"Jangan menggodaku ver", gerutunya dengan nada frustasi. "Atau kamu mau aku melakukannya sekarang juga huh!", ucapnya dengan nada menggodaku sekaligus mendekatiku.
"Apa? Aku tidak takut!", teriakku dengan nada menantang.
"Ooh.. Rupanya kau tidak takut sayang", dia menghela nafas lalu mendekatiku dan langsung menarik tanganku sehingga aku terjatuh tepat diatas tubuhnya.
"Oh.. Shit!! Kau sudah membangunkannya", ujarnya sambil menyolek daguku.
"Apa yang kau lakukan mas? " ucapku dengan nada sedikit gemetar. Dia benar-benar akan melakukannya, bagaimana ini? Sebenarnya aku siap tapi sedikit takut, ujarku dalam hati.
Kini mukaku dan mukanya semakin dekat, hingga keningku menempel pada keningnya. Kini aku bisa merasakan hembusan nafasnya. Lalu tak lama setelah itu bibir kami menyatu, aku hanya bisa memejamkan mataku menikmati ciuman yang memabukkan ini. Lalu dia melumat bibirku dengan penuh kelembutan. Lalu dia membawaku ke ranjang dan merebahkan tubuhku dengan penuh hati-hati.
Lalu dia mengendus lekukan leherku, menghisapnya dan sudah dipastikan besok akan membekas. "Kau milikku sayang", ucapnya disela-sela ciumannya. Kini leherku sudah dipenuhi dengan banyak kissmark hasil karya suamiku.
"Aah.. Mas",desahku. Ayo sayang sebut namaku. Dan kini tubuhku sudah polos tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhku. Kalian pasti tahu kelanjutannya seperti apa.
***
Sinar matahari mulai mengusik dua insan yang sedang tidur dengan tubuh polosnya. Tubuhku terasa berat seperti ada yang menindihku, lalu aku membuka mataku dan terkejut melihat mas Zivan kini berada diatas tubuhku. Pantas saja tubuhku terasa berat.
Apakah ini mimpi? Benarkah semalam aku melakukannya dengan mas Zivan? Orang yang sangat aku cintai.
"Mas.. Bangun"
"Hmmm"
"Bangun mas, berat tahu ngga".
Lalu dia menggeliat dan membuka matanya. Aku yang melihatnya hanya terpaku dengan pemandangan yang disugukan melihat wajah tampannya. Mas Zivan sadar bahwa istrinya ini sedang mengamatinya. "Sudah,Aku memang tampan sayang", ujarnya. Aku hanya bisa mendengus. "Pagi sayang. Bagaimana dengan tidurmu?"ucapnya.
"Tidurku baik, tapi bisakah kau turun dari tubuhku".
"Aku tidak akan turun. Morning kissnya mana?" dia memajukan wajahnya didepanku. "Kalau kau tidak mau, aku tidak akan turun",ucapnya lagi.
Cup
"Gaada rasanya tau yang, aku gamau turun"
Cup. Tapi saat aku ingin menjauhkan wajahku, tapi dia sudah menahan tengkukku dan melumat bibirku dengan rakus.
"Turun mas, aku mau mandi".
"Aku pastikan kamu tidak akan bisa berjalan saat ini."
"Kata siapa? Aku bisa kok",sahutku dengan nada menantang. Aku berusaha untuk berdiri dalam keadaan selangkanganku terasa perih dan nyeri. Mencoba untuk tidak meringis kesakitan.
Saat baru berdiri. "Aawh.." ujarku meringis.
"Sudah kubilang, itu pasti akan terasa sakit. Apakah semalam aku terlalu kasar saat melakukannya?",tanya mas Zivan. Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku.
"Aku tidak apa-apa mas",ujarku.
"Coba kamu berdiri dan jalan lagi yang"
"Oke". saat baru saja ingin berjalan, tiba-tiba saja tubuhku sudah terangkat. "Aaah turunin mas", teriakku. Kini dia mas Zivan sedang menggendongku ala brydal style.
Vomment yg banyak yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Aku Berada Disisimu 18+
Roman d'amour6 tahun yang lalu, saat SMA aku mengejarnya. Dia adalah cinta pertamaku. 2 tahun itu aku hanya bisa mencintainya dalam diam. Seseorang yang benar-benar mencintaiku, pasti tidak akan pernah menyuruhku untuk menjadi seperti orang lain. Kecewa... Sud...
