Seorang namja manis mengendap-ngendap menuju jendela kamarnya. Membuka sedikit tirai gorder, tangan tan memegang teropong mini berwarna merah.
Kamar apertement yang memang menghadap langsung ke lapangan basket itu terlihat ramai hari ini dikarenakan pria-pria tampan yang tengah bermain.
Taehyung tersenyum setelah menemukan pujaan hatinya. Taehyung mengarahkan teropong mini mengikuti gerekan namja berbahu lebar itu.
Taehyung menelan ludah setelah melihat sosok itu berkeringat. 'Kenapa Seokjin sunbae Sexy sekali' batin Taehyung terpana hampir saja air liurnya keluar.
'Ah, aku ingin merasakan bibir tebalnya . Pasti menyenangkan dicium bibir tebal itu' batin Taehyung yang mengigit dan menjilat bibirnya pertanda bahwa dia sangat menginginkan sesuatu.
Brt.. Brt... Brt... Brt...
Taehyung berdecak kesal merasakan getaran handphone di saku piama biru itu. Menggangu kegiatan favoritnya saja dengan kesal Taehyung meringkoh saku piama.
'Chimchim call'
Nama sabahat baik Taehyunglah yang tertera di handphone. Taehyung mempout bibirnya, lalu Taehyung beranjak menuju ranjang membaringkan dirinya lalu menutup mulut dengan selimut.
"Eoh,, Jimin-aa Wae?" ujar Taehyung membuat suara khas seperti orang bangun tidur.
Terdengar suara decakan dari handphone. Seperti Jimin tau jika Taehyung tengah berakting.
"Yak kau ingin menipuku. Cepat mandi dan cantik , kau harus menemaniku hari ini. Aku tidak mau dengar alasanmu. Aku jemput ke apertement mu pukul 08.30." ujar Jimin yang langsung mematikan sambungan telfon.
Taehyung tercengang mendengar penuturan Jimin. 'Dasar Chim bantet, pasti dia mengajakku karena ada kencan dengan Yoonggi Sunbae.' batin Taehyung kesal membuang handphone di samping tubuhnya.
'Dan kenapa aku harus menjadi obat nyamuk di acara kencan mereka. Hua EOMMA' batin Taehyung miris lalu menggerakkan badan di ranjang dengan absolut.
'Tapi setidaknya aku dapat makanan gratis' ujar Taehyung berhenti dari kegiatan absolutnya lalu tersenyum bodoh memikirkan makanan gratis.
Dengan malas Taehyung menyeret badannya menuju kamar mandi. Dia harus segera berdandan jika tidak dia akan mendengar ocehan seorang Park Jimin di pagi hari.
.
.
.
.
Jimin dan Taehyung terlihat menunggu seseorang di depan apartement Taehyung. Taehyung menatap Jimin yang sibuk dengan handphonenya.'Aku lapar, kapan namja vampir pendek itu menjemput' batin Taehyung kesal.
Sebenarnya mereka baru menunggu 10 menit tapi Taehyung yang kelaparan merasa mereka menunggu sudah melebihi 10 jam.
Merasakan aura negatif disekitar, Jimin menoleh ke Taehyung. Dan benar saja aura itu berasal dari namja alien di sampingnya.
"Bisa kau menghilangkan awan hitam di kepalamu. Yoonggi hyung akan datang sebentar lagi." ujar Jimin yang benar-benar terganggu.
"Kapan? Kapan? Dari tadi kau bilang dia akan tiba, tapi sekarang sudah lama sekali. Aku capek berdiri dan lagi pula aku harus memberi makan anak2ku." protes Taehyung dengan sedikit dramatis.
Mendengar itu Jimin berdecak, resiko membawa sahabat aliennya ya ini. Selalu mengeluh jika lapar dan kesal. Jimin menghela nafas mengontrol emosinya.
"Lebih baik kau liat koleksi foto Seokjin sunbaemu" ujar Jimin datar lalu melanjutkan kegiatan yang terhenti tadi.
Awan hitam yang mengiasi Taehyung sudah terganti dengan musim semi indah setelah dia mendengar nama pujaan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Filantropi
FanfictionIni adalah sebuah ungkapan bagaimana kasih tertuang. Atau ketika ia tertumpah. Atau mungkin, saat ia berlari menghindari keramaian para manusia yang haus akan rajutan asmara. Jangan tanya, tentang mengapa kadang kasih bisa begitu kejam mengaduk rasa...