"Gin, ayok pergi ke Noms Cafe!" Ajak Shania sambil melepas sepatunya, ia baru saja pulang dari kampus.
Gin yang tadinya duduk di sofa, menoleh ke belakang. "Sekarang? Kemarin Shasha bilangnya sore?"
"Sekarang aja soalnya mendung, ntar kalo sore hujan lagi. Mau pergi nggak nih?"
"Mauuu!!!" sahut Gin antusias.
"Yaudah ... ganti baju dulu sana," timpal Shania. Ia pun meletakkan tasnya di sofa lalu berjalan ke dapur untuk mengambil sekotak jus mangga di kulkas.
Sewaktu menenggak jus, mata Shania tertuju pada tempelan kertas warna-warni yang memenuhi pintu kulkas. Sejak ada Gin, ia jadi sering menulis post-it yang kebanyakan isinya larangan dan ancaman kena kepret mematikan. Habisnya kalau tidak seperti itu, isi kulkasnya bisa ludes sekali buka.
Ngomong-ngomong soal Gin, ini hari ke sembilan pria itu tinggal bersama Shania. Mendadak ia teringat kejadian semalam pas ketemu satu spesiesnya Gin, namanya Lusilver, dan mahluk astral satu itu langsung pergi dengan seenak jidat setelah Gin bilang "Jangan sentuh istriku!". Shania ingat betul bagaimana geraman Gin saat melontarkan kalimat itu, ia jadi merasa diperebutkan dua pria kayak di drama-drama koreya.
Njirrr... ngapain gue senyum-senyum!
Shania mengerucutkan bibirnya lalu meletakkan kembali kotak jus di dalam kulkas. Sewaktu ia berbalik, dirinya langsung terlonjak kebelakang sampai membentur pintu kulkas. Nafas Shania tertahan, Lusilver muncul di hadapannya. Seketika percakapannya dengan Gin sewaktu pulang semalam, terngiang-ngiang dalam benaknya.
"Kalo Lusilver muncul lagi, Shasha langsung kabur ya. Jangan sampe disentuh dia."
"Lusilver? Yang tadi itu?"
"Iya, dia bisa mengendalikan manusia yang disentuhnya."
"Loh? Katanya Dewa nggak boleh nunjukin kekuatannya?"
"Dia God of Death, Dewa yang paling sering melanggar peraturan."
Shania menelan salivanya gugup, ia tak berani memandang makhluk yang menyorotnya dengan tatapan penuh intimidasi itu. Mampus gue mampus, kalo nyawa gue dicabut gimana? Gin kan bilang kalo nih dedemit sering nyabutin nyawa manusia kayak nyabutin butut toge, mana album BTS sama BtoB yang ada sign-nya belom nyampe-nyampe lagi, rugi dong gue mati duluan!
Shania menggigit bibir saat ekor matanya menangkap tindakan Silver yang menjulurkan tangan. Ini kenapa kaki gue nggak bisa gerak!!!!!! Emangnya nih makhluk punya jurus pengikat bayangan apa?! Sial! sial!!!!
Ketika Shania sibuk berkomat-kamit dalam hati, tiba-tiba sebuah suling melayang ke kepala Silver.
"Sudah ku bilang jangan dekati dia!"
Silver mengusap kepalanya, "Sialan kau!" umpatnya kesal. Kalau sedang berada dalam mode manusia, otomatis tubuhnya juga bereaksi seperti manusia.
"Aku tidak akan macam-macam dengan gadismu ini, aku baru saja dapat surat peringatan dari KPI!" terang Silver. Biasanya kalau dia dapat peringatan dari KPI a.k.a Komisi Pelanggaran Interelasi, ia akan puasa jadi pembuat onar selama beberapa minggu. Padahal kemaren ia cuma iseng dorong orang yang mau bunuh diri dari atap gedung, abisnya orang itu ragu-ragu terus mau loncat apa enggak. Kan bikin kesal nontonnya.
Lagian KPI dan komisi-komisi lainnya itu pilih kasih! Giliran dewa yang tugasnya baik-baik aja dapat pasangan, dibolehin cinta-cintaan. Sedangkan dirinya dibiarkan merana jadi bujang lapuk, udah 1700 tahun kerjaannya cuma nyabutin nyawa sama nganterin orang ke neraka kayak nemenin nenek-nenek nyebrang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GINOSIDE [COMPLETED]
FantasyShania terkejut mendapati bantal yang biasa dipeluknya saat tidur tiba-tiba menjelma jadi pria tampan dan berkata bahwa Shania adalah istrinya. Mungkin efek kelamaan jomblo dan kebanyakan nonton drama korea, dirinya suka ngayal...