SoulMate

483 41 4
                                    

.
.
.

Cahaya matahari masuk ke sela tirai yang tertiup angin di dalam sebuah kamar  apartement. Di atas ranjang king size itu tampak dua sejoli yang tertidur.

Pria yang berbahu lebar tampak menatap  namja manis yang masih asik dalam dunia mimpinya. Senyum terbentuk di bibir tebal itu kala melihat  namja manis  menggeliat dalam tidurnya.

Perlahan kelopak mata itu terbuka. Menampilkan iris kecoklatan yang amat mempesona. Senyum kotak tampak menghiasi wajah cantiknya.

" Kapan Jin hyung bangun?" tanya namja manis itu dengan suara serak khas bangun tidur, ketika matanya menangkap Seokjin yang tengah menatap dengan  senyum mempesona.

"Hmmm... hyung baru saja bangun, baby." ujar Seokjin mengusap surai coklat itu.

Taehyung menutup mata ketika merasakan usapan lembut itu. Menikmati sentuhan Seokjin di kepalanya.

"Hyung apakah aku sangat mempesona ketika bangun tidur?" tanya Taehyung pada Seokjin yang tengah menompang kepala sambil menatap intens Taehyung.

Seokjin tersenyum mendengar pertanyaan Taehyung. Terlintas dibenak Seokjin untuk menjaili kekasih manisnya ini.

"Jawaban apa yang ingin alien ini dapatkan hmmm?" tanya Seokjin kembali pada Taehyung sambil mengelus pipi chubby Taehyung.

"Hyung, aku bertanya padamu. Kenapa kau malah kembali bertanya." ujar Taehyung kesal lalu mempout bibirnya.

Seokjin terkekeh dengan gemas Taehyung mencubit pipi chubby itu. Lalu membersihkan sudut mata Taehyung. Membuat Taehyung tersenyum malu akan tindakan Seokjin.

"Kau selalu mempesona saat apapun. Cha, bukankah Taetae harus ke galery? Katanya ada rapat penting untuk pameran" ujar Seokjin yang membelai pipi Taehyung dengan lembut.

"Ah,, benar tapi sebelum itu, Jin hyung belum kasih Taetae ciuman selamat pagi." ujar Taehyung yang langsung bangkit dari tidurnya lalu mencium  bibir Seokjin.

Ciuman lembut itu sudah terganti dengan lumatan- lumatan panas mereka. Taehyung melenguh saat satu tangan Seokjin meraba dadanya lalu satu tangan lainnya menarik selimut untuk menutup kegiatan mereka yang panas di pagi hari itu, seolah-olah ingin merahasiakan kegiatan selanjutnya setelah freech kiss itu.
.
.
.

Mobil hitam terparkir di depan halaman galery lukisan. Dalam mobil Taehyung tengah mengecek penampilannya. Seokjin membantu merapikan rambut Taehyung.

"Sampai ketemu nanti Jin hyung. Jangan lupa memikirkan aku, ya." ujar Taehyung setelah  mencium bibir Seokjin lalu turun dari mobil.

Seokjin hanya terkekeh melihat tingkah kekasihnya itu. 'Dasar nakal' batin Seokjin yang melambaikan tangan pada Taehyung lalu meninggalkan galery.

Taehyung menatap mobil Seokjin yang telah pergi dengan senyum yang cerah. Tanpa menyadari sahabat baiknya sudah berdiri disampingnya.

"Menginap lagi di apartement Jin hyung?" tanya Jimin pada Taehyung yang masih asik di dunianya. Entah apa yang dia pikir sampai pipinya memerah begitu.

Taehyung terkejut lalu berbalik menatap Jimin. Wajah terkejut itu terganti dengan senyuman kotak khasnya. Lalu dengan segera dia menggandeng lengan Jimin.

"Taehyung ditanya malah gak jelas gini deh." ujar Jimin sedikit kesal saat keduanya menuju galery. Keduanya terus berjalan sampai berpapasan dengan Jungkook.

Jimin melepas rangkulan Taehyung lalu berlari kearah Jungkook. Taehyung langsung memanyunkan bibirnya melihat sepasang kekasih yang berjalan di depannya dengan mesra.

Secangkir FilantropiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang