"Aku yakin akan mendapatkan setidaknya satu hari terbaik untukku. Dan saat itu tiba, Aku akan berdoa untuk menghentikan sejenak waktu ku"
.
.
."Kookie-ya kenapa kau tak ikut pertandingan basket? Aku mengikutinya karena ingin satu tim dengan mu." Jimin menghampiri Jungkook
"Maaf hyung aku tidak punya waktu untuk latihan." Jawab Jungkook, sebenarnya Ia sangat ingin tapi bagaimana dengan pekerjaannya.
Jimin menatap sendu Jungkook, masa muda anak itu memang sibuk. "Ah baiklah, bersenang-senang sesekali tidak akan membuatmu terlantar di jalanan Kook, lain kali kau harus bermain bersamaku dan aku pastikan kau akan kalah"
"Haha baiklah hyung."
"Ayo pulang," Jimin merangkul Jungkook
Tawa itu tidak sampai ke matanya, tawa itu meredup dengan cepat. Tawa itu palsu
❄ ❄ ❄
Jungkook melemaskan ototnya yang terasa kaku. hari ini di cafe sangat ramai, kakinya terasa hampir keram karena terus mengantar pesanan seharian. Dan Ia baru selesai pukul sepuluh malam.
"Jin hyung, aku pulang." Jungkook pamit kepada si pemilik cafe
"Ah iya Kook, hati-hati di jalan"
"Eum.." Jungkook menjawab singkat lalu berjalan menuju pintu cafe.
Jin menatap punggung Jungkook.
Terkadang Ia merasa kagum oleh remaja seusia Jungkook yang mampu bekerja keras. dimana remaja pada umumnya tengah asik bermain, Jungkook susah payah mencuri waktu untuk belajar.Saat remaja lainnya sibuk dengan permasalahan asmara, Jungkook tidak ingin punya waktu untuk itu.
Dan saat remaja lainnya sudah terlelap Jungkook bahkan baru berencana ingin istirahat di rumahnya.
Tak jarang juga Jungkook malah menerima pukulan dari appanya yang pulang dalam keadaan mabuk.
Saat memikirkannya, Jin hanya bisa menghela nafas kasar. Walaupun Jin tidak mempunyai masa remaja serumit Jungkook, tapi Ia tahu bagaimana rasanya harus bekerja keras di usia muda
''Jangan biarkan kesusahanmu saat ini juga berujung kesusahan di masa depan Kook-ah.
Berhati-hatilah dengan waktu''
Jin berucap, seolah menasehati Jungkook yang sudah lama keluar dari cafe.❄ ❄ ❄
Jungkook merapatkan almamater seragamnya saat merasakan hawa dingin menerpa tubuhnya, Ia melangkah cepat menyusuri jalan yang sepi.
Jungkook sesekali bersenandung mengikuti alunan lagu dari earphone yang menggantung di telinganya, Jungkook suka ketenangan semacam ini.
Aku cukup berjalan beberapa meter lagi dan menyebrang, ah.. Akhirnya aku bisa tidur. Ucap Jungkook bermonolog
Mendadak Ia memicingkan mata. melihat seperti postur Taehyung dengan seragam sekolah masih terpakai ditubuhnya, dia adalah seorang pendiam yang duduk bersebelahan dengannya di kelas.
Dan dari arah berlawanan tengah melaju mobil box.
hey, apakah Taehyung itu tidak melihat rambu lalu lintas yang masih menyala warna merah untuk pejalan kaki menyebrang!
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruman As Delusions
Fanfiction[Complete] Meskipun sulit, bertahanlah. Walaupun hidup dengan ilusi, Ku mohon. bahagialah. Cast: - Jeon Jungkook - all BTS member And others No Yaoi! Warning!! - DON'T PLAGIARISM! -mungkin akan ada kata-kata kasar untuk kebut...