Part 8 : Honeymoon?

6.1K 65 0
                                        

Setelah selesai makan siang dengan mertuaku. Saat ini aku dan Nara sedang berada dikamar tamu yang sedang ditempati olehnya.

"Nara, gimana kuliah kamu sekarang?"

"Lancar kok mba"

"Kamu masih berhubungan sama Devin?"

"Ssstt.. Mba jangan kencang- kencang bicaranya nanti bang Zivan tau, mati aku mba. Iya mba. Tapi mba jangan kasih tau bang Zivannya, masalah ini".

Dan ku jawab dengan anggukan.
"Oiya.. Mba kapan nih ngasih aku ponakan? Ujarnya dengan senyum menggodaku.

"Mba juga gatau Nara. Se dikasihnya ajalah sama allah".

"Yaa. Nara udah ga sabar banget nih mba, pengen gendong debay", katanya dengan raut wajah kecewa. Memangnya siapa sih yang gamau punya keturunan dalam sebuah hubungan pernikahan.

"Yaa.. Mba juga pengen. Malah mba udah siap jadi ibu. Tapi mau gimana lagi, orang belum dikasih".

"Kurang usaha mungkin mba", ucapnya dengan tertawa.

Blush.

Pasti wajah sudah seperti tomat. Kalau usaha mah sudah pasti. Bahkan gencar banget. Dan kenapa juga Nara bahas masalah seperti itu, mau jawab gimana.

"Apaan sih", katanya dengan menyembunyikan rona pipi ku yang merah.

***

Zivan Pov

Saat ini aku sedang berbincang dengan orangtuaku ditaman belakang.

"Gimana kabarnya pa, ma?"

"Alhamdulillah. Kamu bisa lihat sendirikan. Mama dan papa baik-baik dan sehat kok. Kamu tenang aja", ujar papa.

"Lebih sehat lagi kalau gendong cucu mama", sambung mama dengan menggodaku.

"Oiya.. Kamu tuh Van, ganas banget si sama istri. Sampe-sampe leher dia merah semua"
Kata papa sambil tersenyum.

"Aahh papa ini kaya gapernah ngerasain jadi pengantin baru aja" jawabnya dengan cengiran lebar.

"Papa jelas taulah Van. Rasanya enakkan? Tapi ya ga segitunya juga, kasian Vera pasti dia malu banget karena ketahuan basah oleh mama dan papa dalam keadaan seperti itu. Untung yang datang kami, kalau orang gimana?"

Lalu mama mencubit perut papa.
"Iihh papa apaan sih, malu tau", bisiknya pada papa. Kini muka mama jadi merah karena malu.
Dan lebih parahnya lagi, saat ini anaknya malah sedang tertawa mendengar jawaban papanya. Memang jika sedang bersama seperti ini maka tingkah konyol mereka pasti muncul dengan sendirinya.

"Iya pa. Jelaslah enak, kenapa ga dari dulu ajanya Zivan nikah".
Mendengar jawaban anaknya, Ridwan pun tertawa.

"Jadi kapan kamu mau ngasih cucu buat mama Van?"

"Tunggu aja ma. Zivan juga sudah usaha semaksimal mungkin buat cucu yang lucu buat mama"

"Mama gamau tau, pokoknya kamu harus secepatnya ngasih cucu buat mama, papa sekaligus mertua kamu"

"Iya ma"

"Besok jangan lupa packing Van", sambung papa.

"Memangnya besok mau ngapain? Kok pake packing segala", jawabnya dengan raut wajah bingung sekaligus terkejut.

"Honeymoon".

***

Tingnong.

Tingnong.

"Iya"

"Cari siap..?" baru saja Vera ingin bertanya pada tamu. Tapi setelah membuka pintu Vera sangat terkejut ternyata bunda dan ayahnya datang. Dan pada saat itu juga Vera langsung berhambur memeluk bundanya.

"Vera kangen banget sama bunda"

Rena yang mendengar anaknya terisak dalam pelukannya itu langsung melonggarkan pelukannya dan menghapus air mata anak semata wayangnya.

"Ssstt. Kok malah nangis sih. Ga malu nangis dilihatin sama mertua kamu sayang"
Lalu aku mencium tangan ayah dan kembali memeluknya. Setelah itu aku langsung berbalik kebelakang dan ternyata ada mama.

Mama yang melihatku pun tersenyum. "Sayang kok diem aja sih suruh masuk dong bundanya".

"Ayo yah, bun masuk"

"Gimana kabar kamu dengan mas Bian?", tanya mama Rida.

"Alhamdulillah baik Rid. Kamu sampai jam berapa?"

"Jam setengah 10"

Sampai diruang keluarga. Ridwan melangkah kearah ayah.
"Gimana kabarmu Yan?"

"Alhamdulillah baik Wan, gimana kabar kalian?"

"Sama seperti kamu Yan. Oiya.. Zivan ayoo kesini".

"Iya pa".

"Assalamualaikum yah. Kapan datang yah?"

"Barusan Van".

***
Tiba waktunya makan malam.
Saat ini dua keluarga sedang berkumpul diruang makan.

"Sayang"

"Iya bun"

"Kamu sudah packing belum?"

"Packing??"

"Iya sayang kamu dan Zivan besok akan Honeymoon ke Maldive", sambung mama.

Uhhuuk.
Aku tersendak saat minum ketika mendengar rencana tersebut.

"Honeymoon?"

Jangan lupa vote dan komennya

Pantaskah Aku Berada Disisimu 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang