Love U, Ssaem!

636 60 42
                                    

.
.
.
.
.

“Ya! Kim Taehyung, kau harus lebih cepat menggerakan tubuhmu!”

“T-tapi Ssaem, aku sudah tidak kuat lagi. Akh!”. Taehyung sedikit terhentak kala tongkat kecil menampar bokongnya.

“Kau laki-laki, kau harus bisa melakukan Push Up dengan baik! Ayo, kuatkan tanganmu”

“A-aku sudah lelah”. Taehyung menjatuhkan tubuhnya tengkurap dilantai. Jujur saja, olah raga bukan keahliannya. Ia hanya akan melakukannya jika ada bagian pelajaran olah raga saja disekolahnya.

“Aigoo.. bagaimana bisa kau seperti ini? Apa kau belum sarapan?”. Kim Seokjin, guru olah raga itu berjongkok dihadapan Taehyung yang masih tengkurap.

“Aku sudah sarapan hanya tidak kuat Ssaem”. Ucap Taehyung lemas. Seokjin menggelengkan kepalanya kemudian pergi kembali mengawasi murid lain.“Menyebalkan! Untung Seokjin Ssaem tampan”. Gumam Taehyung meniup sedikit poninya.

Jam pulang sudah sudah lewat 15 menit yang lalu, namun Taehyung masih terduduk lemas di bangkunya. Beginilah jika Ia sudah melakukan olah raga, tubuhnya terasa sakit dan lemas bergerak saja rasanya sangat sulit.

“Aigoo.. kenapa kaki ku rasanya berat sekali”. Taehyung mengangkat kakinya dengan kedua tangan, Ia mencoba berdiri dari tempat duduknya. Setiap menggerakan tubuhnya Ia terus mengeluarkan umpatan-umpata dari bibirnya. Ia berjalan menyusuri koridor dengan memegang dinding kelas. Untung saja sekolah sudah lumayan sepi.

“Seokjin Ssaem?”. Taehyung menghentikan langkahnya, Ia melihat Seokjin yang sedang berolah raga diruangan Gym. Karena ini adalah sekolah khusus laki-laki jadi sekolahnya menyediakan beberapa fasilitas olah raga yang sering diminati oleh laki-laki.

Taehyung menelan slivanya susah payah, Ia terkagum melihat bagaimana Seokjin memainkan beberapa barbel, sangat sexy. Oh! Lihatlah otot-otot tangannya yang terbentuk tiap kali Seokjin mengangkat barbelnya. Rambut basahnya karena keringat menambah aura  ‘panas’ membuat Taehyung ingin meremas rambut halus itu, dan reflex Taehyung meremas celana olahraganya sendiri.  Ini adalah pemandangan paling indah yang pernah Taehyung lihat selama Ia bersekolah disini. Tentu saja, karena Seokjin adalah guru baru yang mulai mengajar disekolahnya.

.
.
.

priiiittt

“Semuanya! Duduk yang tegak dan buka kedua kaki kalian lebar”

Bertemu lagi dengan jadwal olah raga, biasanya Taehyung akan malas namun sekarang Ia paling semangat, meskipun beberapa murid mengeluh karena melakukan olahraga yang membosankan lagi. Senam lantai. Dengan triknya, Taehyung sengaja melakukan beberapa kali kesalahan agar Seokjin memperhatikannya dan mendekatinya.

“Kim Taehyung, apa kau juga tidak bisa membuka kedua kakimu dengan lebar?”. Seokjin menghampiri Taehyung dan membenarkan kaki Taehyung dengan tongkat panjangnya. “Ayo buka kakimu kemudian tundukan tubuhmu”

“Aku sudah mencobanya Ssaem, tapi otot-otot selangkanganku sakit. Akh!”. Taehyung menekuk kedua kakinya namun masih terbuka lebar. “Disini, sakit sekali”. Taehyung mengelus selangkangannya sembari menatap Seokjin sedikit nakal. Iya, Taehyung sedang mencoba menggoda guru olah raganya itu.

“Kau- kau harus bisa melakukannya!”. Seokjin sedikit gugup melihat siswa dihadapannya yang kini sedang mengigit bibir bawahnya dan tangan yang belum berhenti mengelus selangkangannya. “Lanjutkan seperti yang lain!”. Seokjin tidak tahan lagi, Ia segera pergi melanjutkan intruksi gerakan selanjuntnya. Taehyung tersenyum puas.

Hari ini Taehyung sedikit fit setelah olahraga, Ia sudah minum vitamin dan obat agar tubuhnya tidak sakit bahkan Ia juga membawa balsem untuk jaga-jaga dan itu sangat berguna.

Secangkir FilantropiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang