[Chapter 12] GINoside

8K 640 17
                                    

Aku saranin baca part ini pas lagi nyantai-nyantai kek dipantai. Mungkin awalnya agak bingung, tapi sebenarnya itu ada riddle-nya. kalo tau  itu kejadian apa, pasti kedepannya bakal cepet tau Gin itu siapa, asalnya dari mana, dan tujuannya apa. nggak susah kok, kalo ada yang bisa nebak komen aja tau(?) tapi jangan dijabarin. pstt... diem-diem ajah haha >.< kalo mau tau bener apa nggak PM aja sekalian :p

kalo nggak dapet ya don't mind, let it go, it doesn't have a very very big impact :p

playlist:

Heize ft Han Soo Ji - Round and round *ada di mulmed*

Sam Kim - Who are you.

Ailee - i will go to you like the first snow.

~*~*~*~

FLASHBACK

Serakan dedaunan pada tanah berpasir ditarik mundur oleh angin hingga menggelinding menimpa satu sama lain, sebelum akhirnya terbang ke atas dan kembali pada ranting tempatnya berasal.

Pohon-pohon tempat kembalinya guguran deduanan yang telah menguning itu, berjejer di tepi rel kereta dan deretannya berhenti di depan sebuah terowongan batu yang tembok luarnya dipenuhi sulur kehijauan. Wadah kayu berjejer di sepanjang dinding terowongan tersebut, masing-masing berisikan sebatang lilin yang menguarkan asap. Lalu untaian asap di seluruh lilin lenyap dari ujung sampai ke sumbunya. menyalalah api di tiap-tiap lilin itu.

Terowongan batu tersebut semakin terang tatkala lampu sorot sebuah kereta menghampiri bersama suara gesekan roda-roda besi, kemudian terlihatlah lokomotif tua yang bergerak maju ke luar terowongan dan berhenti di sana. Tak lama berselang, tampak seorang pria yang tubuhnya hanya berbalut kain putih keluar melalui pintu gerbong. Kakinya berjalan mundur dan berhenti di depan seorang pria berambut perak sebahu.

Pria dengan balutan kain yang ujungnya menjuntai ke tanah itu memiliki mata kuyu dengan pandangan kosong, mematri bahwa binar yang dulu pernah bernaung telah bertemperas tak berjejak. "Aku mengerti." Suara parau itu terlepas melalui bibir kering peluh yang kulitnya mengelupas.

Pria itu tampak ripuh dan menyedihkan.

"Kau mengerti, kan?" tanya pria berambut perak di hadapannya, "Kalau kau gagal, kau tidak akan ada di dunia bawah maupun dunia atas. Ku harap kau membuat pertunjukan yang menarik." Pria berpakaian serbah putih itu menyeringai tajam.

Segaris cahaya pirau menyapu wajah kedua pria itu secara vertika, lalu pria berambut perak itu terjajar mundur. "Aku akan menyamakan rupa," Ucapnya.

~*~*~*~

Dimana aku?

Cahaya teramat menyilaukan menyambut pupilnya setelah kelopak mata terbuka, tatapannya menyusuri sekitar dan menyadari kalau tubuhnya melayang di ruang hampa tanpa gravitasi yang tak berujung. Sejurus kemudian lehernya seakan dijerat sesuatu tak kasatmata, pria itu meronta dan berteriak namun ruangan itu menenggelemkan suaranya.

Pria itu terkesiap saat dirinya tiba-tiba jatuh di ruang hampa tersebut, tubuhnya menegang persis seperti terjun dari tebing curam dengan kecepatan tinggi dan memacu adrenalin sangat kencang. Kemudian ia bersua dengan gelap hingga akhirnya terhempas pada sebuah permukaan yang lembut. Namun getaran mencekam itu masih mengepungnya, menerkamnya lekat.

Dimana aku?

Pikirannya hampa.

Ingatannya hilang.

Seperti map yang isinya diganti oleh kertas baru, lembarnya kosong.

Ketika ia mengerjap, pandangannya disapa oleh ruangan yang diselimuti sinar temaram dan telinganya disusupi suara asing dari jarum jam yang bergerak. Sayup-sayup terdengar bunyi dengkuran halus, kepalanya pun bergerak menghadap sumber suara dan menemukan seorang gadis tengah terlelap dengan selimut yang menutupi separuh wajahnya.

GINOSIDE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang