Rika sedang berjalan dikorodor sekolah menuju ke ruang guru karena dipanggil oleh Bu Retno entah karena apa padahal yang seharusnya dipanggil itu Gilang yang menjabat sebagai ketua kelas bukannya Rika yang hanya sebagai bendahara kelas. Rika memasuki ruang guru yang dimana ruangan itu sedang sepi dan hanya ada beberapa guru yang sedang ngobrol dan sibuk dengan berbagai perkerjaan dimejanya.
Rika mencari sosok Bu Retno yang kini dia temukan sedang berbicara dengan lima murid cowok yang siapa lagi kalau bukan biang kerok kelas yaitu Arjuna and the gank. Rika tidak tahu apa masalah yang mereka buat sehingga harus kena hukuman dipanggil kekantor seperti ini karena separah-parahnya mereka dihukum paling cuma disuruh berdiri ditengah lapangan dan jika sampai dipanggil kekantor itu artinya surat panggilan orang tua akan segera dikeluarkan.
Langkah kaki Rika semakin dekat dengan meja Bu Retno dan sepertinya menyadari kedatangan Rika yang dimana beliau langsung menyuruh Rika mendekat.
" Ada apa ya bu manggil saya ?" Rika berdiri disamping Bimo yang berdiri paling pinggir diantara yang lain.
Kedatangan Rika langsung disadari Oleh seluruh teman-temannya itu dengan berbagai ekspresi tapi kebanyakan dari mereka terkejud kecuali Arjuna yang tersenyum kecil sambil melihat Rika sejenak.
" Ibu nggak ngerti lagi sama lima temen kamu ini maunya apa " Bu Retno menatap galak kelima muridnya sambil menggelengkan kepala.
Rika hanya diam sambil melihat kearah Bimo , Raka , Aldi , Arjuna dan Kemal yang menunduk karena rasa bersalah.
" Maksud kalian apa ngumpetin sepatu Pak Yono pas lagi sholat tadi diatas pohon mangga belakang sekolah ? Sampe bikin Pak Yono manjat pohon " Tanya Bu Retno galak.
Rika menatap kelima temannya dengan tatapan tidak percaya karena ulah temannya itu sedangkan kelima orang itu tidak ada yang mengeluarkan suaranya sama sekali.
" Kalian tau kan Pak Yono itu umurnya sama kayak kakek kalian hah ? Kalo dia jatoh terus langsung kaku gimana ?" Bu Retno menghela nafas lelah.
" Emang takdir bu kan umur nggak ada yang tau " Ungkap Arjuna asal sambil masih terus menunduk.
" Arjuna diam kamu , ibu nggak ngerti sama kamu kenapa murid pinter kayak kamu sikapnya harus kayak gini " Mata Bu Retno sudah hampir keluar dari tempatnya.
Arjuna langsung diam ketika melihat Bu Retno yang sudah menahan amarah diubun-ubun kepala yang ditutupi jilbabnya. Teman-teman Arjuna hanya diam sambil meringis mungkin menyesal atas perbuatan mereka atau kecewa karena ulah Arjuna yang diluar dugaan menjawab pertanyaan menjebak milik Bu Retno yang semakin membuat mereka bersalah sedangkan Rika masih tidak mengerti kenapa dia harus disuruh kesini apa hanya untuk menonton pertunjukan Bu Retno yang lagi mengomeli biang kerok kelasnya itu.
" Ibu nggak mau tau kalian besok harus bawa orang tua kalian kesekolah jam sembilan ibu tunggu " Bu Retno melihat anak muridnya satu persatu kecuali Rika.
Semuanya hanya melebarkan matanya tapi berbeda dengan Arjuna yang menatap marah pada Bu Retno sambil berdecak kesal hal itu tidak disadari Bu Retno tapi disadari oleh Rika dan Rika tahu pasti apa yang ada dipikiran Arjuna.
" Kalo nggak dateng ibu bakal kosongin nilai kalian dimata pelajaran ibu ,Ngerti ?!" tanya bu Retno tegas.
" Iya bu " jawab mereka berlima serentak.
Rika langsung melihat kearah teman-temannya yang mengeluarkan beberapa ekspresi tapi ekspresi Arjuna yang paling Rika bingung karena hanya diam dengan wajah santai seperti biasanya tidak terlihat panik sedikitpun seperti yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Tapi Cinta ( FIN )
Teen FictionJatuh cinta bukan hanya ada karena rasa kagum pada seseorang , namun juga bisa datang karena rasa kesal dan benci pada seseorang. Arjuna yang sudah menutup hatinya karena masa lalu yang hampir merenggut kebahagiaannya kini harus pasrah menerima takd...