2 hari dilalui Prilly hanya berbaring dan memandangi langit langit rumah sakit dan menghirup bau khas rumah sakit. Prilly merasa bosan lama lama di situ. Hingga Prilly teringat akan sesuatu.
Tangan Prilly bergerak menelusuri meja yang ada disebelah tempat tidurnya. Prilly mengambil suatu kotak yang tadi diberikan oleh Icha.
Prilly membuka kotak tersebut dan menemukan beberapa lembar foto saat mereka bersama. Ada juga foto Ali, Kevin, Rikky, Mila, Icha, dan Prilly yang sedang berada di sebuah tempat wahana.
Pikiran Prilly kembali menerawang masa lalu yang mereka lalui bersama dengan suka cita. Di tumpukan paling akhir dari foto itu Prilly menemukan secarik surat. Perlahan Prilly membuka amplop tersebut.
Teruntuk Prilly latuconsina.
Hai Prilly semoga kamu cepat sembuh yah. Aku mau bilang sebentar lagi kita akan berpisah. Mungkin butuh waktu beberapa lama untuk kita bertemu lagi.
Aku tau sebenarnya kamu sangat mencintai Ali. Ternyata diam diam kamu mencintai Ali tanpa harus bercerita sama aku.
Maaf ya kalau aku terlalu egois, gak pernah memikirkan perasaan sahabat aku sendiri. Aku tau ternyata aku juga mencintai Ali. Tapi tidak bisa dipungkiri kalau sebenarnya cinta kamu lebih besar dari pada cinta aku ke Ali.
2 hari lagi aku akan pindah ke Australia karena aku harus ikut orang tua aku yang pindah dinasnya. Pasti aku akan selalu kangen sama kalian semua.
Aku udah relain kok kalo kamu sama Ali, toh aku juga udah dijodohkan sama teman mama aku yang ada di Australia.
Kamu sudah berkorban untuk sahabat kamu ini. Aku juga gak mau kalah sama kamu. Aku juga ingin berkorban demi persahabatan kita.
Jangan lupain aku ya, aku janji kita pasti akan bertemu lagi...
Dari sahabatmu yang selalu menyayangimu.
ICHA..
Tanpa Prilly sadari air mata sudah menetes di pipi chubby Prilly. Prilly kembali mengingat masa masa saat dia bersama Icha. Walaupun kadang Prilly merasa cemburu atau kesal pada Icha saat dia bersama Ali tetapi ia tetap menyayangi Icha sebagai sahabatnya.
Prilly tidak sadar bahwa dari tadi ada seseorang yang berdiri dipintu. Orang itu enggan masuk karena Prilly masih dalam keadaan menangis.
"Kenapa lo pergi secepat ini. Gue maunya lo yang tetep sama Ali, tapi kenapa lo ngasih ali ke gue. Sedangkan lo menderita disana" Gumam Prilly yang masih menangis.
"Ternyata gue udah jahat banget sampai lo pergi biar gue bisa sama Ali. Memang gue suka sama Ali tapi gue akan relain Ali buat lo. Tapi kalau lo udah mutusin buat pergi gue cuma bisa doain lo semoga nanti kita bisa ketemu lagi" kata Prilly terus memandangi surat dan foto yang ada di kotak.
"Ehem..." seseorang masuk dengan wajah kaget.
"Loh A..Ali..." kata Prilly terbata bata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berharap yang Tak Pasti
FanfictionSejak Sd kelas tiga mereka bertiga berteman dengan baik. Namun perasaan aneh muncul pada hati mereka masing2. Inikah yang dinamakan cinta? Mengapa cinta ini serasa menyakitkan? Haruskah cinta ini aku lupakan? Betapa senangnya aku jika engkau peka sa...