Setelah 2 tahun di Malaysia, akhirnya aku pulang ke Cirebon kota kelahiranku. Aku sudah mengabari bunda bahwa hari ini aku akan pulang. Dan bunda juga sedang dalam perjalanan ke bandara Soekarno Hatta untuk menjemputku.
Akhirnya aku sampai juga.
"Sayang". Aku langsung menoleh kearah suara tersebut, ternyata itu bunda. Aku langsung berlari dan memeluk bunda."Vera kangen sama bunda",ujarku sambil menangis.
"Husst.. Bunda juga kangen. Anak bunda gaboleh nangis dong, malu sama calon suami kamu". Ucapnya sembari menenangkanku. Aku tertegun mendengarnya. "Apa aku tidak salah dengar? Calon suami? Apakah ayah dan bunda menjodohkanku? Tidak. Tidak. Pasti aku salah dengar, ucapku dalam hati.
Lalu aku dikejutkan oleh seseorang yang sedang berjongkok didepanku.
"Fabilavera olinska WILL YOU MARRY ME?" aku benar-benar terkejut. Itu suara mas Zivan. Dan semua orang yang berada di bandarapun langsung menoleh kearahku."Bagaimana sayang apakah kamu mau? Kasihan nak Zivan dia selama dua tahun ini sudah menunggumu pulang dari Malaysia. Nak Zivan juga sudah meminta restu sama ayah dan bunda, dan kami sudah merestui kalian", ucap bunda sambil tersenyum.
2 tahun yang lalu dia memang melamarku saat dibandara. Tapi aku belum menjawab pertanyaan itu.
Flashback on
"Apakah kamu mau ver, menjadi istriku dan ibu dari anak-anakku?"
Aku bingung harus menjawab apa. Karena di sini juga ada ibu dan ayah dari mas Zivan. "Hmm.. Maaf mas, tapi aku butuh waktu untuk memikirkan ini", jawabku.
"Kenapa sayang, kamu tidak mau menjadi istri Zivan?" Tanya ibu mas Zivan.
"Bukan begitu bu, tapi ver takut akan jatuh lagi kelubang yang sama seperti dulu. Vera gamau di anggap bahwa keberadaan Vera saat ini hanya akan menjadikan sebuah karma buat keluara ibu sekaligus mas Zivan", ujar sambil menunduk dan mataku juga sudah mulai berkaca-kaca.
"Vera, tatap ibu nak. Ibu minta maaf atas semua kesalahan Zivan sama kamu", ucapnya sambil memohon padaku.
"Tidak bu, jangan seperti ini. Ibu tidak salah. Vera sudah memaafkan mas Zivan, tapi maaf bu Vera butuh waktu untuk ini."
"Vera. Aku tau kesalahanku, aku minta maaf. Kasih aku kesempatan sekali lagi Ver. Oke.. Kalau kamu memang butuh waktu. Aku akan menunggu jawabanmu 2 tahun lagi saat kamu kembali".
Flashback off
"Aku takut bun", sahutku.
"Kenapa mesti takut. Bunda yakin nak Zivan adalah anak yang baik. Dia pasti akan membuatmu bahagia sayang".
"Bagaimana Vera", tanya ibu mas Zivan. Aku menghela nafas panjang, lalu aku memikirkan untuk memberikannya 1 kesempatan lagi.
"YES I WILL".
Mas Zivan langsung memelukku dan mencium keningku."Yeah! Akhirnya mba Vera jadi kakak iparku", teriak Nara, dengan wajah berbinar-binar. Lalu suasana di bandara pun menjadi riuh oleh tepuk tangan.
***
Setelah lamaran tersebut. Dia terus membujukku untuk segera menikah, tapi aku bilang tidak ingin terlalu terburu-buru."Ayolah sayang , kapan kita akan menikah?" rengeknya.
"Kamu kan tau, aku ingin bahagiain ayah sama bunda dulu. Aku juga ingin menikmati masa mudaku bersama teman-temanku dan aku juga ingin melanjutkan pendidikanku".
"Tapi kapan yang? Teman-temanku sudah pada menikah. Nah,aku ? Belum", ucapnya dengan raut wajah lesu.
" 1 tahun lagi. Yasudah kalau kamu ingin segera menikah cari saja yang lain. Katanya ingin menungguku. Huu payah!", ucapku dengan tatapan sinis dan senyum mengejek.
"Yasudah, iya-iya. Tapi, kamu harus janji sama aku, gaboleh lagi kebolak balik ke Malaysia-Cirebon."
"Hmm.. Aku ga janji.Tapi kamu juga harus janji sama aku."
"Kok gitu jawabannya.Apa?"
"Karena aku masih ada kerjaan disana. Kamu harus izinin aku buat kuliah kalau kita sudah resmi menikah. Bagaimana?"
"Oke. Tapi kerjaan apa di sana? Sampai kamu tidak mau meninggalkannya." jawabnya sambil menyelidikiku.
"Rahasia. Terima kasih sayang", ucapku sembari mengecup bibirnya sekilas. Tapi dia sudah lebih dulu menekan tengkukku dan dia juga melumat bibirku lalu menggigit bibir bawahku dan memasukkan lidahnya.
"Ck, kalau ada butuhnya saja kamu bilang sayang sama aku." gerutunya.Aku yang mendengarnya hanya bisa nyengir kayak kuda.
1 tahun kemudian
Mas Zivan menunggu ku, dan sekarang akhirnya aku menikah.
Vomment yg banyak guys. Maaf kalau ceritanya garing.
(Flashbacknya udah yaa)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Aku Berada Disisimu 18+
Romance6 tahun yang lalu, saat SMA aku mengejarnya. Dia adalah cinta pertamaku. 2 tahun itu aku hanya bisa mencintainya dalam diam. Seseorang yang benar-benar mencintaiku, pasti tidak akan pernah menyuruhku untuk menjadi seperti orang lain. Kecewa... Sud...