11.Again And Again

4K 519 56
                                    

"Aku tahu, tak mungkin tanpa campur tangan-Mu. Tapi haruskah lagi dan lagi?"

.
.

.
.

"Kookie" Eun Mi memanggil lemah seorang anak remaja yang tengah dirangkul Taehyung.

Jungkook mematung ditempat, entah mengapa suasana di sekitarnya mendadak sunyi.

Eun Mi melangkah ingin mendekati. namun Jungkook menjauh seiring dengan airmatanya yang tiba-tiba saja menggenang.

Entah itu airmata kerinduan atau kekecewaan. Jungkook bingung, Ia sangat kebingungan tentang perasaannya saat ini.

Taehyung juga tak paham atas apa yang terjadi, dan kenapa Jungkook juga eommanya menangis.

"Eomma mengenal Jungkook?" akhirnya Taehyung membuka suara.

"Eomma?" Batin Jungkook. Kemudian kakinya reflek berlari menjauh.

Sementara Eun Mi terus menagis, Sampai Taehyung membawanya masuk ke mobil dan mengambil alih kemudi, tak perduli dengan umurnya yang sebenarnya belum diperbolehlan mengemudi. yang Ia pikirkan hanya sampai ke rumah dan meminta penjelasan.

❄ ❄ ❄
.
.
.
.
.

Lagi-lagi Jungkook ditampar keras oleh kenyataan. Ia tak lagi mampu menerima banyak hal yang terjadi.

Jungkook menemukannya setelah sekian lama. Seorang ibu yang selama ini Ia rindukan, Ia nantikan kedatangannya dan yang selalu membuat hatinya bertanya-tanya tentang keberadaannya juga sekaligus yang telah hilang begitu lama.

Tapi kenapa lagi-lagi waktu mempermainkannya.

Eommanya ternyata telah menemukan kehidupan baru yang jauh lebih bahagia.

Diusapnya wajah dengan kasar.

Mengapa eommanya tak mencari selama ini?
Apa sang eomma sudah melupakan dirinya?
Apa eommanya tak merindukan dirinya?

"Kenapaaa!" Jungkook berteriak frustasi, gurat kelelahan nampak kentara diwajah yang sudah basah oleh jejak airmata.

Ia duduk di atas pasir pantai yang sepi.

Dirogohnya saku celana untuk mencari benda yang sempat Ia bawa kemana-mana beberapa waktu belakangan ini.

Cutter.

Jungkook mengeluarkannya dari saku celana, lalu Ia menatap pergelangan tangan putih mikliknya.

Senyum pedih terukir di wajah manis itu, entah apa yang Ia pikirkan. atau mungkin Ia tak bisa berpikir lagi.

Sreet~

Satu goresan terukir di tangannya. Hanya goresan, namun cukup membuat darah bercucuran menodai kulit putihnya.

Sreeeet~

Satu goresan tercipta lagi. Sudah banyak darah yang keluar sampai menodai seragam dan pasir di pantai itu.

Jungkook tersenyum. Tersenyum karena rasa sakitnya, namun matanya tak bisa menhembunyikan gurat kesedihan dan keputus asaan, Ia termenung membiarkan tangannya yang terluka.

"Lakukan juga padaku" seseorang berucap dengan nada tegas di belakangnya.

❄ ❄ ❄
.

.

.

Taehyung masih tak percaya dengan penjelasan appa juga eommanya. Ia tak membenci kenyataan, apalagi Jungkook.

Haruman As DelusionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang