"Sh ... shion?" Naruto menurunkan Hinata dari gendongannya.
"Hai, Kak Naru. Aku rindu Kak Naru." Shion memeluk Naruto dengan erat.
"Lepaskan, Shion. Aku tidak bisa bernapas." Naruto berusaha meraup oksigen karena dadanya sesak.
"Maaf, Kak Naru. Siapa dia?" Shion menunjuk Hinata yang menatap ke bawah.
"Shion, ini Hyuuga Hinata. Hinata, ini Shion." Shion dan Hinata saling membungkukkan badan.
"Dia cantik ya, Kak Naru." Shion menatap Hinata dengan kagum.
"Iya, terserah. Hinata, Maaf. Hari ini, kita tidak jadi ke toko itu. Kita bisa pergi lusa." Naruto menggenggam tangan kanan Hinata.
"Iya, kita bisa pergi besok lusa," kata Hinata dengan lirih.
"Hari ini, kita pulang bersama saja, ya?"
"Iya."
Mereka masuk ke mobil dengan posisi duduk Shion di sebelah Naruto. Hinata menghela napas, dia tidak bisa duduk di sebelah Naruto.
"Shion, kau akan menetap di apartemenku?" tanya Naruto pada Shion.
"Kalau tidak di apartemenmu, di mana lagi, Kak Naru? Kau tega sekali." Shion memukul lengan Naruto.
"Kau bisa ke mansion, Shion."
"Tidak! Aku tidak mau!"
Apa hubungan mereka? Pertanyaan itulah yang terlintas di pikiran Hinata. Ingin sekali Hinata menanyakan hal itu, tapi rasanya tidak sopan.
.
Hinata menenggelamkan wajahnya pada boneka pokemon tercinta. Perasaannya sedang bimbang sekarang. Haruskah dia datang ke apartemen Naruto untuk mengerjakan tugas sejarah? Jika tidak ke sana, Hinata akan kesulitan mengerjakannya.
Semangat. Aku akan ke sana sekarang. Aku tidak peduli ada Shion di sana, pikirnya.Hinata mengambil buku tugas dan alat tulisnya, lalu pergi menuju apartemen Naruto.
Ting tong ting tong
Hinata menekan tombol bel. Tak berselang lama, si pemilik apartemen, Naruto, membuka pintunya.
"Hinata? Silakan masuk." Hinata masuk ke dalam apartemen setelah Naruto mempersilakannya. Dia duduk di sofa berwarna jingga.
"Maaf mengganggu malam-malam, Naruto-kun."
"Tidak, kau tidak mengganggu, Hinata. Tunggu sebentar, aku akan mengambil buku referensinya." Hinata menganggukan kepala. Dia merasa canggung karena ada Shion.
"Hai, Hinata. Kita bertemu lagi." Shion menempatkan dirinya di samping Hinata. Dia membawa banyak makanan ringan.
"Hai, Shion. Senang bertemu denganmu lagi." Hinata memaksa dirinya untuk tersenyum di hadapan Shion. Ternyata, Hinata cemburu ada gadis lain lagi yang dekat dengan Naruto."Kau mau?" Shion menyodorkan makanan ringan pada Hinata. Hinata mengambil beberapa saja, sebenarnya dia sedikit lapar.
"Terima kasih, Shion."
"Iya, santai saja, Hinata." Shion mirip dengan Naruto. Ramah dan tidak suka kecanggungan.
Hinata melihat sekeliling. Di tempat Shion tadi, banyak sekali bungkus makanan ringan dan sebuah cup ramen. Shion sebelas dua belas dengan Sasuke, pikirnya.
"Shion, kembalilah menonton televisi. Aku akan membantu Hinata mengerjakan tugasnya. Aku tak ingin kau mengganggu Hinata." Naruto berdiri di samping Hinata dengan buku referensi di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Shitteru
RandomToday, I have a hundred wishes that I want to make come true, someday. Once is you will love me. Hinata bahagia dengan adanya Naruto di sampingnya. Hinata berkeyakinan tidak akan jatuh cinta kepada siapa pun kecuali Naruto. Ketika hubungan mereka p...