07.With Melody

4.3K 488 8
                                    

"Jika mimpi itu terlalu indah, ayo bangun untuk mewujudkannya dan jika terlalu sulit, ayo bekerja lebih keras lagi untuk mengatasinya. Jangan lari!. bahkan hanya satu haripun tidak boleh"



Semua siswa tengah berlarian di koridor sekolah berlomba-lomba untuk segera pulang. Begitu juga dengan Jimin dan Jungkook, tetapi keduanya memilih berjalan dengan santai sambil sesekali melontarkan lelucon.

"Kook-ah hari ini sepertinya kita tak bisa pulang bersama, Hoseok hyung sudah menunggu"

Tawa Jungkook meredup mendengar ucapan Jimin.

"Yasudah" ucap Jungkook dingin, tak seperti biasanya

"Kau marah?" Jimin menarik bahu Jungkook agar anak itu menghentikan langkahnya.

Jungkook mematung, perasaan apa itu tadi. Mengapa Ia mengatakannya dan begitu kesal, seperti emosinya di luar kendali.

"Ha- h?. Maksudku, Yasudahlah tidak apa-apa bukankah selalu seperti ini" ucap Jungkook, kemudian Ia kembali tersenyum.

lagi-lagi senyum bodoh itu.

Jimin tak puas mendengar jawaban Jungkook
"Heey katakan saja jika kau marah?"

"Aku tidak marah." Jungkook berucap santai

" Bukankah hyung bilang Hoseok hyung sudah menunggu?
Pergilah" lanjutnya

Jimin menghela napas tak enak. "Baiklah, besok ayo kita pergi ke pantai"

Mata Jungkook langsung berbinar mendengar ucapan Jimin, Ia sangat menyukai pantai. menurutnya laut luas yang membuat pandangannya tak terbatas itu memberikan perasaan tenang di hati.

"Benarkah? Wah besok aku tak bekerja, ayo kita bermain sampai sore. Ajak Hoseok hyung juga ya" pinta Jungkook.

Jimin tersenyum melihat binar di mata Jungkook.

"Tentu saja.
Aigoo... Hyung semakin menyayangimu" ucap Jimin mengacak gemas rambut Jungkook

"Ah iya. Apa boleh aku mengajak satu orang lagi?" tanya Jungkook dengan ekspresi lucunya menunggu jawaban dari Jimin.

"Siapa?"

"Taehyung hyung" jawab Jungkook.

"Mwoo. Si batu itu?
sejak kapan kalian berteman dan kau bahkan memanggilnya hyung? Aissh aku benar-benar cemburu" Jimin pura-pura merengut kesal.

"Kau tetap yang pertama untukku hyung. Astaga sepertinya aku harus mencarikanmu seorang gadis haha" Jungkook tertawa mendengar ucapannya sendiri.

merasa tak mendapat jawaban Jimin, Jungkook pun kembali bertanya.
"Jadi boleh tidak?"

"Memangnya aku bisa apa lagi selain mengiyakan" Jimin berucap malas.

"Haha.. Sudah pergi sana" Jungkook sedikit mendorong Jimin.

"Kau mengusirku" ucap Jimin.

"Tidak. Hoseok hyung sudah menunggumu" Jungkook berucap santai sambil terus mendorong Jimin.

"Aishh.. Baiklah baiklah" Jimin akhirnya menyerah.

"Yasudah aku pergi hyung" ucap Jungkook sambil melambaikan tangan.

Haruman As DelusionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang