Part 10

128 7 3
                                    

Suasana kelas Ipa-2 sangat lengang karena sekarang waktunya pelajaran yang sangat menegangkan bagi mereka. Yaitu bahasa inggris. Gurunya yang sangat sensitif membuat mereka enggan untuk berbicara pada saat pelajaran berlangsung.

Apalagi ini adalah saatnya ulangan harian. Yang dijamin membuat otak terkuras. Namun bagi Ali ini adalah hal yang mudah. Karena Ali adalah murid yang bisa dibilang jenius. Dalam segala mapel dapat dikuasai dengan baik.

Setelah bel pulang berbunyi semua murid wajib mengumpulkan hasil ulangan mereka. Ali langsung bergegas membereskan bukunya.

"Al, lo kau ikut kita ke rumah sakit nggak?" Ajak Mila.

"Loh, emang kita mau jenguk siapa?" Tanya Ali bingung dan sedikit khawatir.

"Lo belum tau. Prilly hari ini gak berangkat kan karena masuk kerumah sakit"

"Loh aku kok baru tau?"

"Gue juga kata Raka , tadi gue tanya sama dia, trus katanya Prilly sakit"

"Oh yaudah yuk sekarang kita kesana"

"Eh tapi kita kita kesananya jam tiga, kita masih ada urusan masing2 "

"Oh, lo juga cha ada urusan?" Tanya Ali ke icha Icha yang berdiri disamping Mila.

"Iya gue harus rapat osis dulu nih, lo juga kan ada rapat osis?"

"Eh iya, aduh gue malas banget nih, gue bolos dulu ya, cha bilangin ke ketosnya gue ada urusan keluarga ya?" Kata Ali memasang puppy eyes nya agar Icha mau meminta ijin.   

"Iya deh buat sahabat aku apa sih yang gak" terdengar suara serak dari Icha untuk menahan tangis karena sebenarnya Icha ingin lebih dekat dengan Ali. Tapi Icha lebih mementingkan Prilly yang masih membutuhkan Ali.

Icha juga merasa bersalah karena belum menjenguk sahabatnya itu.

~~~~~

Ali berjalan cepat untuk menuju ruangan Prilly. Entah mengapa ada perasaan kuatir yang muncul di pikiran Ali.  dengan tergesa gesa Ali menuju lantai 2 dimana Prilly dirawat.

Saat Ali sudah sampai didepan pintu Ali sedikit gugup. Entah mengapa tiba tiba Ali gugup seperti ini. Ia tidak pernah segugup ini. Kalaupun sedang lomba nyanyi atau lomba lainnya pun Ali tetap santai dan tidak gugup. Tapi ini beda.

Tiba tiba saja ada seseorang yang menarik knop pintu dari dalam. Dan ternyata itu adalah Raka yang masih menggunakan seragam sekolah.

"Hai Ali, lo mau ketemu Prilly ya. Masuk saja pasti Prilly sangat senang lo dateng kesini" kata Raka yang keluar dari ruangan itu.

"Eh i..iya nih, Prilly memang nya sakit apasih kok dia gak kasih tau gue?" Kata Ali gugup.

"Lo gak usah gugup gitu, biasa ketemu sama gue aja lo. Kenapa lo?"

"Emm siapa yang gugup sih?" Kata Ali berusaha mengelak.

"Dah lah lupain aja. Gue duluan ya bro" kata Raka seraya menepuk bahu Ali dan senyum miring.

"Rese lo" Ali masuk kedalam.

"Eh ada nak Ali. Repot repot kesini" kata ibunya Prilly.

"Iya tante, tadi kata Mila Prilly sakit, yaudah Ali jenguk"

"Makasih ya. Berhubung ada nak Ali kami pulang dulu ya nyusul Raka, kita mau ganti baju sebentar. Nak Ali mau kan jagain Prilly disini sebentar saja?"

Berharap yang Tak PastiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang