Part 18

76 4 3
                                    

Satu tahun berlalu dengan cepat.
Kini mereka sudah kelas 12.
Sekarang juga Prilly sudah menjadi penyanyi terkenal berkat audisi yang diikutinya. Kadang, ia ju g a diundang untuk bintang iklan produk makanan atau produk lainnya. Sekarang fansnya dan fans Ali yang bernama "alprill" menambah.

Ali pun sekarang sudah menjadi penyanyi karena keaktifannya yang sering mempost vidio cover lagunya ke YouTube.

Sekarang waktu Prilly dipenuhi dengan latihan menyanyi karena akan diadakan mini konser untuk lagu lagunya. Sebenarnya Ali tak mengizinkan. Feelingnya mengatakan akan terjadi sesuatu yang tak ia inginkan.

Ali merasa ia akan kehilangan seseorang. Ia takut kalau nantinya Prilly akan melupakannya. Tapi sesegera mungkin Ali menepis pikirannya. Mana mungkin Prilly akan begitu.

Waktu untuk mini konser Prilly telah tiba. Prilly harus pergi ke tempat itu tanpa didampingi oleh Ali. Dan prilly juga harus pindah karena orang tuanya.

"Kamu beneran mau pindah dari sini?" Tanya Ali sambil menggenggam tangan Prilly.

Dengan wajah yang berkaca kaca, Prilly menjawab dengan anggukan.

"Kamu jangan lupain aku yah. Ali gak bakal bisa kalau Prilly sampai tinggalin Ali" Ali menyelipkan rambut Prilly yang menutupi wajah Prilly.

"Ali, berpisah bukan berarti melupakan kan? Aku juga, mana mungkin bisa lupain Ali yang setiap malam terlukis di antara bintang. Setiap malam juga hadir di mimpi aku. Mana mungkin aku bisa melupakan kamu yang setiap hari terbayang di fikiran aku?" Kata prilly sambil menunduk. Karena dengan menatap Ali, Prilly tidak akan bisa pergi.

Ali memeluk Prilly dari samping. Di rengkuhnya tubuh mungil Prilly ke dekapannya. "Hm. Aku tahu kamu pasti bakal jaga hati aku" Ali melepas pelukannya dan menangkup wajah Prilly dan sekarang mereka berhadapan. "Sekarang kita janji yah. Kita sama sama jaga hati kita" Ali mengacungkan kelingkingnya dan langsung ditautkan dengan kelingking Prilly.

~~~~~

Suasana ramai memenuhi isi stasiun kereta ini. Banyak sekali orang yang berlalu lalang. Mata Prilly tak lepas memandangi sekeliling seperti mencari keberadaan seseorang. Tak dipedulikannya para sahabatnya yang sekarang ada di samping Prilly. 

"Belum dateng juga?" Tanya Mila yang sedari tadi memperhatikan Prilly yang terlihat cemas. Prilly hanya menggeleng tanpa memalingkan wajahnya.

"Tadi Ali kata kenapa, sampai bisa telat kaya gini?" Mila pun ikut mengedarkan pandangannya untuk membantu Prilly mencari keberadaan Ali.

"Katanya tadi dia ketiduran. Sebenarnya gue mau nunggu Ali dulu. Tapi orang tua gue nyuruh nyuruh buat cepet. Ali juga nyuruh gue buat duluan." Kata prilly dengan siapa bergetar.

"Ya, sabar aja dulu. Pasti Ali dat-" belum sempat Mila melanjutkan perkataannya, Prilly berlari. Mila mengikuti pandangan Prilly.

"Maaf ya sayang. Tadi ada masalah kecil" kata Ali yang sekarang sudah memeluk Prilly dengan erat.

"Iya gak papa. Aku tau kamu pasti dateng" kata Prilly yang membalas pelukan Ali.

"Aku gak bisa tenang kalau gak liat kamu untuk terakhir di sini" Ali mulai melepas pelukannya dan beralih menatap Prilly.

Air mata Prilly mulai membasahi pipinya. Terasa berat untuk meninggalkan kekasihnya ini. Tangan Ali mulai bergerak menghapus air mata Prilly.

Berharap yang Tak PastiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang