TELAH TERBIT EBOOKNYA. DAPATKAN DI GOOGLE PLAY STORE.
Ini kisah Masha Cameron, gadis blasteran Indo Amrik. Dia putri tunggal Blake Cameron, pemilik Universitas Star of Cameron. Tidak seperti universitas pada umumnya, di sini ada kampus tempat binta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhirnya gue tahu tentang lo, Bear. Selain info tentang nama asli lo tentunya. Nama lo Berry Kwoo, blasteran Indo Korea. Lo yatim piatu. Selama ini lo kerja serabutan demi membiayai hidup lo hingga Tony Mendez, tangan kanan bokap, menemukan lo. Tony bisa melihat multi potensi yang lo miliki. Dia tahu di masa depan lo bakal jadi pundi~pundi uang baginya. Jadi dia yang memberi lo beasiswa kuliah disini.
Tempat ini memang jaminan sukses, siapa yang berhasil kuliah disini bakal berhasil di dunia entertainment. Bukan seperti kampus lainnya, kita disini hanya belajar pengetahuan dan ketrampilan yang nantinya diperlukan di dunia entertainment.
Jadi lo mendapat beasiswa berkuliah disini dan lo masuk asrama di kampus. Gegara itu, gue memutuskan pindah ke asrama kampus. Awalnya Daddy gak setuju. Tapi setelah gue mengancam mogok kuliah kalau gak diijinkan stay di asrama, terpaksa Daddy mengijinkan juga.
"Princess, kamar Anda ada disini." Kepala asrama, Mr Jordan menunjukkan kamar yang gue yakin adalah kamar paling luas dan paling mewah di asrama kampus.
"Dimana kamar Berry Kwoo?"
Pasti Mr Jordan bingung mendengar pertanyaan gue, tapi dia mau menunjukkan kamar elo. Kamar yang kecil, kasihan lo Bear..
"Kenapa dia dikasih kamar sejelek ini?"
"Ehm.. princess, dia hanya mahasiswa beasiswa. Masih untung diberi jatah kamar."
"Pindahkan ke kamar yang lebih besar, di sebelah kamar gue!"
Mr Jordan membulatkan matanya, kaget dan bingung. "Princess, tak ada kamar kosong di sebelah anda," bisik Mr Jordan.
"Pakasa pindah orang di kamar sebelah gue!"
"Ampun Princess, dia Kenzie Heart, mega bintang yang sedang naik daun. Dia sudah bayar sewa hingga tahun depan."
Hm, tak mudah mengusirnya. Tapi ada cara lain!
"Kamar siapa itu?" Gue menunjuk kamar di sebelah kamar Berry Kwoo.
"Dia Shane Louis.. "
Gue langsung menggedor pintunya. Ternyata dia cowok cupu, berkacamata, rambut keriting. Tipe orang yang suka gue bully!
"Elo pindah saat ini juga! Ini kamar gue!"
Shane dan juga Mr Jordan jadi bengong, gue naek darah melihat respon begok mereka.
"Lo ngerti omongan manusia kagak? Ayo pindah!"
"Kemana?" Si curut bertanya sok melas. Gue makin gak sabar, gue dorong badannya. Gue ambil barang~barangnya dan gue lempar keluar sekenanya! Si cupu berteriak~teriak memohon supaya gue gak membuang barangnya. Dan alhasil lo keluar dari kamar, Bear. Lo menatap gue dengan pandangan gimana gitu, otomatis gue berhenti melempar barang si Cupu.
"Apa yang kamu lakukan disini? Apa main lempar~lemparan, Masha?"
Lo ingat nama gue! Gue pengin loncat memeluk lo saking senangnya! Lalu lo membantu memungut barang si Cupu. Saat cowok antik itu berniat masuk ke kamar, gue mencegahnya.
"Eits, ini kamar gue!" tegas gue pada si Cupu.
"Sejak kapan?" tanya lo nimbrung
"Sejak sekarang."
Lo mendesah kesal mendengar jawaban gue, tapi lo cuma berkata, "Apa memang tak ada kamar lain hingga kamu merebut kamar orang lain? Saya rasa masih ada kamar lain yang lebih baik dibanding kamar sederhana ini."
"Enggak ada kamar lain!" Gue menyanggah, ketika Mr Jordan ingin meralat omongan gue... gue pelototin dia. Mr Jordan langsung membungkam.
"Tapi itu tak membenarkan tindakanmu merebut kamar orang lain."
Lo masih kekeuh membela si Cupu, Bear. Entah kenapa gue tak bisa kesal sama elo. Kalau lo orang lain, pasti sudah gue gampar muka lo!
"Trus gue tidur dimana? Di kamar lo, Bear?"
Sungguh anugerah terindah kalau lo menyetujuinya, Bear. Tapi muka lo flat gitu.
"Shane, kamu pindah sekamar sama aku saja." Lo malah menawarkan si Cupu pindah ke kamar lo! Uh, bikin gue ngiri abis. Awas lo Cupu, gue akan menyingkirkan lo sejauh mungkin!
Tapi yang penting sekarang gue sebelahan kamar ama lo, Bear. Next gue pindah ke hati lo, mendekam disana selamanya.