TELAH TERBIT EBOOKNYA. DAPATKAN DI GOOGLE PLAY STORE.
Ini kisah Masha Cameron, gadis blasteran Indo Amrik. Dia putri tunggal Blake Cameron, pemilik Universitas Star of Cameron. Tidak seperti universitas pada umumnya, di sini ada kampus tempat binta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bear, kok gue baru sadar gue gak punya nomor hape lo, pin bbm lo, no WA lo, ID line lo. Ya ampun, gue gak punya satupun nomor kontak lo. Bego amat ya gue!
Menyadari kebegoan gue, hari ini gue bertekad mendapatkan kontak lo, yang manapun jadi! Tapi, sudah gue cari seantero kampus, kemana lo, Bear? Malah gue bertemu makhluk menjijikkan, Kenzie siapa itu, yang konon adalah superstar lagi naik daun ! Mendadak dia menabrak gue, Bear.
"Sorry, gue sengaja nabrak lo. Biar lo sadar gue ada. Dari tadi gue pancing, tapu lo gak sadar kehadiran gue!"
Cowok aneh, sok kepedean. Apa dia belum tahu siapa gue?! Minta dibully?! Lain kalau lo yang nabrak Bear, gue malah sukacita banget menyambutnya!
"Lo mau cari mati?!!"
Bukannya takut, tuh cowok malah cengar~cengir kayak monyet. "Bukan nyari mati, gue cari hp lo."
Tanpa permisi, dia menyambar hp android gue. Entah ngutak~ ngatik apa disana. Bear, mestinya gue yang begini ke elo. Ini kenapa jadinya dia yang menyabotase ide gue!!
"Gue Kenzie. Salam kenal Masha. We will close. I'm sure."
Cih! Dia kepedean banget. Gue gak peduli cowok lain, gue cuma penginnya dekat lo, Bear! Kemana lo, Bear? Dengan tinggi lo yang 190 cm lebih itu, mestinya lo menonjol dimanapun lo berada! Gue terus mencari lo hingga berpapasan dengan Reza.
"Sha, kantin yok!" Reza, sobat gue dari orok, mengajak gue ke kantin dengan paksa.
Kebetulan perut gue juga udah kelaparan. Disana ada teman segang Reza, mereka empat cowok yang suka petakilan! Gue gak ingat namanya, yang gue tahu mereka itu most wanted boy di kampus ini. Tapi buat gue most wanted boy cuma ada lo, Bear.
Reza duduk di satu bangku yang tersisa, mau gak mau gue duduk di pangkuannya. Yang seperti biasa gue lakukan.
"Lo menu biasa kan, Sha?" tanya Reza. Gue mengangguk, sambil memeriksa hp android gue. Si kunyuk Kenzie tadi ngapain aja sih sama hape gue?
Reza menyuruh salah satu jongosnya memesan makanan buat gue dan dia. Eh, bukannya dia si Cupu yang sekamar sama lo, Bear. Ternyata dia jongosnya Reza!
Tak lama kemudian saat pesanan gue datang, gue jadi ternganga begitu tahu lo yang membawakannya, Bear!
"Gue cari lo kemana~mana! Ternyata… lo ngapain disini?" cetus gue spontan.
Bear, kenapa lo menatap gue sinis? Gue baru sadar, gue ada di pangkuan Reza. Spontan gue meloncat bangun dan berdiri di samping lo!
"Lo ngapain disini, Bear?"
"Kerja."
Idih singkat amat jawaban lo. Begitu menaruh pesanan gue, lo langsung cabut begitu saja. Tentu saja gue gak mau melepas buruan gue. Selama janur belum melengkung.. eh, selama gue belum mendapat nomor kontak lo, gue akan terus mengikuti lo. Masa bodo lo jadi jengah.
"Mau apa kamu mengikuti saya?"
“Mau minta nomor kontak lo, mana hp lo?"
"Buat apa?"
"Ya, biar bisa chatting sama elo. Sekedar gue melepas kangen sama elo."
Lo geleng~geleng kepala, Bear dan meninggalin gue lagi. Berniat masuk ke arena dapur. Gue langsung ngikut.
"Orang luar tak boleh masuk."
Lo berusaha mengusir gue, Bear? Apa lo enggak tahu siapa gue?! “Gue bukan orang luar! Gue yang punya kampus ini."
Lo nampak kesel sama kelakuan gue. Wajah lo masam, tapi kenapa masih ganteng juga ya!
"Mau kamu apa sih?"
"Mana hp lo?"
"Apa kamu tak punya hati? Bisa-bisanya minta nomor kontak cowok lain didepan cowok kamu!" sindir lo.
"Reza? Dia bukan cowok gue! Dia sobat orok gue," sahut gue enteng.
Lo menatap gue, berusaha menangkap kejujuran di ucapan gue. Saat itu gue melihat hp lo nongol dari balik saku celana lo, saku yang ada di pantat lo.
Dengan cepat gue menyamber hp itu. Sambil menepuk pantat lo. Keras dan padat. Pasti lo biasa olahraga ya, Bear. Pantat lo seksi!
Gue masukin nomor hape gue, pin bbm gue, no WA gue, id line gue. Btw, hp lo jadul amat sih, Bear? Gue harus membelikan yang model baru buat lo.
"Nih, jangan dihapus ya." Gue mengembalikkan hp jadul lo.
Bear, kenapa wajah lo memerah? Apa gegara gue tepok pantat semok lo? "Apa pantat lo gak pernah ditepok?" tanya gue iseng.
Muka lo semakin merah, Bear. Bikin gue emeshhhhh.
"Pernah," jawab lo sok tenang.
"Kapan? Sama siapa?" Gue emang kepo karena gue harus tahu siapa saingan gue!
"Saat balita, sama mamaku lah,” jawab lo polos.
Ya Lord. Gue gak tahan lagi! Lo gemesin banget, Bear!!
Cup.
Tanpa pikir panjang gue mengecup pipi lo Bear. Pasti lo kaget! Lo syok kan? Muka lo mirip kepiting rebus.
Andai saja gue lebih jalang, udah gue cipok bibir lo yang menggemaskan itu!
===== >(*~*)< =====
Bersambung
Hei..makingregetga? Tokohutamakitainiemangagresifkok... jadiharapmaklum ya. Untungketemunya ma cowo yang masih polos. Jadiceritainigamesumbanget. Wkwkwk.. Vomment ya...launching awallangsung 5 chapter. Ajib..
