Cowok Sarap

52.5K 1K 45
                                    

         Lima belas tahun berlalu

         Ikatan erat yang awalnya terukir kini sudah renggang. Setiap manusia didalamnya memilih jalan masing-masing tanpa mereka sadari takdir mulai bergerak lagi.
        Seorang gadis yang dulu hanya seorang bayi yang cengeng kini berubah menjadi perempuan cantik, namun sayang sifatnya harus sedingin es.
         Pagi itu susana sebuah sekolah swasta di Jakarta cukup ramai mengingat awal semester baru dimulai. Banyak murid yang bergabung disana, tidak terkecuali bagi gadis bernama Rika ini. Rika baru saja turun dari mobil ayahnya lalu masuk ke lobby sekolah itu.
        Sekolah ini Rika pilih karena salah satu sekolah swasta favorit di Jakarta, tentu seragam biru sekolah itu juga yang menjadi alasan lain Rika memilih sekolah disana. Walaupun sekolah swasta, sekolah itu memiliki kuota murid yang terbatas, serta syarat nilai yang sangat tinggi. Sehingga untuk masuk kesekolah itu Rika harus belajar dengan keras, serta beruntungnya Rika masuk dengan jalur beasiswa di urutan ke dua.
          Sepanjang jalan menuju lobby Rika melihat banyak sekali tanaman yang ada disisi kiri dan kanannya serta dia baru menyadari kalau halaman sekolah itu sangat luas.
           Rika satu-satunya murid yang masuk ke sekolah itu dari SMPnya dulu. Rika memang tidak terlalu dekat dengan banyak orang atau lebih tepatnya dia membatasi diri karena beberapa hal. Memilih sekolah ini membuat Rika berjanji pada dirinya agar mendapat kehidupan tenang tanpa harus perlu mencolok.
           Dihari pertama ini Rika sudah bisa mulai masuk ke kelasnya tentunya setelah dia melewati MOS ( masa orientasi siswa ) yang seperti neraka jahanam karena para seniornya dengan sangat senang hati menyiksa adik-adik baru yang masih lugu itu dengan perintah yang tidak masuk akal. Mengingatnya saja membuat Rika menghela nafas berat, untungnya kegiatan yang dilakukan tiga hari itu sudah selesai.
        Rika berjalan melewati koridor menuju mading dimana list pembagian kelas diletakan disana. Rika sangat yakin kalau dia sudah datang cukup pagi, dimana dia bertujuan untuk mengindari kerumunan masa yang berdesak-besakan demi melihat dimana mereka akan menghabiskan waktu satu tahun pertama mereka disekolah itu.
            Namun Saat berjalan menuju mading tersebut, wajah Rika langsung shock karena melihat begitu banyak siswa dan siswi kelas X yang berkumpul didepan mading. Rika tahu memang semua orang ingin melihat dimana kelas mereka tapi kalau sepenuh itu lebih baik dia datang siang.

     " Ah gila banyak amat orangnya gimana gue mau liat nama gue " seorang cewek yang disamping Rika berdecak kesal ketika melihat pemandangan tersebut.

       Cewek yang tingginya tidak beda jauh dengan Rika serta memiliki model rambut pendek sebahu tidak lupa sebuah bandana merah diatas kepalanya itu berdecak kesal karena pemandangan indah yang dia lihat.

       " Eh buset norak amat dah lo pada " seorang siswa berteriak sambil melihat kerumunan tersebut.

          Seketika semua orang yang sedang berkerumun langsung menoleh kearahnya tapi beberapa detik kemudian cowok itu diabaikan kembali. Rika hanya melihat cowok itu dengan tatapan kasian, kasian karena tidak dipedulikan dengan orang-orang yang ada didepan mading.
         Rika hanya menggelengkan kepalanya pelan pada cowok tersebut dengan rasa iba. melihat mading masih yang masih penuh Rika memutuskan untuk mencari bangku terdekat untuk sekedar mengistirahatkan kakinya sambil menunggu orang-orang yang ada didepan mading itu pergi kehabitat mereka yang telah ditentukan oleh sekolah.

            Rika duduk dibangku yang berjarak lima meter dari mading, dengan sigap earphone sudah terpajang indah ditelinga Rika sambil memutarkan lagu K-pop kesukaan Rika. Srikandi Putri Ramayana itu mana panjang Rika nama yang sebenarnya tidak begitu Rika suka karena menurut dirinya nama tersebut terkesan terlalu kedaerahan sekali tapi mau gimana lagi itu adalah nama pemberian orang tuanya jadi dia harus terima.

      " Hai " Seseorang duduk disampingnya membuat Rika menoleh kearah orang tersebut.

           Rika langsung tersenyum dan melepas kedua earphonenya , Rika memang tipekal cewek yang lumayan pendiam untuk orang yang baru dia kenal.
          Mata Rika memperhatikan dengan seksama orang yang ada disampingnya. Rika bukan orang yang mudah lupa akan sesuatu atau seseorang, jadi dia masih ingat kalau gadis itu adalah cewek yang tadi berdiri dan mengeluh disampingnya.

Benci Tapi Cinta ( FIN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang