Chapter 17 - Mimpi Buruk (1)

143 15 0
                                    

"Ceritakan padaku bagaimana detailnya Cory!"

Aku menyerbu Cory dengan pertanyaan begitu aku sudah masuk kedalam mobilnya. Sambil menjalankan roda empatnya keluar dari lingkungan sekolah kuperhatikan keningnya yang berkerut. Aku masih sangat khawatir akan keduanya, karena sejujurnya aku sangat kecewa harapanku untuk bertemu mereka sepulang sekolah tak bisa terwujud, aku tak bisa menemukan batang hidung mereka dimanapun.

Seusai kelas sejarah tadi aku mendengar hampir setiap orang membicarakan tentang mereka, desas-desus dan berita ini sudah tersebar dipenjuru sekolah. Aku masih benar-benar berharap tidak ada yang melakukan hal fatal diantara keduanya. Apalagi Dean adalah seorang hantu, dia bisa saja membunuh Ken kapanpun ia mau tanpa perkelahian seperti yang terjadi tadi.

"Calm down, Char. Atur nafasmu dulu."

Aku menarik napas panjang dan menghembuskannya secara keseluruhan. "Terima kasih."

"Oke baik, sejujurnya aku atau siapa saja disekolah juga tak mengerti Charity, ini serius, bahkan kudengar dari Emily yang menguping, Kepala sekolah pun tidak juga mendapatkan informasi yang masuk akal." Cory mulai berbicara.

"Maksudmu? Bagaimana awal mulanya?"

Cory berpikir sejenak, "Aku tidak ada ditempat kejadian saat awal perkelahian terjadi, aku sedang berada di koridor didepan gymnasium yang masih ditutup bersama Bobby. Kau tau kan sekolah kita penuh akan penggosip, dan ketika mereka berteriak kalau Dean dan Ken berkelahi, kami langsung menuju tempat kejadian dan kulihat mereka benar-benar berkelahi."

Aku mengernyit.

"Aku hanya menyaksikan mereka saling menendang dan melayangkan tinjuan ke satu sama lain, ini sedikit menyeramkan sejujurnya. Tapi..."

Aku menaikkan alisku menunggunya melanjutkan kalimatnya, "Tapi?"

"Kudengar Dean-lah yang mendatangi Ken saat Ken sedang berada dikelas renang hari ini."

Aku terbelalak dan mulutku membentuk huruf O besar sekarang. "Kau pasti bercanda."

Cory cepat-cepat menggeleng, "Aku tidak sedang bercanda Charity, kurasa Dean marah besar kepada Ken atas suatu hal dengan tidak ada yang tau sebabnya dan mungkin saja hanya mereka berdua yang tau didunia ini."

"Kudengar mereka diskors selama tiga hari."

Aku tercekat lagi, tiga hari?

Cory berdehem, "Sebenarnya Charity, kau bisa menanyakannya langsung kepada Dean. Rumah kalian berdekatan dan kudengar kalian dekat."

Aku meringis, sama sekali tidak Cory kau salah besar. Dean sangat membenciku sekarang. Ya, kami memang dekat, namun dekat sebagai musuh. Mungkin aku ada diurutan akhir sebelum Ken sebagai orang yang paling ingin ia temui didunia dan diakhirat.

"Hey, ada apa?" Cory menyadarkanku dari lamunan dengan menjentikkan jarinya dihadapanku. Kusadari kami sudah berhenti didepan rumahku.

Apa aku harus menceritakan semua pradugaku atas Dean kepada Cory? Tapi aku tidak ingin siapapun tau kalau Dean adalah hantu. Bagaimanapun aku yakin kalau Dean sangat mempercayaiku akan hal ini, oleh sebab itu ia memberitahuku kalau ia adalah hantu. Yeah meskipun agak dengan paksaanku. Ngomong-ngomong tentang kepercayaan, aku menghembuskan napas, apa yang kuperbuat kemarin atas tuduhanku padanya menunjukkan kalau aku sama sekali tidak percaya padanya.

Aku menggeleng, "Tidak apa Cory. Terimakasih karena telah memberi informasi dan mengantarku pulang."

Cory tersenyum, "Bukan masalah Charity. Kalau kau perlu bantuan akan sesuatu, kau bisa menghubungiku."

Fear Street: CharityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang