" dunia tidak akan sempurna.
Dan itu membuatku sedikit takut akan kekosongan, kemudian aku mencoba untuk menghibur diriku sendiri"
.
.
.
.Namjoon masih menertawakan adiknya. Ya, Lisa membatalkan niat awal untuk melihat kembang api, melainkan pulang dan menceritakan kelakuannya kepada Namjoon, berharap kakaknya itu bisa menghiburnya.
Namun bagimanapun juga menurut Namjoon kelakuan Lisa memang sangat sayang jika tidak ditertawakan.
"Bagaimana bisa, kau tiba-tiba datang dan mengatakannya tanpa angin dan hujan. aigooo..."
Namjoon berucap disela tawanya"Apa itu lucu? Aku sangat malu. Tolong mengertilah" Lisa menutup wajah dengan kedua tanggan
"Aku ingin menyaksikan itu secara langsung" ucap Namjoon
"Terimakasih aku rasa itu tidak perlu" Lisa langsung beranjak dari duduknya kemudian masuk ke kamar dengan membanting kuat-kuat pintu kamarnya.
Namjoon menghela napas memikirkan salah satu siswanya.
"Seseorang dengan tawa yang cepat meredup seperti itu memang memiliki hari-hari yang tak mudah" gumamnya
Namjoon memang hanya seorang wali kelas untuk Jungkook tapi Ia berusaha sebisa mungkin membantu permasalaha yang masih memungkinkan untuk Ia ikut campur. bukan hanya Jungkook tapi semua siswanya. Ia merasa bertanggungjawab untuk hal itu.
❄ ❄ ❄
.
.
.
.
Kook-ah bagimana kabarmu?
Aku mendengar semuanya dari Hoseok. Maaf tak bisa bersamamu saat ini, ku dengar beberapa hari ini kau tak pergi ke sekolah.Semuanya sulit bukan? Maka jangan memendamnya sendirian, sesekali berbagilah.
Dan kau harus menepati janjimu untuk hidup dengan baik mengerti!-Jin hyung
Kira-kira seperti itulah isi e-mail dari Kim seokjin. Jungkook membacanya namun tak berniat mengirimkan balasan. untuk malam ini tepatnya dinihari, Ia terlalu kelelahan dan mengantuk.
Dihempasnya tubuh lelah itu ke tempat tidur.
Berbagi?
Apakah masalah adalah sesuatu yang bisa dibagi?jika iya. Memang siapa yang mau menerimanya.
Jungkook tersenyum miring setelah beropini seperti itu.
Karena Ia sudah berjanji untuk hidup dengan baik, maka malam ini Ia harus tidur setidaknya Ia punya tiga jam untuk pergi ke sekolah besok pagi.
Jungkook menghabiskan waktunya dengan bekerja. Padahal tidak bekerjapun tabungan yang dimilikinya dan yang ditinggalkan appanya sudah sangat mencukupi biaya hidup. Namun itulah Jungkook, Ia akan tetap mencari keramaian.
❄ ❄ ❄
.
.
.Pagi hari ini Jimin, Hoseok dan Taehyung sudah berdiri di depan pintu rumah Jungkook. Entah sudah berapa kali Jimin menggedor pintu kayu didepannya, namun tak juga ada jawaban dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruman As Delusions
Fanfiction[Complete] Meskipun sulit, bertahanlah. Walaupun hidup dengan ilusi, Ku mohon. bahagialah. Cast: - Jeon Jungkook - all BTS member And others No Yaoi! Warning!! - DON'T PLAGIARISM! -mungkin akan ada kata-kata kasar untuk kebut...