Hari dimana audisi dimulai akhirnya tiba. Hari ini tepat hari minggu dan Prilly sudah berada di tempat audisi.
Prilly datang bersama para sahabatnya dan termasuk Ali, karena ini hati libur jadi mereka bisa mengantar Prilly. Mereka sedang menunggu giliran Prilly masuk.Setelah menunggu waktu lama, akhirnya nama Prilly dipanggil.
"Semoga berhasil ya prill kita semua pasti doain lo" kata Mila dan semua langsung mengangguk.
"Kamu berdoa dulu ya, aku pasti doain kamu juga disini, semangat sayang" kata Ali memberi semangat.
"Makasih semuanya aku gak bakal kecewain kalian semua" kata Prilly.
Prilly mulai memasuki ruangan audisi. Mereka semua menunggu Prilly cemas, berharap agar Prilly bisa lulus audisi ini.
Pintu audisi terbuka, menampilkan Prilly dengan wajah berseri.
Semua penasaran dengan hasil audis Prilly."Yeeeeey gue berhasil" kata Prilly agak berteriak karena senang.
"Beneran lo Prill? " tanya Kara yang sudah menampilkan senyuman harunya. Prilly hanya mengangguk sebagai jawaban.
Mereka semua memeluk Prilly. Terakhir Ali memeluk Prilly sangat erat.
"Wah selamat yah sayang, aku bangga deh sama kamu" kata Ali yang masih memeluk Prilly.
"Iya, Makasih ya. Ini juga doa dari kalian semua, kalo gak ada kalian mana mungkin gue bisa kaya gini"
Prilly lulus audisi. Dan artinya dia akan segera ikut kontes. Prilly mendapatkan tiket dan kontes akan dimulai lusa karena hari ini adalah hari terakhir audisi.
Setelah semua peserta audisi selesai tampil, mereka yang lulus sedang berkumpul karena akan diberi pengarahan.
Mereka pulang dengan bahagia. Sekarang Prilly harus banyak berlatih karena sebentar lagi akan dimulai.
~~~~~
Handphone Prilly bergetar panjang pertanda ada telepon masuk. Prilly yang tadinya sedang asik membaca novel tersadar. Ia bergegas mengambil handphonenya. Ia mengernyitkan keningnya melihat nomor yang tidak diketahui.
"Hallo..."
"...."
"Ini siapa ya?" Tanya Prilly ragu.
"Buka saja jendela kamarmu, pasti akan tau siapa aku" Prilly seperti mengenali suara itu, tapi ada yang sedikit berbeda dengan yang Prilly pikir.
Tanpa pikir panjang Prilly membuka tirai jendela nya dan ia mendapati Ali yang membawa kue. Ali melambaikan tangannya ke Prilly. Ia baru ingat hari ini adalah anniv persahabatannya dengan Ali (sebelum Icha menjadi sahabat mereka) yang ke 13 tahun.
Prilly tersenyum melihat tingkah Ali yang membuatnya ketakutan. Prilly membalas melambaikan tangan ke Ali. Setelah itu ia langsung turun ke bawah dan langsung berhambur ke pelukan Ali.
Untung saja semua orang sedang keluar jadi Prilly tidak malu bila mereka melihat. Kue yang ada di tangan Ali hampir saja jatuh. Ali menyodorkan kue itu ke Prilly.
"Happy anniversary my bestfriend and my girlfriend. Aku gak bakal lupain hari persahabatan kita yang sudah kita jalin sejak lama ini. Walaupun kita sudah berpacaran gak ada salahnya kan jika kita masih tetap sahabat?" Prilly tersenyum melihat Ali yang pandai membuat kejutan walaupun tidak seberapa sih.
"Iya, kita tetap sahabat kok. Sampai kapanpun kita tetap sahabat dan menjadi sepasang kekasih sampai kapanpun. Kamu janji ya, gak akan pernah tinggalin aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Berharap yang Tak Pasti
FanfictionSejak Sd kelas tiga mereka bertiga berteman dengan baik. Namun perasaan aneh muncul pada hati mereka masing2. Inikah yang dinamakan cinta? Mengapa cinta ini serasa menyakitkan? Haruskah cinta ini aku lupakan? Betapa senangnya aku jika engkau peka sa...