TELAH TERBIT EBOOKNYA. DAPATKAN DI GOOGLE PLAY STORE.
Ini kisah Masha Cameron, gadis blasteran Indo Amrik. Dia putri tunggal Blake Cameron, pemilik Universitas Star of Cameron. Tidak seperti universitas pada umumnya, di sini ada kampus tempat binta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bear... siapa sih lo sebenarnya? Gue sudah berusaha cari lo, mengendus identitas lo. Gue gagal. Bagaimana bisa gak ada yang tahu siapa lo sebenarnya? Katanya lo itu orang yang disewa belakangan buat mengganti orang yang seharusnya menjadi badut bear gegara orang itu mendadak pingsan! Terus perusahaan mereka main samber aja orang yang fisiknya cocok. Mereka juga gak tahu jelas nama lo. Idiot banget ya!
Gue kehilangan jejak lo. Bear, apa mungkin takdir belum mengijinkan kita bertemu? Tapi, mengapa gue gak bisa melupakan elo?! Gue betul~betul heran sama hati gue. Sial, semua ini membuat gue merasa gak nyaman!
Di kampus gue menjadi agak lesu, tak bersemangat. Hingga akhirnya gue menemukan lo! Menjulang diantara para mahasiswa, lo berjalan dengan santai. Gue nyaris gak mempercayai mata gue sendiri!! Spontan gue meloncat dan berlari mengejar lo. Kali ini gue gak mau kehilangan jejak lagi!
"Bearrr!!" Gue gak tahu nama lo, itu nama panggilan dari dalam hati gue. Tapi astaga, kenapa lo menoleh? Apakah betul itu nama lo??
"Bear, jalan lo cepet amat sih!!" Gue memegang lengan lo sambil berusaha ngatur napas gue. Lo menatap gue bingung.
"Darimana kamu tahu saya?" Alamak, suara lo Bear, dalam dan seksi! Gue semakin dalam jatuh dalam pesona lo.
"Hah?? Nama lo betul Bear? Gue Masha! Jadi kita Masha and The Bear." Shit! Ngapain gue ngomong gaje kek gini. Lo mengernyitkan kening. Gak paham.
"Saya Berry. Berry Kwoo."
Jadi itu nama asli lo. Berry... Berr... Bear... Cocok! Emang lo ditakdirkan menjadi milik gue Bear. Hug me Bear.
Entah mendapat dorongan darimana, gue pengin memeluk lo.. lalu spontan gue memeluk lo. Tentu saja lo kaget. Dan lo berusaha melepas pelukan gue, tapi mana mungkin gue lepasin begitu saja!
Lo diem, namun gak membalas pelukan gue. Sesaat kemudian lo berkata dengan tegas, "sekarang tolong kamu lepaskan pelukanmu. Masha... itu nama kamu? Kita tak saling mengenal, sebaiknya kita juga tak saling menganggu."
Dingin amat perkataan lo Bear, tak sadar gue melepas pelukan gue. Lo langsung pergi tanpa buang waktu.
Bear, gue akan cari tahu siapa lo sebenarnya. Gue gak akan melepas lo sampai rasa penasaran ini terpuaskan.
Gue Masha Cameron, lo belum tahu siapa gue, lo belum tahu seperti apa gue!
