5 - Mandiri

1K 41 0
                                    

Sepulang dari tempatnya mengajar, Shellyn membersihkan badannya terlebih dahulu. Setelah itu, dia menghampiri Sheryn di kamarnya. Ternyata Sheryn sedang tidur. Shellyn jadi tidak tega jika membangunkannya. Shellyn menutup kembali pintu kamar Sheryn.

Untuk mengisi kekosongan waktu, Shellyn mengambil embrat untuk menyiram bunga di halaman rumahnya. Shellynpun bersenandung ria sambil menyiram bunga-bunga. Tiba-tiba pandangannya melihat dua orang pria yang salah satunya baru dia kenali sedang berjalan melewati pagar depan rumahnya.

'Itu kan Bagas. Ngapain dia disitu,' gumamnya. Bagas yang melihat Shellyn pun langsung memanggilnya.

"Shellyn!" panggil Bagas seraya melambaikan tangannya. Shellyn pura-pura tidak mendengar.

"Shellyn!" sekali lagi Bagas memanggil Shellyn.

"Apa? Eh ada Rizky juga," ujar Shellyn.

"Lho? Kalian udah kenal?" tanya Bagas.

"Ya iyalah kenal. Wong kita se-SD dulu," ujar Rizky.

"Oh gitu. Shell, ini rumah lo?" tanya Bagas

"Iya. Emang kenapa?"

"Kali-kali mau dong main ke rumah lo."

"Gak boleh."

"Lho? Kenapa?"

"Gak baik anak cowok main di rumah cewek. Apalagi di rumah aku cuma berdua sama Sheryn."

"Emang orang tua lo kemana?" Shellyn hanya tersenyum mendengarnya.

"Aku masuk duluan ya." Shellyn tidak menjawab pertanyaan Bagas.

Shellyn langsung beranjak ke rumahnya. Bagas bingung dibuatnya.

"Dia kenapa sih?"

"Lo gak tau ya?" tanya Rizky.

"Emang kenapa? Gue kan baru kenal dia sejak gue pindah. Itupun gue kalau ngobrol, dia jawab singkat banget, seperlunya, dan anehnya cewek-cewek yang lain banyak yang ngejar-ngejar gue, tapi dia gak peduli. Malah gue sering dibuat skakmat sama dia kalau ngomong."

"Ceritanya panjang, Gas. Jangan disini. Mending di rumah gue yuk."

Merekapun melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti karena bertanya pada Shellyn. Bagas dilanda penasaran yang sangat. Sebenarnya ada apa antara sifat Shellyn dengan kehidupan pribadinya?

Sesampainya di rumah Rizky, Mereka pun menyalakan televisi. Bagas yang ingin cepat-cepat tahu mengenai Shellyn langsung saja menanyakan hal tersebut pada Rizky.

"Ky, ceritain dong tentang si Shellyn."

"Emang kenapa? Lo suka sama dia?"

"Ya gue pengen tau aja."

"Tar suka hayo."

"Yang bener dong, Ky."

"Iya iya. Jadi gini, Si Shellyn sama Sheryn itu kembaran. Dulu, mereka beda banget. Shellyn yang islami banget. Sedangkan Sheryn nakal."

"Nakal?"

"Iya nakal. Kayaknya si Sheryn itu kebawa temen-temennya yang sering bolos sekolah, nongkrong di pinggir jalan. Pokoknya si Sheryn itu nakal banget. Dan yang gue duga sih si Sheryn nakal karena faktor broken home."

"Jadi orangtua mereka cerai?"

"Iya. Nyokapnya pindah ke Surabaya. Sedangkan Bokapnya ngurusin kerjaan di Medan. Pulang sebulan tiga kali mungkin, gue gak tahu. Gue salut banget sama si Shellyn, dia sabar banget ngadepin cobaan hidup. Banyak banget temen-temen yang dulu hina dia, di rumah dia segala yang ngurusin mulai dari nyapu, ngepel, nyuci, masak. Sedangkan si Sheryn kadang nginep di rumah temennya."

S I N A R ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang