta akan saya masukan ke ruangan ICU untuk di rawat lebih intensif agar lebih steril." Ucap dokter Dinda segera memanggil suster untuk memindahkan Letta ke ruangan ICU.

⚫⚫⚫

3 jam sudah oprasi dilakukan tapi keduanya sulit untuk ada kemungkinan sadar...

Disisi lain dokter Dinda sedang melihat-lihat foto Methew yg sengaja ia simpan.

Tok..tok...

"Permisi dok.. saya mau bicara.." ucap Methew mengangetkan dokter dinda dan tak sengaja foto Methew dijatuhkannya.

"Kamu ngapain mengagetkan saya?" Ucap dokter Dinda salah tingkah.

"Maksud dokter apa nyimpen foto-foto saya" ucap Methew sambil mengambil fotonya.

"Maaf saya sedang sibuk, kamu bisa keluar." Ucap dokter Dinda mengambil foto yang Methew pegang.

Dia Bukan UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang