Begin Again

496 59 14
                                    

Taehyung mengehela nafas berat. Satu tahun ini, tidak ada perubahan apa pun. Kim seokjin tetap dingin dan menyebalkan.

Ah jelas saja, dia masih mencintai mantan kekasihnya hahah
Sungguh lucu, Taehyung berjuang menahan rasa kesal, marah, kecewa sementara Kim Seokjin masih terus berusaha mengabaikan dan menganggap dirinya tidak ada. Dan tentu saja sibuk berharap dan menjaga perasaannya untuk mantan kekasih.

Taehyung sedang di jalan pulang omong omong. Bersama?
Tentu saja sendiri, ah tidak di temani hujan deras hahah

Hah... Taehyung lelah. Lelah berpura pura menerima semuanya. Menerima kenyataan Kim Seokjin tidak akan pernah tertarik padanya, apalagi memberikan hatinya pada Kim Taehyung.

Rasanya sakit mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, Kim Seokjin pulang bersama mantan kekaksihnya sementara Taehyung seperti biasa, pulang berjalan kaki seorang diri.

Haruskah Taehyung menyerah?

Taehyung melihat sekeliling, lampu lampu sudah menyala, lalu menatap jam di tangannya. Jelas saja, ini pukul 18.27

Lagi lagi ia menghela nafas, mengingat hari ini genap satu tahun Taehyung berusaha sabar, menerima apa pun yang dikatakan dan dilakukan Kim Seokjin, Namja yang kini tengah berdiri di ambang pintu, menatapnya tajam.
"Jam berapa ini"

"Bukan urusanmu sialan"

"Bahasamu, Kim Taehyung"
Taehyung memutar bola matanya malas, berjalan masuk melewati Seokjin yang tengah menahan rasa kesal

"Kim Taehyung.."

Taehyung mengehtikan langkahnya ketika seokjin memanggilnya dengan suara rendah. Berbalik, menatap Seokjin malas.

"Kau--- apa yang sudah ku lakukan?. Kenapa kau bertingkah menyebalkan akhir akhir ini?"Tanya Seokjin dingin.

Dasar idiot. Kim seokjin idiot.
Taehyung berteriak dalam hati, tangannya mengepal, berusaha menahan emosinya. Sungguh Taehyung lelah, ia baru saja pulang berjalan kaki menerobos hujan deras hanya agar sampai ke rumah dengan cepat.
Tahyung membalikan badannya, berniat mengabaikan Seokjin.

"Apa kau tau sopan santun? Aku sedang berbicara padamu"

"Bisa kah kau diam Hyung?---"

Taehyung mendunduk,
"Aku-- baru saja pulang-- dan kau bahkan tidak melihat badanku menggigil?"lanjutnya masih dengan suara pelan, tubuh bergetar

Seokjin diam, menatap Taehyung dengan tatapan sulit di artikan.

"Kau pikir-- aku tidak lelah menuruti segala aturan mu, sedangkan aku bahkan tidak pernah menuntut apa pun darimu?"

Kim Seokjin masih terdiam, masih menatap bagian belakang tubuh Taehyung. merasa bersalah.

"Kau-- bebas pergi kemana pun, kau bebas pergi dengan siapa pun, kau bebas pulang kapan pun---

"Sementara aku-- Kau mengaturku, kau mengaturku harus berteman dengan siapa, kau mengatur kegiatanku, mengatur kehidupanku dengan alasan aku tanggung jawabmu? Hahah lucu sekali hyung"

Taehyung meniup matanya berkali kali, menahan air matanya agar tidak keluar

"Kau--- melarangku melakukan ini itu, kau mengaturku aku harus seperti apa, tapi-- kau bebas hyung. Aku--- bahkan hanya diam ketika kau pergi dengan mantanmu beberapa hari yang lalu hyung,
aku---- Sementara aku--- kau tidak mengizinkanku pergi bersama teman temanku. ---ketika aku berontak, kau akan mengancam mengatakan pada orang tuaku, Aku--- tidak mengerti kenapa aku masih diam ketika di perlakukan seperti ini

Bahu taehyung bergetar, ia tidak bisa menahannya lagi.
Taehyung menangis terisak. Membuat Kim Seokjin masih menatap Taehyung, terdiam dengan kedua tangannya yang berada di saku jaket. Merasa bersalah karena sudah membuat namja di hadapannya itu kesulitan selama satu tahun ini.

Secangkir FilantropiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang