"Gue gak cinta sama lo..."Seol tersenyum sendu dan dia mengangguk, "I knew it..."
"...ternyata lo udah terpikat sama si cewe itu." ucap nya sarkastik.
"Tapi tetep aja. Gue udah jelasin semua ke mama lo, dan lo gak lama lagi bakal pisah dari dia."
Tzuyu mengayunkan tangannya berniat menampar Seol, namun tidak jadi saat handphone di sakunya berdering.
Dia penasaran siapakah yang mengirim nya pesan.
... dari Sana.
^Chewy-ah, murid dipulangin lebih awal dan aku sekarang lagi perjalanan pulang😆 btw kamu lagi apa?^
Tzuyu mengontrol emosi nya dan perlahan menghembuskan nafasnya, dia pergi naik keatas kamarnya dan mengambil baju-baju nya dari almari.
Seolhyun mengikuti nya juga."Mau kemana??"
"Bukan urusan lo.."
Seol geram,, dia meraih tangan Tzuyu namun Tzuyu menarik tangannya paksa seakan-akan tidak ingin disentuh olehnya, "jangan pegang-pegang gue." ucap nya sinis. Tzuyu kembali mengemas pakaiannya ke dalam tas besar.
Seol memasang raut ekspresi kesal dan sedih sekaligus, "Lo pergi, gue berani sumpah lo bakal menyesal!!"
"Terserah lu mau ngapain, gue ga takut.." seringai dan tatapan sinis Tzuyu membuat Seol semakin naik darah.Setelah semuanya sudah komplit, Tzuyu menggendong tas itu dan mengeluarkan kunci mobilnya.
"Chewy!" sahut Seol, namun Tzuyu mengabaikannya dan keluar dari rumah.
Sebelum ia membuka pintu mobil, sebuah pelukan yang erat memeluk lengannya.
"Dengerin gue! Gue serius!! Gue masih cinta sama lo!"
"Cinta? Haha, gue gabisa percaya lagi sama setiap kata yang lu bilang. Buang-buang waktu saja!"
"Lo boleh benci gue! Lo boleh nyiksa gue sesuka lo, tapi gue mohon jangan tinggalin gue.""Omong kosong!"
"...lepasin gue!"
"Nggak!!"
Tzuyu pun diam, namun perkataan yang selanjutnya membuat Seol membelalakkan matanya dan berhenti meronta.
"Dari dulu gue sebenarnya gak setuju jadian maupun tunangan sama lo, tapi gue berusaha pura-pura buat cinta. Dan gak nyangka nya gue perlahan cinta sama lo waktu itu, tapi lo kecewain gue." ucapnya.
"L-lo cinta--" ucapan Seol terputus.
"Dan catatan, kali ini gue mau pertahanin hubungan gue dengan Sana jadi jangan ikut campur." ucapnya terakhir kali dan langsung menyetir mobilnya pergi dari situ meninggalkan Seol yang terbanjiri air mata.
Dia meremas ujung rambutnya sendiri dan berteriak frustasi.
"Aaarghhhh!!!!!! Chou Tzuyu!!!!!!"
"Kenapa lo baru bilang sekarang!!!! Chewy-ah! Maafin gue!! Chewy!!" Seol menarik-narik rambutya dan wajahnya penuh dengan air mata.
"...menyebalkan!! Sialan! Agh! Coba aja lu nggak dateng ke Daegu. Kenyataan nya pasti gak kayak gini!!!"
"Minatozaki. Lo dalam bahaya.. "
~*~*~
"Huhhh...."
Sana mengayun-ayunkan kakinya yang melayang di tepi kasur.
Dia tidur terlentang sembari melihat handphone nya tiap menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN (SaTzu)
Fanfiction#1 in satzu #1 in once Apakah es batu bisa dicairin? Bisa, tapi susah banget Nasib lah satu kelas sama es batu, tapi gak tau kenapa gue itu pengen banget di perhatiin sama dia - Minatozaki Sana Tiap hari disekolah, denger cewe maupun cowo sorak-sora...