Edisi revisi. Enjoy ya
Kali ini Reza Albertone memang betul~betul menyebalkan! Bisa~bisanya dia menggoda gue, memancing gue dengan nama elo Bear.Sebenarnya gue sudah curiga, Bear.. gak mungkin sosok sesibuk lo punya waktu klubing. Tapi Reza nampak gak mencurigakan saat itu. Dia bilang elo mendapat tawaran mengisi acara disono, ya udah gue ikut Reza dan grup cowok petakilannya pergi klubing.
Disana gue dikenalkan oleh cewek Reza, namanya Amel. Anaknya manis dan agak pemalu. Dari tadi dia gak mau jauh~jauh dari gue, kayaknya anak ini masih belum nyaman bersama Reza n the gang.
"He sobat orok, mana si Bear? Kok gue gak ngelihat dia daritadi?!"
"Ya seperti gue bilang dia tampil malam ini," jawab Reza nyengir. Ada sesuatu yang mencurigakan disini.
"Where?"
"Ya di cafe biasa dia manggung lah," sahut Reza tanpa dosa. "Gue kan cuma ngomong Bear mau tampil malam ini. Gue gak pernah bilang dia tampil di klub ini!"
Shit, betul kan gue dikerjain! Spontan gue menerkam Reza dan menindih tubuhnya sambil memukul kepalanya berkali~kali.
"Ampun Sha! Ampun Sha! Ampun!" Dia mengaduh sambil memegang kepalanya.
Gue kesal Bear, berani betul sobat orok gue itu memancing gue ke klub ini gegara dia mau pdkt sama Amel yang pemalu. Amel yang gak mau diajak pergi kalau gak ada cewek lain yang ngikut.Jadi begitu ceritanya gue dipaksa pergi dengan peran sebagai 'cewek lain' itu. Sialan Reza! Gue kerjai saja dia.
"Elo udah nipu gue, sebagai gantinya elo yang bayarin minuman gue malam ini, Orok!"
Akan gue bikin jebol credit card lo, Orok! Gue sengaja memesan minuman yang pualingggg mahal dan berbotol~botol. Sengaja gue bagi~bagi dengan sobat petakilan si Orok.Reza cuma bisa menatap pasrah. Akibatnya saat gue balik ke asrama udah kayak fly. Badan gue berasa enteng banget, jalan saja berasa limbung kayak mau jatuh.
Sampai depan kamar, gue mencari~cari kunci kamar gue tapi sulit menemukannya. Sampai isi tas tangan gue keluarin diatas lantai, gue belum juga menemukannya.Gawat, dimana kunci kamar gue? Kalau gak nemuin kunci itu lantas gue bobok dimana?
Gue cuma ingat lo, Bear. Dengan limbung gue berjalan ke pintu kamar elo.
"Bear, Bear," panggil gue sambil menggedor kamar elo.Gue pusing banget, badan gue lemas. Gue pun jatuh terduduk di depan pintu kamar lo Gak tahu berapa lama gue tertidur seperti itu, gue terbangun saat ada tangan hangat yang memegang pipi gue.
"Sha, Sha.. Sha, bangun!"
Gue membuka sedikit mata gue dan ngelihat lo membangunkan gue."Bear, gue ngantuk. Atau ini cuma mimpi gue? Lo ada dalam mimpi gue, Bear?"
"Sha, kamu mabuk. Ayo, kuantar ke kamarmu," kata lo khawatir.
"Kunci kamar gue hilang." Gue menunjuk tas tangan gue yang tergeletak di lantai beserta isinya yang bertebaran di sekitarnya.
Lo kesana, berusaha mencari kunci kamar gue sekalian merapikan barang~barang gue dan memasukkan semua kedalam tas tangan gue. Kemudian lo balik ke gue sambil membawakan tas tangan gue.
"Kuncinya gak ada, Sha. Coba kamu ingat~ingat, Sha. Kamu taruh dimana kuncimu?"
"Ih, gue mengantuk Bear. Gak bisa mengingatnya. Gue mau bobok di kamar lo aja, Bear. Ayo gendong!"
Gue kalungkan lengan gue ke leher lo, Bear. Dan kepala gue yang berat gue taruh di bahu lo. Hmm, nyaman rasanya. Lo menghela napas berat, lalu mengangkat tubuh gue masuk ke kamar lo.
Bear, mengapa gue melihat rambut lo berubah warna? Apa gue mabok hingga berhalusinasi ?Diapain kayak gimana elo tetap guantengg dimata gue Bear..
♡♡♡♡♡
Bersambung
Episode drunk masih lanjut next chapter ya..
Hehehe
Hepi reading..
KAMU SEDANG MEMBACA
06. Campus Love Story (COMPLETED)
Short StoryTELAH TERBIT EBOOKNYA. DAPATKAN DI GOOGLE PLAY STORE. Ini kisah Masha Cameron, gadis blasteran Indo Amrik. Dia putri tunggal Blake Cameron, pemilik Universitas Star of Cameron. Tidak seperti universitas pada umumnya, di sini ada kampus tempat binta...