Sana POV
I wonder why? Trio cabe biasanya paling kesel kalo liat gue deket-deket sama Tzuyu.
-
Seolhyun menghampiri kami berdua, "Chewy-ah~~ Good Morning~" sapanya sambil memasang raut imut. Kulihat Tzuyu memberikannya tatapan flat dan tidak berekspresi.
"Hm, ya..." balas Tzuyu."...oh! Good Morning juga~~ Sana-ya!~" aneh, dia kesambet apa coba? Tumben banget nyapa gue.
Gue tersenyum dan membalas, "hihi..M-morning juga Seol." Eh sumpah ini awkward bener, tiba-tiba pandangan gue nangkep seseorang kayak lagi ngeliatin gue. Oh...itu temannya Seol sepertinya.
Kenapa dia tatap gue tajam begitu?? Gue ada salah?"Ayolah, lebih baik lo duduk. Jangan berdiri terus..." Tzuyu mengiringi gue ketempat duduk, totally ignoring si Seolhyun yang masih aja berdiri disitu.
Berpapasan dengan itu semua, kedua teman Tzuyu baru saja tiba dan seperti biasa kehadiran mereka berdua udah kayak konser dadakan. Jerit sana Jerit sini.
"Annyeong!~ uri-Yoda!!" sapa Jungkook pada Tzuyu yang sedang berdiri disamping gue ini.
*BUGH!*
"Uhmmph!" satu pukulan mendarat di perutnya Jungkook.
"Jangan panggil gue dengan nama yang tak berfaedah itu-_-" tegur Tzuyu.
"y mmf kali, lu masih aja sensian kalo Kookie manggil lu Yoda." datanglah Jeongyeon sambil menggeleng-geleng kan kepala.
"Aib bro, aib..." kata Tzuyu sambil menggerak-gerak telunjuknya ke kanan dan ke kiri."Heh, Tzu! Lo kok agak beda ya sekarang?" tanya Kookie.
"Hmm, mungkin karena ada dia." Tzuyu menunjuk gue terang-terangan dihadapan kawannya, what? K-karena ada gue?
"Idihh! Gombalan lo absurd bener, Tzu." cibir Jeongyeon.
"Eh, Sana. Gue bisikin deh." Kookie membisikan sesuatu ke telinga gue.
"Jangan mudah luluh sama si Yoda, dia itu secret pervert! Polos di luar, liar di dalam." bisiknya.
"Lo bisikin apa ke dia oy!" Tzuyu menjewer telinganya dan gue hanya bisa cengar-cengir sambil mengacungkan jari damai. ✌"Sana..." panggil Tzuyu, entah nadanya terdengar mengintimidasi dan menyeramkan.
"Bukan apa-apa kok." kata ku, dia menyipitkan matanya, "bukan apa-apa katamu...." Tzuyu mendekatkan wajah nya, tapi..
*KRINGG!!
Huh! Untung aja ada bel yang menyelamatkan gue darinya, ia menjauhkan wajahnya dan masih menatap tajam gue.
"Awas lo nanti..." Anu. Kok gue ngerasa bakal ada petaka yang datang ke gue ya😟Author POV
Dari kejauhan, kita bisa lihat tiga cewe cabe-cabean yang memendam kebencian pada Sana tengah tersenyum puas dan, "Awas lo, cewe jepang! Gue bikin elo sengsara dan menyesal nanti!" gumamnya dan bila masuk akal, di kepalanya terlihat tanduk merah dan aura hitam.
Pelajaran pertama sudah berakhir, sekarang waktunya bagi para siswa untuk melakukan PE class, Sana dan Momo sedang mengganti baju di kamar mandi.
Karena sekarang teori nya ialah berenang.Sana selesai duluan, ia sudah mengenakan pakaian renang nya yang berwarna hitam.
Dia melihat-lihat dirinya di depan kaca dan menguncir rambutnya.
Tak lama kemudian, Momo juga sudah selesai.
"Yuk, San."
"Yuk!"Mereka berdua sekarang pergi menuju kolam, perjalanan menuju kolam ada cewe-cewe cheerladers yang sepertinya akan tampil untuk latihan para anak basket di lapangan saat ini.
"Eh, namamu Sana kan?" tanya salah satu cheerladers tersebut.
"U-um ya? Ada apa?"
"Wah pas sekali. Katanya Tzuyu, kamu disuruh ke loker anak basket sekarang."
"Sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN (SaTzu)
Fanfiction#1 in satzu #1 in once Apakah es batu bisa dicairin? Bisa, tapi susah banget Nasib lah satu kelas sama es batu, tapi gak tau kenapa gue itu pengen banget di perhatiin sama dia - Minatozaki Sana Tiap hari disekolah, denger cewe maupun cowo sorak-sora...