Dalam Gelas

76 3 10
                                    


Kadang-kadang cinta bisa menyeret manusia dari kebiasaan baik menjadi buruk. Begitupun orang yang tidak pernah menaruh kebenaran bersamaan dengan rasa cinta, maka ia akan segera terseret dari kehidupan. Dengan gerakan kepala menggeleng-geleng. Jenna tak ambil pusing, kakinya bergerak mengontrol peredaran darah biar tetap terjaga, tak ada sepasang mata perempuan yang mampu mengalahkan sorot matanya. Baru beberapa kali bicara dengannya, sulit ku hilangkan bayangan wajahnya.

Bagaimana rasanya kalau Airi memelukku. Mungkin dunia ini tak lagi berguna, atau orang-orang disekitar tak lagi ku perhatikan. Tapi cinta harus begitu. Apa karena Airi aku harus tersingkir, dan kehidupan tak lagi ku nikmati sebagaimana mestinya. Tapi mencintai Airi adalah kebenaran akan hakikat cinta, ya seperti ini hasilnya. Hanya satu kebiasaan baik yang tak akan ku singkirkan, menari lalu terbang melewati angkasa dengan imajinasi konyolku.

Malam, membawahku merasakan ekstasi memikirkan Airi berjam-jam. Ah ia meracuni darahku, sulit kupercaya. Tak lagi kuingat candu akan rokok tergerus seketika, rupanya candu memikirkan Airi jauh lebih membuatku hilang dari dunia nyata. Aku membayangkan, kalau dalam hati Airi ada sepuluh pintu cinta.

Aku terlahir dari lukisan unik. Pada Desember 1998, saat usiaku beranjak 8 tahun, aku mempunyai kakek yang pandai melukis, ia menghasilkan lukisan pertamanya dan langsung menuliskan pesan untuk saudaranya Gheo mengenai bagaimana menjadi seorang pelukis. Keluarga kakek adalah turunan pelukis. Mereka cukup lihai dalam hal keindahan.  

"Gheo sangat menyukai peralatan lukisan kakek, dan aku pikir, ia akan mendapatkannya sekarang setelah melukiskannya di akhir tahun nanti, kerana akhir tahun adalah waktu yang baik menurut keluarga kakek untuk melukis. Mereka lebih banyak mengahabiskan waktu ketika akhir tahun tiba.

Kakek aku bekerja di Pogogul hanya untuk mendapatkan uang. Karena mental dan fisiknya tidak kuat dan tidak bisa meninggalkan sedikit waktu untuk dirinya sendiri, ia dituntut terus bekerja untuk menghidupi keluarga.  Maka pada maret 1999, beliau mengirimkan surat lagi untuk saudaranya.

"Saya tahu bahwa saya memiliki kesulitan finansial pada diri saya, tetapi tidak ada yang tidak mungkin jika berhubungan dengan pekerjaan yang bisa dilakukan hanya dengan satu tangan ini. Jika Anda menjadi seorang pelukis, satu hal yang harus kamu tahu bahwa melukis segalanya akan berhubungan dengan kemampuan fisikmu dalam bekerja. Tinggalkan hal yang berbau dengan mental, kesulitan dalam berpikir, ini akan menjadikan fisik Anda terganggu dan akan terus begitu setiap harinya."  

Kalau melukis perlu tekhnik, aku pikir untuk mendaptkan Airi tidak kalah jauh dari tekhnik melukis keluarga kakek, sambil memejamkan mata, tangan kirinya mengelus-ngelus kening. Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar jelas dari arah pintu kamarku, membuatnya kaget.

"Siapa?" Devi kak.

"Masuk. Ada apa?" Jawabku marah. Tengah malam begini ketuk-ketuk pintu, bikin kaget.

"Kan bisa telpon."

"Canggih amat kak." Cie kakak lagi menghayal yaa kak, Devi kemudian tertawa.

"Menghayal katamu?" Mau apa tengah malam begini, sambil melirik ponsel sekaligus menghilangkan kecurigaan Devi.

"Mau pinjam penggaris kak, buat kerja tugas fisika." Devi kemudian mengambil penggaris disebuah meja kecil.

"Aku lupa punyaku tercecer dimana kak, kata Devi. Langsung meninggalkan kamar, sambil membawa penggaris Devi kemudian senyum-senyum.

***

Migrain memaksaku harus ke dapur. Kalau, satu sendok takaran gula, dan dua sendok kopi. Seusai kopi ku aduk, dengan 27 kali mengarah ke kiri kemudian 16 kali mengarah kekanan. Aromanya langsung keluar dari permukaan gelas. Di tambahkan sedikit es batu. Tiba-tiba kantong celana depan Jenna bergetar dengan suara jangkrik kelaparan. Terjadi percakapan kecil melalui pesan singkat.

THEOPHILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang