Ting.
Sebuah notifikasi menyadarkanku. Ternyata obrolan teman-temanku di grup Cabul fresh Dunia.Frezzy : Whatsapp bro
Rezky : BBM bro
Prima : Instagram bro
Reno : Share it bro
Rezky : bego! Itu bukan medsos kali Ren. Itu aplikasi-_-
Zivan : Kalian bawa pasangan ke acara reunian?
Reno : aku malah ngajak dua-duanya Van.
Prima : maksud lo?
Rezky : maksud lo? (2)
Reno : pacar sama selingkuhan, gue bawa.
Prima : kamvret!! Gaya lo Ren. Mampus baru tahu rasa lo.
Zivan : bisa-bisa perang dunia ketiga bro. Wkwk
Frezzy : Anjay. Tobatloh Ren.
Prima : WOW. Mantap Ren
Frezzy : iyalah Van. Lo juga jangan lupa ajak istri cantik lo
Zivan : Kamvret, emotnya harap dikomdisikan! Istri gue pasti ikutlah gue suruh, secara Vera kan sekolah disitu.
Frezzy : iyaya. Kok gue jadi bego kayak sih Reno ya. Wk
Reno : Sialan lo zy
***
Kini aku sudah berada diballroom hotel Wenner Victori, bersama kak Pandu. Kini tubuhku di balut dengan gaun berwarna biru cantik sehingga mencetak jelas lekuk tubuhku yang sedikit berisi dan menampilkan bahu mulusku.
( Anggep aja itu gaun yang dipake Vera)"Eits.. Rez itu bukannya Vera, istri cantiknya si Zivan", ujar Prima dengan menunjuk kearah ku.
"Ga salah lagi, Prim. Eh.. Tapi dia kok ga sama Zivan ya."
Dari kejauhan Frezzy hanya menatapku bingung. Sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka, pasti si pala batu itu bikin masalah ucap Frezzy dalam hati. Yah.. Gausah diragukan lagi bila Frezzy bisa mengetahui atau menebak masalah yang terjadi dalam hubungan yang mas Zivan jalin dengan benar, karena ia sudah sangat hafal dengan semua tingkah mas Zivan. Frezzy merupakan sahabat dekat dari suamiku, bahkan mas Zivan pun sudah menganggap ka Frezzy itu saudaranya.
"Sialan tuh cowok! Apa-apaan dia meluk pinggang istri sahabat gue. Lebih baik kita samperin aja guys." Reno yang melihat itu pun geram dengan kejadian tersebut.
"Santai Ren. Lo gaboleh gegabah bro, mungkin itu sepupunya. Positive thinking aja bro". Tutur Rezky.
"Bener kata Rezky
"Kamu kenapa memakai gaun ini sih, de?" tanya kak Pandu dengan nada geram sambil mengeratkan pelukannya dipinggangku.
"Karena gaun ini adalah gaun istimewa. Memangnya kenapa ka? Ko kak Pandu jadi posesive gini" nadaku curiga.
" lihat itu. Karena sedari tadi pria- pria itu melihatmu seolah-olah ingin menelanjangimu de." tuturnya sambil menunjuk kearah kumpulan pria.
"Haha.. Kak Pandu ini ada-ada aja." namun saat aku melihat arah yang ditunjuk oleh kak Pandu, tubuhku langsung menegang. Itukan teman-temannya mas Zivan dan disana juga ada seseorang yang selama ini ia rindukan.
Kini cairan bening sudah membasahi pipiku. Tapi langsung ku hapus sebelum kak Pandu tau.
"Udahlah Ver. Kamu ga perlu menutupi kesedihanmu dengan senyummu itu."
"Aku ngga papa kak." tersenyum adalah satu hal untuk menutupi sebuah masalah.
"Verraaa" Teriak Vania.
"Itu sahabat kamu Ver? Ternyata dia konyol juga ya, ngga nyangka udah cantik,anggun malah lari pake gaun. Aneh" ucap kak Pandu sambil tertawa melihat kekonyolan teman Vera.
"Aduh Van. Kamu tuh ga pernah berubah yaa. Pantesan aja ngga dapet-dapet jodoh. Haha"
"Sialan kamu Ver. Gue mah nyantai aja masalah jodoh. Barangkali aja dengan adanya acara reuni ini gue dapet jodoh terus jadian terus ngajakin nikah"
"Haha. Ada-ada aja kamu Van", ujarku. Kak Pandu terkekeh melihat kekonyolan sahabat adiknya tersebut.
"Loh.. Ver kamu sama siapa? Si Zivannya mana?"
"Oiya aku lupa, ngenalin kakak aku ke kamu. Kak Pandu,ini Vania. Sahabat aku yang otaknya lumayan ajak gesrek. Dan Vania ini kak Pandu kakak aku".
"Pandu"
"Vania" ucapnya. "Aih tapi, bukannya kakak kamu udah gaada ya?" ucapnya lagi.
"Iya. Nanti aku akan ceritain ke kamu, tapi bukan sekarang waktunya".
Saat sedang asik-asiknya berbincang-bincang dengan Vania. Tiba-tiba ada suara yang sudah lama aku rindukan.
"Ver"
"Bisa bicara sebentar"
Kak Pandu langsung saja mengusap punggungku, memberikan ketenangan. "Kalau kamu belum siap bertemu. Lebih baik gausah".
"Vera gapapa kak. Vera juga harus nyelesain masalah ini kak".
"Iya"
***
"Maafkan mas, Ver. Mas salah. Mas tidak tau kalau kak Pandu itu kakak kamu. Dan mas sudah bertindak bodoh tidak mau mendengarkan kebenarannya. Mas terlalu mentingin ego mas sendiri". Ucap mas Zivan dengan mata yang berkaca-kaca.
"Vera juga salah mas, karena tidak memberitahu mengenai kak Pandu kepada mas Zivan. Vera juga minta maaf." sebulir air mata pun jatuh membasahi pipiku. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menghapus air mataku.
"Hsutt. Sudah ya jangan nangis lagi, ini bukan salah kamu, ini salah mas sayang. Kamu jangan nangis lagi ya. Kalau kamu nangis, nanti baby nya juga ikut nangis karna mommynya sedih".
Vera sangat terkejut, setelah mendengar ucapan dari mas Zivan. Siapa yang memberitahunya bahwa aku sedang hamil? Apa bunda? Atau kak Pandu? Tapi yasudahlah mas Zivan juga berhak mengetahui mengenai darah dagingnya.
"Mas tau dari mana kalau aku hamil?" tanyaku."Kamu tidak perlu tau siapa orangnya, yang jelas dia sangat menyayangi dan melindungimu. Tapi kenapa kamu tidak memberitahu tentang ini pada mas, Ver?"Ucapnya dengan membelai rambutku.
"Vera cuma gamau menghambat mas Zivan yang ingin menceraikanku" ujarku sambil terisak.
"Hsutt. Kamu ini bicara apa Ver? Mas ga akan meninggalkanmu dengan anak kita. Dan mas mohon sama kamu, tolong jangan pernah lagi bicara seperti itu, mas sangat membencinya. Dan mas ga akan melepaskanmu kepada orang lain. Kamu ngerti kan?" dan ku jawab dengan anggukan.
"Kamu selama ini kemana Ver? Sudah 4 bulan, mas mencarimu kemana-kemana. Bahkan ayah dan bunda tidak mau memberitahu dimana keberadaanmu. Saat mas mengetahui bahwa kamu sedang mengandung buah cinta kita, mas sangat kacau. Tapi mas sangat bersyukur dengan adanya acara reuni ini, mas bisa bertemu denganmu lagi".
"Saat itu aku hanya butuh waktu untuk menenangkan fikiranku dan menetap disuatu daerah.
"Tapi kamu mau kan tinggal lagi bersama mas?"
Halo readers. Ceritanya nambah ngaco ya? Soalnya authornya masih amatir:v dan ada 2 pengumuman nih.
1. Part ulah suamiku bakal saya revisi.
2. Mungkin ini update tan terakhir bulan ini- oktober. Karena ada tugas yang harus saya kerjakan di dunia nyata.Tetap tungguin terus ya kelanjutannya? Jangan lupa juga vote/ tap bintang + comment ya.
Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Aku Berada Disisimu 18+
Romance6 tahun yang lalu, saat SMA aku mengejarnya. Dia adalah cinta pertamaku. 2 tahun itu aku hanya bisa mencintainya dalam diam. Seseorang yang benar-benar mencintaiku, pasti tidak akan pernah menyuruhku untuk menjadi seperti orang lain. Kecewa... Sud...