LUCIFER

942 94 8
                                    


JINV!!!

.

.

HAPPY READING ^^

Masih sama seperti malam malam sebelumnya .
Aku duduk termenung sendirian di bangku halaman belakang rumahku seraya menatap lurus kedepan, memikirkan seseorang yang entah memikirkanku entah tidak.
Karena sekarang aku tidak tahu dia ada dimana.
Ingin rasanya aku membencinya, tapi apa daya, rasa cintaku lebih besar dari rasa benciku.

Bodoh .

Ya aku memang bodoh. Bodoh karena masih berharap kehadirannya di sini.
Sudah terhitung 2 bulan lamanya dia menghilang dan tak datang menemuiku, seakan-akan dia hilang di telan bumi.

Namun malam ini, saat ku rasakan angin berhembus menerpa wajahku membuat mata ini tak tahan untuk mengeluarkan bulir-bulir kelemahannya.
Ku tutup mataku perlahan, meresapi angin yang membelai wajahku lembut, aku berharap jika nanti membuka mata, air mata ini berhenti menetes.
Namun aku salah, air mata ini justru menetes makin deras.
Karena saat ini, di hadapanku, berdiri sesosok laki-laki yang 2 bulan ini mengisi ruang rinduku.
Aku fikir semua ini hanyalah mimpi, namun saat dia mulai berjalan mendekat dan mendaratkan sebuah ciuman bibirku aku sadar jika ini nyata. Ini bukan mimpi.
Dia disini. Dihadapanku.
~
~
~
"Tae tae, mianhae sayang karena aku baru bisa menemuimu." ucap laki laki itu.
"Hikkss.. Pabbo!! Kau jahat!! Kenapa kau pergi lama sekali hyung!? Tak taukah kau jika aku disini merindukanmu!?" ujarku sambil ku peluk erat tubuhnya dan bisa ku rasakan dia juga membalas pelukanku.
"Sstt.. Mianhae baby. Uljima ne." ku rasakan dia menangkup kedua pipiku menuntunku agar menatap wajahnya, dan dengan hati-hati dia menghapus air mataku.
~

"Sebenarnya ada yang harus aku sampaikan padamu, Tae." lanjutnya yang kini sudah duduk di sampingku.

"Apa itu hyung?" tanyaku sambil ku sandarkan kepalaku di pundaknya. Aku suka bersandar pada pundaknya, karena pundaknya sangat lebar dan nyaman.

"Mungkin ini terdengar sangat egois. Tapi ini juga yang terbaik untuk kita. Aku ingin kau melupakan segala yang pernah terjadi antara kita, Tae. Dan mulailah hidup normal seperti yang lainnya, mencintai seorang manusia sepertimu. Bukan  mencintai iblis seperti aku ini. Aku harap kau akan bertemu dengan seseorang itu. Seseorang yang akan mencintaimu sama seperti aku mencintaimu.."  ujarnya yang sontak membuatku mendongakkan kepala untuk menatap wajahnya.

Aku tak salah dengar kan ? Dia memintaku untuk melupakannya dan mencari seseorang yang lebih baik darinya?

"Waeyo hyung? Kenapa kau meminta  hal yang sudah jelas sangat sulit untuk ku lakukan. Wae hyung!!?  Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi? Kenapa kau ingin pergi.!? Kau jahat hyung! Aku membencimu!" teriakku namun aku juga tak bisa menahan air mataku ini .
Malam ini, aku menangis lagi karena laki laki ini.

"Aniya, Tae. Aku masih sangat mencintaimu. Tapi aku sadar, tidak seharusnya manusia dan iblis menjalin suatu hubungan. Tidak seharusnya kita menlawan takdir. Percayalah, aku akan selalu melindungimu dari jauh." ujarnya sambil kembali memelukmu untuk menenangkanku.

"Tapi hyung.." belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, dia sudah memotong kata kata ku.

"Tenanglah tae. Aku janji, dan aku berani menjamin  kau akan mendapatkan kebahagiaan yang seseungguhnya. Kau hanya perlu bersabar. Dan jika nanti kau sudah bertemu dengannya maka kau harus belajar menerima dan mencintainya. Percayalah jika aku akan selalu mencintaimu. Dan selamat tinggal Tae. Saranghae." belum sempat ku balas ucapannya namun dia sudah menghilang. Lagi. Meninggalkanku dalam kesendirian dan kesedihan.
.

Ingin rasanya ku berteriak memaki laki laki tadi. Laki laki yang dengan brengseknya membuatku jatuh cinta lalu meninggalkanku sendiri..

Bagaimana bisa aku mencintai iblis sepertimu, hyung.

Bodohnya aku .

Aku membencimu hyung!

Aku membencimu hyung
Tapi..

Aku..

Juga..

Mencintaimu..

SEOK JIN HYUNG..

~
~

1 tahun sudah berlalu sejak kejadian di malam itu. Dan aku lebih memilih untuk mengunci rapat  hatiku sampai saatnya nanti. Sampai laki laki yang seokjin hyung maksud  datang ke hidupku.

~
~

TING TONG ~~

~
Bel rumahku berbunyi, dengan segera ku buka pintu rumahku dan betapa terkejutnya aku saat aku melihat siapa yang saat ini ada di hadapanku. Laki laki ini..

Dia...

"Annyeonghaseo.. Kim Seok Jin imnida. Aku adalah tetangga barumu, dan aku baru saja pindah dari Kanada. Mohon bantuannya. Dan ini, sebagai tanda perkenalku."

Aku masih diam saja  saat dia  mengulurkan sebuah bingkisan ke arahku,  fikiranku masih berkecamuk memikirkan ini nyata atau bukan.
Dia .. Apa mungkin dia yang hyung maksudkan.
Tanpa sadar air mata yang sudah lama tidak menetes kini kembali menetes.

"Heyy.. Apa kau baik baik saja ? Kenapa kau menangis??" tanyanya yang membuatku tersadar dari lamunanku dan langsung ku usap air mataku.

"Ah, aniya aku tidak apa apa. Hmm. Namaku Kim Taehyung. Senang berkenalan denganmu seok jin hyung."
Ucapku sembari mengulurkan tanganku untuk mengajaknya berjabat tangan.

Namun ada satu hal yang membuatku semakin melebarkan senyumku. Saat ini di belakang laki laki yang baru saja menjadi tetangga baruku berdiri SEOK JIN hyung  yang menatap ke arahku sambil tersenyum dan kemudian menganggukan kepalanya seolah olah mengatakan jika laki laki yang berdiri dihadapanku ini lah yang dia maksud.  Lalu dia kembali menghilang dan mungkin tak akan kembali lagi.


END


-- mas Yoongi

Secangkir FilantropiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang