You'r Mine

868 73 19
                                    


Warning!

Rate M

JinV

Enjoy

----------------------

Taehyung tidak tahu apa yang salah dengannya. Dia begitu mencintai kekasihnya. Dia ingin selalu ada disisi kekasihnya. Hanya itu saja. Dan, oh, Taehyung tidak ingin kekasihnya dilirik oleh orang lain. Itu hal wajar, kan? Kau pasti mencintai, ingin selalu berada disisi, dan tak ingin kekasihmu dimiliki oleh orang lain. Taehyung seperti itu. Tapi, apa yang terjadi beberapa menit belakang menarik Taehyung dari lingkaran normalnya.


Tidak ada yang bisa mengalahkan rasa Cinta Taehyung kepada kekasihnya, Kim Seokjin. Iya, sampai saat itu terjadi. Saat dia merasa hancur dan ketakutan. Takut jika Seokjin jatuh ke hati yang lain.

Otak Taehyung langsung mencari kaset lama yang terputar. Menampilkan sosok manis dan kecil itu berada direngkuhan hangat Seokjin. Taehyung berani jamin, pasti hangat rasanya dipeluk seperti itu oleh sosok Seokjin.

Seokjin amat terkejut saat melihat Taehyung membulatkan mata padanya. Disudut gang yang gelap. Semua orang pasti setuju jika sudah terjadi apa-apa antara dua orang yang  sedang berpelukan di sudut gang yang minim cahaya ini. Seokjin hendak bersuara tetapi Taehyung keburu lari. Taehyung berlari sambil menangis. Taehyung sempat melihat sosok manis itu tersenyum mengejek padanya sebelum ia benar-benar pergi. Sial.

Seokjin mengejar, ia berhasil menangkap pergelangan tangan Taehyung. Ia ingin merengkuh Taehyung. Tapi sayang, Taehyungnya yang hangat berubah menjadi es.

"Aku membencimu, Hyung!" Penuh penekanan dan nada dingin. Taehyung tak berbalik sedikitpun tetapi ia berhasil melepaskan cengkraman Seokjin. Seokjin diam membatu. Cengkraman Seokjin yang selalu kuat saat sedang marahan dan ingin menjelaskan sesuatu pada Taehyung berubah lemah.

Taehyung juga lemah saat itu. Kemana Seokjin hyungnya yang akan bersikap keras untuk mendengarkannya jika mereka berselisih paham? Kemana Seokjin hyungnya yang akan berteriak agar Taehyung mendengarnya? Hanya demi menjelaskan 'bukan seperti itu, Tae' Taehyung ingin mendengarnya.

Hati Taehyung tambah hancur. Saat hilang ditikungan, Seokjin tak gencar mengejarnya.

Hilang lagi diujung jalan, tetapi Seokjin tetap tidak datang. Akhirnya pertahan Taehyung runtuh saat punggungnya membentur tembok. Merosot kebawah dengan mulut yang didekap kuat. Taehyung bahkan mengabaikan tatapan-tatapan penasaran orang-orang yang berlalu lalang dihadapannya.

'Mungkin habis putus cinta'
'Mungkin habis ditendang dari pekerjaannya' beberapa bahkan terang-terangan berbisik melewatinya. Sial, bisikan mereka keras sekali.

Tapi Taehyung tak peduli. Ia lebih mementingkan hatinya yang sedang disakiti.

Jeon Jungkook. Kenapa harus Jeon Jungkook lagi yang ditemui Seokjin? Dari sekian banyak mantan kekasih Seokjin, kenapa orang itu harus Jungkook? Bukankah pemuda itu sudah membuang Seokjin?

Kenapa pemuda yang dulu pernah menaklukan hati dan membuat seorang Kim Seokjin jatuh berlutut demi Cinta untuknya datang seenaknya kembali? Membuat hati Taehyung sakit dan takut ditinggali. Setelah pergi dan meninggalkan hati Seokjin yang rusak, kenapa Jungkook datang saat Seokjin sudah melupakannya dan mulai menata serpihan hatinya bersama Taehyung.

Dan Seokjin tidak mengejarnya. Taehyung tahu pasti Seokjin amat sulit melupakan Cinta pertamanya. Seokjin tidak mengejarnya pasti karena ia ingin kembali pada Jungkook. Iya, pasti. Padahal Seokjin tahu bahwa Taehyung amat cemburu pada sosok Jeon Jungkook. Cinta pertama yang sulit untuk Seokjin lupakan.

.

.

Apa yang terjadi selanjutnya semakin sulit untuk Taehyung mengerti. Seokjin datang, dalam keadaan mabuk. Sudah terhitung seminggu lamanya mereka tak bertemu setelah Taehyung memergoki Seokjin dengan Jungkook. Seokjin menangis sesegukan. Ia meracau bahwa ia merindukan Taehyung. Ia begitu mencintai Taehyung. Ia menyesal, dan ingin Taehyung kembali padanya.

Taehyung luluh. Rasa cintanya yang amat besar pada Seokjin membutakannya dari rasa cemburu. Taehyung memeluk Seokjin, ia begitu merindukan Seokjin nya. Ia membawa Seokjin ke kamarnya. Membawa pada ciuman dalam penuh kerinduan.
Semua pakaian lepas. Mereka siap bertempur. Membayar waktu yang renggang dengan menyatu dibawah langit Cinta.

Seokjin menghisap kuat bibir Taehyung. Taehyung juga mengimbanginya. Taehyung rindu. Rindu akan sentuhan Seokjin ditiap likuk tubuhnya.

Seokjin sudah masuk kedalam Taehyung. Bunyi decikan dan desahan Cinta memenuhi kamar apartemen Taehyung. Taehyung tak henti memuja keperkasaan Seokjin saat merajainya. Taehyung bahagia, Seokjinnya kembali.

Namun Taehyung tak jadi sampai pada klimaksnya saat nama "Kookie." mengakhiri desahan Seokjin saat menyemburkan cairan cintanya.

Shit.

Taehyung gelap mata. Api yang sempat padam itu tersulut kembali. Taehyung berlari sambil menangis keluar kamarnya. Menuju dapur, mengambil pisau. Taehyung dapat melihat pantulan dirinya yang sedang menangis pada sisi pisau yang mengkilap itu. Menyedihkan.

Taehyung kembali ke kamar. Seokjin tertidur dengan mudahnya. Taehyung dapat melihat Seokjin tersenyum di dalam mimpinya.

Taehyung sakit hati. Oh, berarti Seokjin tak mengingatnya saat mereka bercinta tadi? Apa selama seminggu ini Seokjin sudah sering bercinta dengan Jungkook sehingga terbawa sejauh ini?

Taehyung tidak bisa terima.

"Aku mencintaimu, Seokjin hyung."

.

.

Dan disanalah Taehyung mulai tidak mengerti. Kenapa waktu yang terasa baru beberapa menit berlalu membuat ia terkurung dibalik jeruji besi. Teriakan-teriakan di dengar Taehyung dari kamar disebelahnya. Beberapa perempuan berpakaian putih lewat hilir mudik di depannya.
Taehyung menggeleng Saat melihat tangannya sendiri. Taehyung melihat ada darah ditangannya.

"ANDWAEE!!!!! ANDWAE!!!!" Taehyung berteriak keras. Ia menjambak kasar rambutnya lalu mulai membenturkan kepalanya pada dinding.

"Tuan kim! Hentikan!" perempuan berpakaian putih yang melihat Taehyung mulai melukai dirinya sendiri segera masuk ke sel Taehyung. Taehyung meronta dan menangis. Ia menendang-nendang apapaun didepannya. Kakinya diberi borgol. Taehyung mulai menghamburkan tubuhnya ke lantai.

Secara perlahan kesadaran Taehyung mulai melemah saat perempuan itu mengarahkan jarum injeksi padanya.

Dipelupuk matanya yang hampir menutup, Taehyung melihat bayangan Seokjin berdiri disana, tersenyum padanya lalu mengatakan "Aku mencintaimu, Tae."


END


Guest

Secangkir FilantropiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang