Part 13 : Sendirian lagi

3.9K 64 0
                                        

Kalian tau, akhirnya jujun dapet service dari mamaknya. Haha
Aku pikir Vera tidak bakal mau, eh.. Tapi malah dia yang minta nambah. Nikmat mana lagi yang kau dustakan. Ternyata istri hamil membawa untung ya, hehe.

"Sayang, kamu jangan kuliah lagi ya?" pinta suamiku.

Tetapi jawabanku hanya gelengan. "Ck. Ayo lah yang, masa kamu tega tinggalin aku lagi sendirian." ucapnya lesu.

"Yasudah nanti aku pikirkan lagi ya suamiku." ucapku sambil mencium pipinya. Matanya langsung berbinar.

"Harus dipikirkan itu sayang"

"Nanti aku usahain setiap dua minggu sekali atau sebulan sekali akan pulang." ujarku seraya menggodanya. Dan berhasil, mas Zivan langsung cemberut.

"Ck. Kalau gitu mah gausah dipikirin lagi, bila perlu gausah pulang" gerutunya pelan. Namun aku masih bisa mendengarnya.

"Apa mas? Aku denger kok! Yasudah kalau itu mau kamu" emang enak aku kerjain. Wlek haha ( apasih thor ga jelas banget_-)

"Ga kok yang. Aku ga bicara apa-apa. Jangan ya sayang, kamu harus pulang. Masa si jujun ga dapet service. Masa cuma hari ini aja" elaknya.

Damn. Pipiku bersemu merah layaknya tomat. Sempat-sempatnya bicara seperti itu, dasar suami mesum batinku.

"Ck. Bantuin napa yang, diem aja tuh" tuturku seraya packing pakaianku untuk berangkat ke Yogyakarta.

***

"Pagi sayang" sapa mama, saat kami baru saja turun dari tangga.

"Pagi juga ma. Mama lagi masak apa?" tanyaku.

"Ada deh, kalian pasti suka masakannya." mas Zivan terkekeh melihat tingkat mamanya.

Setelah itu, aku berniat ingin bergabung dengan mama, tapi mama tidak memperbolehkanku.
"Kamu duduk aja disana ya sayang." katanya sambil menunjuk kursi disebelah mas Zivan. Pasrah ajalah, tapi ketika aku ingin melangkah. Mama malah menahan tanganku. Lalu mama agak sedikit berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan perutku, sambil mengusapnya.
"Hallo cucu oma. Sehat terus ya sayang, jangan nakal ya sama mommy didalam. Oma ga sabar mau gendong kamu." ucap mama. Kemudian diakhiri dengan mencium perutku.

"Hallo juga oma. Iya oma, aku juga ga sabar mau digendong sama oma" ucapku menirukan suara anak kecil.

"Oiya, Daddy lupa sapa anak daddy. Sini sayang" panggilnya seraya memintaku untuk duduk dipangkuannya.

Mana mungkinlah aku ngelakuin itu didepan mertuaku. Mau taro dimana mukaku nanti. Tapi yang anehnya, aku malah menganggukkan kepalaku dengan sangat antusias.

Kini aku sudah berada dipangkuan mas Zivan. Dan mama hanya terkekeh melihat kelakuan anaknya serta menantunya itu.
"Hallo anak Daddy. Kamu lagi ngapain sayang diperut mommy? Sehat terus ya anak daddy, jangan nakal sama mommy ya kalau daddy gaada." ucapnya sekaligus mengusap, mencium perutku.

"Hallo juga Daddy. Aku lagi nungguin masakan oma daddy. Iya dad, aku sayang daddy"ucapku seperti anak kecil.

Mama terkekeh mendengar jawabanku barusan.
"Anak daddy udah laper? Nanti daddy bilangin oma ya sayang, biar masaknya cepet."

"Oma, cepetan ya. Anak daddy udah laper katanya." ucapnya lagi. Dan kami pun tertawa.

"Siap sayang. Sebentar lagi oma selesai. Makan yang banyak ya cucu oma"

"Siap oma" ucapku dan mas Zivan bersamaan.

"Apa sayang? Kamu mau daddy menjengukmu?" ujar suamiku. Seolah- olah dia sedang mendengarkan anaknya berbicara.

Ck. Bikin malu aja. Langsung saja ku cubit pinggangnya.
"Aawwh"

"Mas. Ih malu tau" kini sudah ku pastikan mukaku merah, sudah seperti kepiting rebus.

***

Kini kami sudah berada dibandara Soekarno-Hatta, untuk mengantarkan istriku pergi.

"Ma. Mas. Vera sama kak Pandu berangkat dulu ya" pamitku sebelum masuk.

"Iya sayang take care ya. Jangan lupa kalau sudah sampai, nelpon mama ya" tutur mama. Aku hanya mengangguk.

"Mas. Vera berangkat ya, jangan lupa makan, jangan genit selagi aku gaada. Udah dong jangan cemberut mulu, aku pasti pulang kok." ucapku pada mas Zivan, yang sedari tadi memelukku dan tidak mau melepasnya.

Aku hanya pergi
Tuk sementara
Bukan tuk meninggalkanmu selamanya.

Aku pasti kan kembali
Pada dirimu..
Tapi kau jangan nakal
Aku pasti kembali...


Hallo im come back everybody. Maaf tambah ngaco. Mumpung otak lagi lancar jaya nih, makanya mau nulis lagi. Vote + comment aku tunggu ya.

Bye. Jumpe lagi



Pantaskah Aku Berada Disisimu 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang