Part 17 : Malaikat Kecilku

5.1K 83 6
                                        

Halooo pada kangen ga nih sama kelanjutan ceritanya Zivan dan Vera ini? Terima kasih buat kalian para readers yg udah baca + vomment cerita saya ataupun buat silent readers. Tapi makasih banget pokoknya. Tanpa kalian cerita saya gaada apa-apanya haha kok jadi curcol ya?

Akhirnya kami pulang ke rumah dengan membawa hadiah terindah yang Allah percayakan kepadaku dan suamiku, yaitu kedua malaikat kecil kami. Yang akan menjadi penerus bagi kami orang tuanya. Setelah 3 hari dirumah sakit.

"Selamat datang princess dan jagoan Daddy di rumah"ucap mas Zivan saat sampai didepan rumah.

Ceklek.

"Wah.. Cucu Oma sama Nenda udah nyampe. Sini sayang" ucap mama dan bunda secara bersamaan. Lalu menghampiriku dan mas Zivan.

"Bang berikan cucu mama sini. Biar mama aja yang gendong princessnya oma" kata mama sambil mengulurkan tangannya untuk menggendong cucu pertamanya, tapi harapannya langsung pupus.

"Gaboleh. Pasti tangan mama belum cuci sama pake antis kan?"

Ck. Over protektive.

"Ck. Kamu nih ya, mama tabok baru tau rasa. Mamakan cuma mau gendong cucu mama aja ribet banget. Tuh.. Liat Vera saja berikan jagoannya pada Nendanya" umpat mama.

"Ck. Mas kasih princess kita ke mama, terlalu over banget sih."

"Tapi saya-ng" akhirnya mas Zivan pun menyerah putri kita pada omanya. Setelah mendapatkan pelototan dariku dengan isyarat untuk membolehkan mamanya menggendong.

***

"De. Kalian udah ada ide nama buat ponakan kakak?" tanya kak Pandu.

" udah kak"

"Siapa? Siapa?"

"Hehehe kepo ya?"

"Tetep nyebelin ya kamu de. Walaupun udah jadi ibu juga" tuturnya sambil mencubit hidungku gemas sampe merah.

"Iya-iya deh. Kalau jagoan namanya KARELIO DHITYA DIATAMA kalau princessnya KARENINA MIKAYLA DIATAMA. Nanti dipanggil Arel sama Mika.

"Hallo ponakan om kece. Yuk Mika ikut om yuk" sapa ka Pandu.

"PD tingkat dewa ya ka wkwk". Lalu aku menyerahkan mika untuk digendongnya.

"Oiya kamu kan kuliah de. Terus gimana nanti sama mereka? Kan gamungkin ngasih asi exsclusif?"

"Aku tunda dulu lah kuliahnya ka, Kasian Arel sama Mika. Aku mau ngasih asi exsclusif ke mereka selama 2 tahun, mungkin baru kuliahnya dilanjut lagi."

"Yasudah kakak akan dukung apapun keputusanmu, asalkan kamu ga nelantarin ponakan kakak aja."

"Oiya kak. Apa kakak gaada rencana pulang ke Cirebon buat ketemu ibu sama bapak? Pasti mereka kangen deh, apalagi Lizha sama Seva?"

"Pasti adalah. Mereka kan keluarga aku, tapi sekarang ibu sama bapak lagi ke Jakarta ngurusin bisnisnya."

"Berarti cuma ada Lizha sama Seva aja dong berdua dirumah. Kasian kak pulang gih." lalu dijawab dengan anggukan.

"Kamu ngusir nih?" candanya tapi dengan nada seolah-olah marah.

"Bukan gitu. Kasian mereka kan perempuan semua, buat apa punya abang tapi ga berguna. Mau digituin nanti sama mereka?"

"Jangan dong. Iya-iya lusa deh kakak pulang." ucapnya sambil mengacak-acak rambutku.

"Ngomong-ngomong suami kamu mana? Tumben ga nempel terus sama kalian?"

"Emangnya suami aku permen karet apa?! Pake nempel segala. Ada dikamar, mungkin lagi tidur. Kasian juga mas Zivan ga tidur berapa hari gara-gara nungguin aku terus."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pantaskah Aku Berada Disisimu 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang