"Naruto," panggil Sakura.
"Kenapa Sakura-chan? Kau ada masalah?"
"Aku akan menyatakan perasaanku pada seseorang pagi ini. Aku ingin kau membantuku. Kau mau, 'kan?" Tidak terpikir oleh Naruto kalau Sakura mempunyai perasaan pada orang lain. Dia hanya terfokus pada perasaannya, hingga dia tak tahu bagaimana perasaan Sakura padanya?
"Sakura-chan, aku menyukaimu, apa kau tahu tentang itu? Sejak kita memulai persahabatan sampai sekarang, aku masih mempunyai perasaan itu. Tapi, kenapa kau memiliki perasaan pada orang lain? Selama ini, apa aku di matamu?" Naruto terbawa emosinya. Dia membentak Sakura.
"Maaf, Naruto. Aku sudah menganggapmu sebagai kakak dan sahabat. Aku tidak bisa menerima perasaanmu." Naruto hanya dianggap kakak setelah semua kebaikan, kepedulian, dan perhatiannya untuk Sakura.
"Tidak apa-apa. Kau pasti bahagia bersama pujaan hatimu. Kebahagiaanmu itu juga kebahagiaanku. Siapa laki-laki yang beruntung mendapat perasaanmu itu?" Penolakan memang menyakitkan. Apalagi ditolak oleh cinta pertama, itu jauh lebih menyakitkan.
"Sasuke-kun," jawab Sakura. Inikah rasanya terjebak di cinta segitiga? "Maaf atas penolakanku padamu. Kuharap kau menemukan yang lebih baik dariku." Kalimat yang sangat pasaran untuk menolak seseorang. Memangnya kira menemukan yang lebih baik itu mudah?
"Terima kasih doanya. Kapan kau akan menyatakan perasaanmu?" Tentu Naruto amat penasaran akan hal itu.
"Pagi ini, di gedung olahraga."
"Apa yang bisa kubantu?"
"Kau hanya perlu memanggilnya, lalu bawa dia ke gedung."
"Aku akan memanggilnya sekarang. Kau persiapkan semua dengan rapi. Semoga kau diterima olehnya, dan juga lupakan pernyataanku tadi, anggaplah itu tidak pernah terjadi." Naruto berlari meninggalkan Sakura.
"Sasuke yang kusayangi. Ikutlah ke gedung olahraga."
"Hn." Dua huruf dalam satu kata yang selalu Sasuke gunakan menjadi gumaman yang tidak diketahui artinya. Naruto lekas menariknya ke gedung olahraga.
Dari depan pintu gedung olahraga yang terbuka lebar, Naruto mendorong Sasuke agar mendekati Sakura. Naruto menempatkan diri mengintip mereka lewat jendela.
"Sasuke-kun."
"Hn?"
"Aku mencintaimu. Kumohon belajarlah mencintaiku, terimalah perasaanku. Aku hanya mencintaimu, Uchiha Sasuke."
"Hn, baiklah akan kucoba."
"Arigatou Sasuke-kun. Aku sangat mencintaimu." Sasuke dan Sakura berpelukan. Naruto tidak kuat melihat kemesraan mereka.
.
"Aku sungguh tak menyangka Sasuke menerima Sakura-chan. Selama ini, dia masih mencintai mantannya. Dia benar-benar ...."
"Tenanglah Naruto-kun, kau harus menenangkan pikiranmu dan emosimu dulu."
"Hinata, aku ingin seperti ini sebentar saja. Aku butuh sandaran." Naruto memeluk Hinata, meletakkan wajahnya di bahu Hinata.
Hinata mengelus surai pirang secerah kelopak bunga matahari itu dengan lembut. Angin yang berhembus berbisik lembut mengiringi acara patah hati ini.
"Hinata, aku lapar," pinta Naruto dengan rengekan ala anak kecil. Hinata menghela napas dan menyerahkan bentonya.
"Makanlah Naruto-kun."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Shitteru
RandomToday, I have a hundred wishes that I want to make come true, someday. Once is you will love me. Hinata bahagia dengan adanya Naruto di sampingnya. Hinata berkeyakinan tidak akan jatuh cinta kepada siapa pun kecuali Naruto. Ketika hubungan mereka p...