Friend?

1.2K 94 21
                                    

Teman? Tentu saja dia temanku. Dia sering bersamaku. Tapi, aku tidak menyangka, dialah yang nantinya merusak kebahagiaanku.

Hinata bangun pagi buta. Udara masih dingin. Langit pun gelap. Hinata melirik Naruto yang masih tidur. Polos. Mulut sedikit terbuka. Mata yang terpejam tenang. Sungguh kawai.

"Jam 5 pagi, sebaiknya aku pulang." Hinata turun dari kasur secara perlahan. Hinata memandangi wajah Naruto lagi sebelum pulang. Lalu, Hinata melangkahkan kaki menuju apartemennya.

Sesampainya di apartemen, Hinata bersiap untuk berangkat ke sekolah. Hinata memastikan semua persiapan selesai dan tidak ada yang terlupakan. Hinata melihat jam di tangannya.

"Masih jam 6. Kenapa waktu berjalan begitu lambat? Aku akan menghampiri Naruto-kun." Hinata kembali ke apartemen Naruto. Hinata mengintip kamar Naruto yang sedikit terbuka. Naruto masih tidur. Hinata akhirnya masuk ke kamar Naruto dan membangunkannya.

"Naruto-kun, bangun." Hinata merasa deja vu.

"Hmm...lima menit lagi," ucap Naruto.

"Naruto-kun, bangunlah," Naruto duduk perlahan, "aku akan menyiapkan sarapan. Kau harus lekas bersiap pergi ke sekolah."

"Bahan di kulkasku tidak terlalu banyak. Kita sarapan di kantin seperti biasanya?"

"Iya. Bersiaplah. Aku akan menunggu di ruang tamu." Hinata keluar, lalu duduk di sofa. Hinata baru menyadari sesuatu. Di meja yang menompang televisi, beberapa rubik tersusun rapi. Pasti ini milik Shion. Ucap Hinata dalam hati.

Hinata yang mulai kebosanan mengecek ponselnya. Beberapa notifikasi sms masuk ke ponselnya. Hinata tidak tahu karena kemarin Hinata tidak sempat menyalakan ponselnya.

Otsutsuki Toneri

Hinata?

Kau sudah membuat tugas yang dikumpulkan besok?

Hinata? Kenapa tidak membalas pesanku?

Ya sudah. Selamat malam, Hinata.

Hyuuga Hinata : Gomenasai Toneri-san. Aku tidak sempat membuka ponsel kemarin.

Hyuuga Hinata : Aku sudah membuat tugasnya kemarin.

Hinata membalas sms dari Toneri dengan perasaan cemas. Hinata takut Toneri akan marah. Jika Toneri marah, siapa yang akan menemani Hinata ke perpustakaan? Siapa yang akan mengajari Hinata materi yang tidak Hinata mengerti? Siapa yang akan merekomendasikan novel horror pada Hinata? Hinata tidak bisa bersimbiosis mutualisme dengan Ino karena itu bukan Ino sekali. Ino sangat mencintai musik dan fashion. Sangat tidak mungkin Ino beralih menjadi kutu buku.

"Hime-nyan, kita berangkat sekarang." Naruto menggandeng tangan Hinata. Hinata mengangguk dan menyesuaikan langkah kecilnya dengan Naruto.

_000_

"Baa-san, sup miso dan susu coklat 2," kata Naruto pada baa-san kantin, "kami duduk di sana baa-san."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[1] ShitteruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang