Chapter 18 - Mimpi Buruk (2)

167 16 4
                                    

Cahaya terang menyilaukan pandanganku.

Yang kulihat saat ini hanyalah ruangan yang lumayan besar serba putih dengan banyaknya peralatan dan selang tabung oksigen yang menyambung dihidungku membuat hidungku gatal.

Sudah jelas aku berada di ruang ICU di rumah sakit.

Rumah sakit, tempat yang paling kuhindari sejak aku mempunyai kekuatan itu. Tempat dimana aku selalu bisa melihat hantu.

Aku mengerang perih merasakan betapa sakitnya kepala serta semua bagian tubuhku.

"Char..."

Seseorang bangkit dari duduknya. Ketika aku mencoba memperhatikan dengan lebih jelas, Dean ada disana, disebelah tempat tidurku dan sedang memperhatikanku lalu tersenyum lebar menampilkan lesung pipi indahnya saat melihat aku yang telah tersadar.

"Charity akhirnya kau sadar..."

Ucapnya sumringah. Terlihat jelas dimatanya yang bahagia melihat diriku yang telah sadarkan diri.

"Apa yang terjadi?" Tanyaku perlahan. Kalimat pertama yang kuucapkan membuat tenggorokanku serasa perih karena kering sehingga membuatku sedikit terbatuk.

Dean mengambilkan gelas minum yang ada dimeja disebelahnya, dan dengan cepat menyodorkan sedotan kearah bibirku yang kemudian langsung ku tangkap dan kuteguk isinya dengan perlahan.

"Kau koma selama 3 hari. Aku harus memanggil dokter, orangtuamu, dan teman-temanmu yang masih menunggu diluar ruangan."

Dean bergegas, namun aku menarik pergelangan tangannya.

Aku menggeleng, "Tetaplah disini, aku tidak ingin kau pergi kemanapun."

Dean menghela nafas, "Setidaknya aku harus memberitahu mereka kalau kau sudah sadar."

"Kembalilah secepatnya."

Dean mengangguk dan berjalan keluar dari ruangan.

Sesaat setelah Dean keluar, seorang berperut besar, berjas putih dan seorang wanita muda masuk kedalam ruanganku. Aku bisa melihat orangtuaku dan beberapa anggota Ghoster Club mengintip dari balik pintu saat dokter masuk.

"Hallo Charity, apa yang kau rasakan?"

Aku meringis, "Tentu saja sakit dan perih dokter."

Dokter mengangguk, "Wajar saja, kepalamu bocor dan kau mendapatkan 19 jahitan dioperasi 3 hari lalu."

Aku membelalak, "Sebanyak itukah?"

Dokter mengangguk lagi dan ia mulai mengeluarkan senter kecil dari sakunya dan menerangi kedua mataku dengannya.

"Suster, siapkan ruangan untuknya. Kondisinya telah membaik."

Sang wanita muda itu mengangguk dan dengan cepat keluar dari ruangan.

"Yap, Charity, kau sudah bisa keluar dari ruangan ICU ini."

Aku tersenyum kecil, "Kukira aku bisa keluar dari rumah sakit ini."

Dokter itu menggeleng sambil mencabut selang oksigen yang menempel pada hidungku, "Kau masih harus mendapatkan beberapa pengobatan dan melakukan beberapa pemeriksaan. Setelah kau diyakini pulih, kami akan memulangkanmu."

Aku menghela napas lega setelah selang itu pergi.

"Aku pergi dulu, cepatlah sembuh."

Sang Dokter mempersiapkan peralatannya dan bersiap untuk keluar, "Ah, dan, laki-laki yang menunggumu sejak 3 hari lalu..."

"Dean?" Tanyaku.

"...Kau beruntung mempunyainya. Ia yang menemanimu selama 3 hari sejak kau dibawa kemari."

Fear Street: CharityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang