Try

2K 85 7
                                    

Didedikasikan untuk; BimaQORI ; Grey-cha


Mencoba. Terus mencoba berpikir ini benar, tapi tidak bisa. Hatiku terlalu mendominasi, hingga aku tak bisa berpikir.

Kenapa Sasuke tega sekali padaku? Seharusnya, dia tidak menerimaku seperti dulu kalau akhirnya dia bersama perempuan lain. Apakah dia mantan kekasihnya? Kudengar mantannya juga memiliki surai pirang. Apa mereka masih saling mencintai, hingga memutuskan kembali bersama? Pikir Sakura.

Sakura sudah tidak tahan melihat semua ini. Dia berlari sekuat tenaga untuk menghindari mereka berdua.

Bagaimana dengan bayi Sakura? Bagaimana dia harus meminta pertanggungjawaban sementara yang akan dimintai sedang mengkhianatinya? Haruskah dia mengatakan semua tentang apa yang terjadi padanya?

"Kak Sasuke, kau sudah keterlaluan. Dia pasti kekasihmu, 'kan?" Shion melahap taiyaki-nya seraya menatap Sakura yang berlari.

"Aku ingin membuatnya benci padaku sebelum aku pergi darinya." Sasuke sudah sungguh lelah untuk semua keadaan ini.

"Kak Sasuke melakukan semua ini untuk apa?" Shion merasa tak enak hati dengan Sakura karena telah membantu Sasuke.

"Aku akan menceritakan padamu yang sebenarnya. Ketika aku hendak pergi, aku menceritakan segala yang membuatku harus bertindak seperti ini." Sasuke menarik tangan Shion. Misinya untuk hari ini sudah cukup.

"Pergi?" gumam Shion. Dia tidak paham cara pemikiran Sasuke. Membuat kekasihnya membencinya dengan bantuan sang mantan. Lalu, dia akan pergi entah ke mana.

Sesampainya di rumah, Sakura menutup pintu kamarnya dengan keras. Terduduk di belakang pintu. Dia menangis dalam diam.

"Bagaimana ini?" Sakura benar-benar takut. Dia bahkan berniat menggugurkan kandungannya saat itu juga. Dia berpikir kembali; anak ini tidak berdosa.

Semalam penuh, Sakura menangis. Menangisi keadaannya yang hancur. Bagaimana dia bisa menyembunyikan kehamilannya dari keluarganya? Semakin lama, perutnya tentu semakin membesar.

Kenapa dia bisa yakin kalau Sasuke lah ayah dari bayinya? Itu karena dia tidak pernah melakukannya bersama orang lain. Dia benar-benar mencintai pemuda berambut gelap itu. Bahkan, dia rela memberikan harta yang paling berharga pada Sasuke. Semata-mata atas dasar cinta.

 Semata-mata atas dasar cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

"Hime," panggil Naruto.

"Kau ingin mengatakan sesuatu, Naruto-kun?" Hinata menyisir surai pirang Naruto.

"Aku ingin memelukmu saja." Naruto bermanja-manja dengan Hinata.

"Tidak," tolak Hinata.

"Baiklah." Naruto berakhir memeluk perut kecil Hinata. Menggosokkan hidungnya ke perut Hinata.

[1] ShitteruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang