ada sedikit rated M nya😆😆
----------------------------
"Oy! Bangun!"
"Bentaaar kenaapaa ihhh....5 menit lagi~" Sana mengigau dalam tidurnya.
"Udah siang!"
"Bodoo amaaat~"
Nayeon menghela nafasnya dan meletakkan kedua tangannya di pinggang, "Sumpah ni anak gadis satu seneng banget bangun siang. Bisa gitu ya."
Lalu ia ada ide."Kalo elu gak bangun-bangun juga, gue harus pake cara kasar."
"..." tak ada jawaban.
"Oke, kalo itu mau lo."
Nayeon turun kedapur dan mengambil sebuah panci penggorengan, dia menggunakan itu untuk memukul kepalanya Sana.
"Aghh!!!"
Akhirnya Sana membuka matanya dan duduk dalam sekejap, dia mengusap-usap kepalanya yang habis di pukul panci tadi.
"Njir. Elu kebiasaan banget ah mukul kepala gue! Gimana gue gak nambah bego coba." sahutnya sambil bangun dari tempat tidur dengan kasar.
*DUG*
"Aaaaagh!!!!"
Nayeon menahan tawanya saat melihat Sana yang tiba-tiba terjatuh di lantai.
"San, San. Ckckck. Lu ceroboh banget dah." kata Nayeon sambil membantunya bangun.
"Gue memang dilahirkan seperti ini!" ucap Sana dramatis.
"Eh btw, besok mama sama papa lo ke Seoul." perkataan Nayeon membuat Sana yang tadinya moody menjadi hyper.
"Jinjja!!!??"
Nayeon mengangguk, "iya. Mereka bakal nginap disini selama seminggu,"
Sana tergirang-girang dan mengguncang tubuh Nayeon."Uwaaahh!!! Mama Papa gue dateng!!! Yippieeee!!!!!" jeritnya.
"Shushhhhhhh!!!! Heh! Masih pagi jangan jerit-jerit!" tegur Nayeon.
"Lah katanya udah siang?"
"Masih pagi pala lu square! Lu kagak sekolah apa? Ini hari senin!"
"S-senin?"
"Haaaaaaaaa!!!! Gue lupa!! Yaudah mandi, mandi, mandi."
"Jaman gue SMA dulu mana pernah bangun siang, yang ada di tebas mama..." gumam Nayeon.
-
Setelah Sana bersiap-siap untuk ke sekolah dan memakai sedikit sentuhan make up natural diwajahnya, ia turun untuk meminum segelas susu.
"Unnie...gue gak sarapan bareng lu ya." kata Sana yang kini sedang mencuci gelas susu nya barusan.
"Mau lo sarapan sama limbad atau pak eko, gue gak perduli." ucap Nayeon yang fokus pada laptopnya. Sedang mengerjakan skripsi.
"Omg, jahat bat."
saha dah pak eko, pikir Sana.
*TIN! TIN!*
"Siapa ya?" gumam Sana. Ia pun mengintip lewat jendela dan matanya terbelalak karena dia kenal mobil itu.
"Siapa, Na?" tanya Nayeon.
"E-euhmm, gue cabut dulu ye Nay. Bye!" Sana pun bergegas memakai sepatunya dan langsung pergi ke depan untuk menyapa Tzuyu.
"Morning...." sapa Tzuyu sambil menebarkan senyum maut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN (SaTzu)
Fanfiction#1 in satzu #1 in once Apakah es batu bisa dicairin? Bisa, tapi susah banget Nasib lah satu kelas sama es batu, tapi gak tau kenapa gue itu pengen banget di perhatiin sama dia - Minatozaki Sana Tiap hari disekolah, denger cewe maupun cowo sorak-sora...