Prolog

3K 209 22
                                    


"Kenapa sih mesti hujan..." gumam Sana. Dia sedang berteduh sembari menunggu bus di halte. Ia tidak membawa payung, karena siaran TV cuaca mengatakan pagi hari ini cuaca nya cerah namun nyatanya tidak.

Sana menengok ke kiri dan ke kanan. Tidak ada tanda-tanda bus datang.

Jika sudah seperti ini, dia akan mengambil keputusan untuk berjalan kaki ke sekolah.

"Bus gak dateng, payung gak bawa... duhh pahitnya nasib gue." gerutu Sana pada dirinya sendiri

Dia mengharapkan seseorang yang jatuh dari langit atau lewat untuk menyelamatkan nya.

Tetapi tu tidak mungkin terjadi.

Sana menghela nafasnya kasar dan menginjakkan kakinya tidak sabaran sambil memasang wajah kesal. Dia sangat benci basah, apalagi hujan deras seperti ini.

Udara dingin menusuk jaket hitam tebalnya dan dia memeluk dirinya sendiri agar tidak kedinginan.

Tiba-tiba ada sesuatu yang mengejutkannya.

Disebelahnya terdapat seorang gadis tinggi, berambut panjang kecoklatan, menggenggam sebuah payung di tangannya, tatapan nya dingin, berdiri disebelah Sana tanpa tau sejak kapan.

Sana ingin menyapa tapi dia tidak berani,

'pengen nyapa, tapi duhh...kok kayaknya orangnya jutek gitu. Jadi takut' benaknya.

Gadis yang berdiri di sebelah Sana membuka ranselnya dan Sana masih memperhatikan gerak-geriknya. Gadis itu seperti mencoba mencari sesuatu.

Tak di duga gadis itu menyerahkan payung lipat kecil dengan ekspresi datarnya. Sana terus memperhatikan payung yang kini disodorkan kepadanya dengan bingung.

"E-eh?"

Karena kelamaan, gadis itu menaruh payung tadi di bangku halte. Lalu pergi menerobos hujan dengan payung satunya lagi.

Sana menggaruk kepalanya bingung.

Payung yang diletakkan gadis itu kini diambil oleh Sana dan dia menggunakan nya untuk melewati hujan menuju sekolah.

"Hhhh...sekarang malah ketemu manusia mannequin, tapi ada bagusnya juga lah di pinjemin payung." pikir Sana dan sudut bibirnya melengkung keatas sedikit

"Kira-kira namanya siapa ya? Gue berterima kasih banget udah di pinjemin payung walaupun orangnya macem es batu..."






------------

RAIN

first published: 2016
revision: 2019 february

RAIN (SaTzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang