Part 2

242 12 1
                                    

Bel pergantian jam sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Keadaan kelas sudah seperti pasar malam. Semua siswa ada yang asik mengobrol, selfi ria, ataupun kegiatan lainnya.

Prilly masih menenggelamkan wajahnya di kedua tangannya. Prilly berusaha melupakan kejadian waktu istirahat tadi.

"Woy Prill, lo kok diem aja sih dari tadi???"sontak Prilly langsung mengangkat wajahnya dan melihat Ali yang menatapnya dengan intens.

"Apaan sih Al, gue lagi ngantuk nih" Prilly langsung menenggelamkan wajahnya kembali.

"Prill, temenin gue ngobrol dong, biasanya aja lo yang paling bawel"

Tetapi tetap tidak ada jawaban. Prilly masih saja diam.

"Ayo dong Prill, lo tega banget sih biarin gue kaya gini." bujuk Ali sambil menggoyangkan tubuh Prilly.

Kamu tuh egois banget ya Al, justru tuh kamu yang tega buat aku kaya gini Al. Batin Prilly.

"Ya udahlah, lo mah gak asik Prill"

"Mmm ya udah lo mau ngomong apa, ngomongnya yang cepet gue lagi males nih"Prilly menengadahkan kepalanya danenjawab dengan malas.

"Nah, gitu dong. Gue heran aja kenapa ya kita selalu bareng terus. Coba bayangin aja dari SD kita satu kelas mulu bahkan satu meja mulu sama kamu. Tapi aku suka sih sama kamu, kamu tuh lucu. Tapi hari ini lo beda deh. Lo kenapa sih Prill?"

Deg. Al suka sama gue? Huh tapi dia suka sama gue sebagai sahabat aja gak lebih.

"Mmm soal kita satu meja terus sih gue gak tau juga sih. Kok guru disini hobi banget ya bikin kita satu meja terus? Gak terasa ya Al, kita udah lama banget sahabatan, sampai gue bosen deh"

wajah Prilly kembali ceria ketika akhirnya bisa juga masa masa dulu terulang lagi. Bisa ngobrol, main, becanda bareng. Tapi mungkin itu udah gak lama lagi. Karena pasti Ali akan mulai dekat dengan Icha.

Baru saja kenal dengan Icha Ali langsung saja membiarkan Prilly. Contohnya saja waktu tadi di kantin. Tapi waktu mereka kelas 10 Icha tidak satu kelas dengan Ali, jadi Ali banyak menghabiskan waktu dengan Prilly.

"Iya Prill, gue juga seneng bisa sahabatan sama kamu"

"Eh Prill, tau gak akhir2 ini ada yang aneh deh sama perasaan gue?"

"Ya gue gak tau juga sih, gue kan gak bisa nebak perasaan lo"

"Iya juga sih. Nanti sore mau gak nonton sama gue?"

"Haah? Nonto? Emmm gak lah. Lo gak sama Icha aja?"

"Aku pengennya sama kamu aja, kan udah lama kita gak nonton bareng lagi. Lagian Icha juga mau ke Bogor jenguk neneknya yang sakit, mungkin  besok juga gak berangkat sekolah"

"Mmm gimana ya, soalnya gue juga lagi banyak tugas nih"

"Kan tugasnya buat lusa, bentaran juga bisa. Nanti kita kerjain bareng deh, mau gak gue gak nerima penolakan"

"Iya iya lo tuh paling bisa deh kalau soal ngebujuk orang" kata Prilly sambil meninju lengan Ali.

"Iiih saki tau, lo mah main nonjok aja. Nih rasain nih" Ali lalu membalasnya dengan mencubit pipi Prilly yang tembem.

"Iih Ali mah sakit tau" Prilly memanyunkan bibirnya, ngambek.

"Itu bibir gak usah majuan napa, mainta cium?"

"ALIIIII"

"duh pliss Prill jangan teriak gitu dong" Ali langsung menutup kedua telinganya dengan jari telunjuknya.

"Lebay lo mah"

"Ya udah nanti sore aku jemput ya. Jangan lupa nanti sore kam-"

"Selamat siang anak2. Keluarkan buku paket kalian hal.162"sapa Bu Luna yang tiba2 masuk entah dari kapan dia datang. Bu Luna adalah guru bahasa Indonesia plus guru paling gaul di Sma ini.

-•-•-•-•-•-

Kriiiiing kriiiing

Akhirnya bel yang ditunggu banyak siswa berdering dengan kencang membuat semua murid bersorak. Yak terkecuali Prilly yang dari tadi bosan menunggu pelajaran usai.

"Cha, mau pulang bareng kita gak"ajak Mila dan Prilly di samping Mila .

"Maaf ya, gue udah dijemput sama ayah gue. Duluan ya, bye"Icha berlalu sebelum melambaikan tangannya.

"Yuk kita ke depan, lo dijemput sama siapa Prill?"

"Mmm gak tau juga sih, tadi pagi mama gue udah bilang gak bisa jemput biasalah arisan. Trus papa gue lagi ada banyak rapat. Jadi nanati naik angkot aja deh "

"Lo sama gue aja gue di jemput kakak gue"

"Emang kakak lo sekolah dimana?"

"Itu di SMA BINA BHAKTI deket sekolah kita, dia ketua osis di sity"

"Oooh ketua osis yang pinter banget itu? OMG HELLOW😱😱😱"

"Mulai dah bawelnya😒"Mila menutup kupingnya karena suara Prilly yang... Cempreng.

"Heheheh maaf ya soalnya gue kaget aja. Kok lo baru ngomong sih?"

"Kan lo gak pernah nanya"

"Iya juga ya"

Tiba-tiba ada seseorang yang menutup mata Prilly. Prilly sudah familiar banget sama bau parfum ini.
Pada saat Prilly orang tersebut membuka matanya ternyata...

"Kamu...😡😡😡"

Bersambung...

Kira2 siapa ya yang menutup mata Prilly??

Kepo???
Authornya juga sama2 kepo nih.

Terusin vote and commentnya ya readers.

@retnowinarsih64

Berharap yang Tak PastiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang