365,5 hari katanya.
Waktu perputaran bumi mengelilingi matahari.
Katanya, begitu.
Tapi Kim Taehyung, di sini, di antara buku-buku berceceran menentang segala pernyataan mutlak itu.
"365,5 hari? Jangan bohong! Perputarannya hanya butuh periode kurang dari satu menit!"
Kim Seokjin, pemuda tegap berbahu lebar dari balik kacamatanya melirik Taehyung dengan tatapan malas. Seharusnya hal seperti menjadi makanan sehari-hari bagi Seokjin mengingat perangai Taehyung yang tak pernah berubah.
Minggu lalu, Taehyung beserta rasa penasarannya, menumpahkan beberapa tetes larutan HCL ke tangan Seokjin dengan cengiran lebar tertampil di wajahnya. Berlindung dibalik ketidak percayaan pada omongan guru mereka, Taehyung melakukan hal itu.
Alhasil seluruh tangan Seokjin mengalami serangan gatal bertubi-tubi.
Seokjin merubah fokusnya, menghadapkan netra ke arah Taehyung dengan seksama. "Lalu kau pikir ilmuwan-ilmuwan seperti Nicolaus Copernicus yang menemukan revolusi bumi bohong? Setelah melewati berbagai berbagi penelitian yang sama sekali tidak mudah? Jarak rata-rata bumi dan matahari itu 149.600.000 km, Kim Taehyung. Kau—"
Perkataan Seokjin tak pernah terselesaikan karena Taehyung sudah menempatkan jemarinya di antara belahan bibir Seokjin kemudian menampilkan senyuman khas.
"Lihat ini."
Taehyung beranjak dari kursi perpustakaan, mengambil langkah, satu, dua hap!
Lantas mengelilingi Seokjin secara tiba-tiba. "Apa yang kukatakan? Periodenya tidak lebih dari enampuluh detik. Kau kan matahariku, Hyung."
Perkataan Taehyung menghasilkan sorak-sorai dari seluruh pengunjung perpustakaan sore itu. Warna merah sudah menjamah telinga Seokjin.
Dan, sore itu, peristiwa pengusiran Kim Seokjin dan Kim Taehyung terjadi oleh Ibu penjaga perpustakaan—yang sangat galak dengan alis tebal dan mata tajam. Benar-benar menyeramkan.
Janji Seokjin pun terucap, untuk tidak lagi melakukan kegiatan belajar bersama dengan Kim Taehyung.
***
Guess who?XD
Larutan HCl itu berbahaya kalau gak ditangani cepat. Harus cepat dibilas sama air kalau kena larutan itu.
—Bwi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Filantropi
FanfictionIni adalah sebuah ungkapan bagaimana kasih tertuang. Atau ketika ia tertumpah. Atau mungkin, saat ia berlari menghindari keramaian para manusia yang haus akan rajutan asmara. Jangan tanya, tentang mengapa kadang kasih bisa begitu kejam mengaduk rasa...