Seorang gadis mengerjapkan matanya berkali kali memaksakannya agar membuka matanya. Sesekali ia melirik jam wekernya yang belum berbunyi itu.
Gadis itu mendengar suara gaduh di bawah. Mungkin ini alasannya mengapa Prilly bangun lebih awal. Ia sangat penasaran ada apa di bawah.
Sesekali ia mendengar tawaan seseorang. Eh ralat kayanya lebih dari seseorang. Prilly menuruni satu persatu tangga dengan berpegangan di pegangan tangga itu.
Dilihatnya mamanya sedang tertawa bersama lelaki yang sangat familiar di matanya. Tapi Prilly belum tau pasti karena posisi orang itu membelakanginya.
"ma ada apa ini kok rame banget?" Kening Prilly berkerut saat melihat lelaki itu yang refleks berbalik saat mendengar suara Prilly .
"Eh kamu udah bangun Prilly? " Tanya orang itu
"Loh Ali kamu ngapain pagi pagi udah kesini, terus itu baju kamu basah kenapa?" Dan ternyata orang itu adalah Ali.
"Tadinya aku mau bangunin kamu lewat jendela kamar kamu"
"Hah gimana caranya? " Prilly semakin bingung mendengar penjelasan Ali.
"Gini loh, tadi waktu mama mau nyiram bunga, mama liat ada orang yang ngelempar batu ke arah kamar kamu. Mama kirain dia itu penjahat yang mau rusak rumah kita. Kebetulan mama bawa selang air, terus mama siram aja. Eh Eh gak taunya itu Ali. Maaf ya Ali tante gak tau kalau itu kamu" kata mama Prilly dengan wajah memelas nya dan mulai pergi meninggalkan mereka berdua.
"Eh gak papa kok tante ini juga salah Ali yang dateng kayak maling, heheh" Ali menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.
"Kamu sih pake acara gitu gituan. Terus itu jaket kamu basah tuh, gimana dong ?" Prilly melirik jaket Ali yang basah kuyup
"Gak papa kok gue bisa ambil yang lain, kan rumahnya deket"
"Yaudah sono gih sambil nunggu aku mandi dulu"
"Iya deh, mandinya jangan lama lama ya sayang " Ali mulai pergi meninggalkan Prilly sebelum mengedipkan satu matanya.
"Ih Ali geli tau ntar kalau mama denger gimana?" Bisik prilly Yang Mulai Mengejar ali.
"Gak papa kali, toh bagus dong kalau mama kamu udah tau"
"Iiih Ali mah gitu" cubitan Prilly mendarat dipinggang Ali. Ali langsung berjingkat ketika mendapatkan cubitan dari Prilly. "nanti yang malu kan aku juga Ali..." lanjut Prilly geram.
"Iya deh iya. Aku balik bentar dulu ya" Ali memberikan kissbye ke Prilly, Prilly mengibaskan tangannya seolah menghilangkan kissbye dari Ali yang sampai diwajahnya. Ali hanya terkekeh geli melihat tingkah lucu gadisnya.
Prilly langsung masuk dan bergegas mandi secepat cepatnya. Ia melewati kamar Raka dan Kara yang masih tertutup . Prilly sedikit lega karena setidaknya mereka tidak mendengar perkataan Ali tadi.
Setelah mandi dan memakai seragamnya Prilly mengambil tasnya. Ia balik lagi kecermin melihat dirinya yang tidak memakai polesan apapun.
Tangan Prilly bergerak mengambil bedak dan langsung di oleskan ke wajahnya, tak lupa ia memakai lipgloss (maaf kalau tulisannya salah, belum pernah make gituan,hehe) tipis lalu menggulung bibirnya untuk meratakannya.
Mungkin ini pertama kalinya ia memakai alat itu. Prilly termasuk orang yang cuek dan tidak pernah berdandan. Tapi bukan berarti ia tidak merawat diri.
Sesekali Prilly bersenandung kecil. Prilly berjalan ke dapur yang ternyata sudah ramai oleh keluarganya. Ali pun sudah ada disana.Mereka makan bersama dan kadang kedua orang tuanya mnggoda Prilly yang ternyata sudah tau hubungannya dengan Ali, Begitupun Raka dan Kara.
"Prill, Ali kalian bareng kita aja ya biar rame satu mobil" ajak Kara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berharap yang Tak Pasti
FanfictionSejak Sd kelas tiga mereka bertiga berteman dengan baik. Namun perasaan aneh muncul pada hati mereka masing2. Inikah yang dinamakan cinta? Mengapa cinta ini serasa menyakitkan? Haruskah cinta ini aku lupakan? Betapa senangnya aku jika engkau peka sa...