Part 3

232 9 2
                                    

"Kamu..." Prilly kaget setengah mati setelah melihat dua orang yang ada di depannya.

"Prilly gue kangen banget sama lo" orang itu langsung memeluk Prilly. Mungkin karena dia sangat rindu sama Prilly yang sudah bertahun2 tidak ketemu.

"Iiih lo tambah tinggi aja ya" Prilly lalu melepas pelukannya dan mendongakkan kepalanya untuk melihat cowok yang tadi memeluknya, karena badan cowok itu lebih tinggi dari Prilly.

"Prilly gue juga kangen banget sama lo" sekarang giliran cewek yang memeluk Prilly, wajah cewek itu sangat mirip sama cowok yang tadi memeluk Prilly.

"Eh iya Mil, kenalin mereka sepupu kembar aku. Ini namanya Kara dan ini namanya Raka" Prilly mulai mengenalkan sepupunya sambil menunjuk ke mereka.

"Hai nama gue Kara" Kara menjulurkan tangannya dan senyum manis keluar di sudut bibirnya.

"Mila..."mereka bersalaman dan seperti teman yang sudah akrab.

"Hai... Nama gue Raka" Raka pun melakukan hal sama seperti Kara. Raka menyunggingkan senyum di sudut bibirnya. Lesung pipi muncul dan menambah manisnya senyuman Raka. Berbeda dengan Kara yang bertubuh mungil, rambut panjang sepinggang, dan pintar. Raka adalah badboy, urakan, namun dia tidak kalah pintar dengan Kara. Senyuman maut yang mampu membuat cewek manapun bertekuk lutut.

Sama halnya dengan Mila yang mampu terhipnotis dengan senyuman Raka.

"Eh, gue Mila sahabat Prilly"

"Ini sepupu gue yang sering gue ceritain ke elo Mil"

"Oooh jadi ini orangnya " Mila memberi senyum manis ke sepupu Prilly.

"Lo cerita apa aja tentang gue hah" Raka langsung  menaikkan satu alisnya dan dengan nada menantang.

"Yaaaaa gue cerita semuanya lah. Lo yang playboy, sok cool, sok pinter, tapi-"

"Tapi emang gue cool , pinter, sama ganteng kan"

"IIh PD banget sih Lo.  Maksud gue tapi lo tuh ya lumayan romantis sih, tapi kalo sama cewek tertentu aja. Lo juga bisa daftar kok Mil" Prilly memainkan alisnya mengejek Mila.

"Apaan sih lo Prill" Mila hanya senyum senyum dan pipinya langsung merah.

"Prill, udah lah kasihan tuh Mila pipinya jadi merah gitu"

"Eh gak kok Kar, udah biasa kok gue sama Mila kaya gini"

"Ya udah g..gue pulang duluan ya semua" Mila langsung pergi meninggalkan mereka semua dan masuk ke mobilnya.
 
"Ya udah Prill kita nebeng mobil lo ya"

"Yeee lo kalian mah sukanya nebeng mulu"

"Hehehe" mereka kompak.

Skip rumah Prilly

Sekarang Prilly sedang bersiap untuk pergi sesuai janjinya. Prilly hanya memakai celana jeans panjang berwarna hitam dan kemeja kotak2 dengan lengan panjang berwarna ungu dan garis hitam.

Drrt. ..Drrt. ..

"Ya hallo Al, kenapa?"

"...."

"Ya udah tunggu bentar ya, gue ke bawah dulu"

"...."

"Ya bawel lu mah"

Prilly memoleskan bedak tipis di wajahnya dan lipgloss di bibirnya.

"Oi rapi banget lo Prill, mau kemana nih" kata Kara yang menepuk bahu Prilly sampai kaget.

"Ah lo Kar bikin gue kaget aja. Gue mau pergi sama Ali. Lo ingat kan Ali sahabat gue"

"Oooh Ali, masih jadi sahabat lo, kirain udah jadian"

Berharap yang Tak PastiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang