Part 4

217 9 0
                                    

Hari sudah semakin siang namun Prilly belum juga bangun dari mimpinya. Entah karena dia kelelahan atau hal apalah yang membuat dia sampai kesiangan. Tidak seperti biasanya Prilly bangun kesiangan seperti ini.

"WOI PRILLY BANGUN, LO KEBO BANGET SIH, INI UDAH SIANG LHO. PRIIIIIL BUKA PINTUNYA" kata Kara yang dari tadi sudah menggedor pintu dan udah teriak2 udah kaya di hutan.

"Apa sih Kar, masih pagi juga udah rapi banget lo" kata Prilly yang masih keliatan ngantuk dan rambutnya sangat berantakan.

"PAGI OTAK LO BOTAK. INI UDAH JAM 06.45 TAU" kata Kara yang tadi udah kesel dan sambil menunjukkan jam tangannya.

"What!!! Kenapa lo gak bilang dari tadi" Prilly langsung pergi ke kamar mandi tanpa menghiraukan Kara yang masih ada di depan pintu.

"Woi lo mau ngintip gue. Tutup tuh pintu"

"Huh dari tadi gue bangunin lo, lo nya aja yang kaya kebo"

"TUTUP GAK"

"Iye ye Gak usah teriak napa"

Setelah 7 menit Prilly langsung turun kebawah menghampiri Kara, Raka udah tadi duluan karena walaupun Raka badboy tapi soal bangun pagi dia jagonya. Emang heran sih badboy hobi banget bangun pagi.

"Widih lo cepet banget mandinya,  lo punya kekuatan kilat ya??"

"Gak gue gak mandi cuma cuci muka sama ganti baju doang"

"Iiih lo jorok banget sih Prill"

"Kan nanti kalo lo nunggu gue lo marah, ya udah gue gak usah mandi aja" jawab Prilly dengan santai.

"Ya udah lah yuk cepetan nanti telat lagi"

~~~~~

Walaupun dengan sekencang apapun Prilly menyetir mobilnya dia tetap saja telat. Bayangkan jarak rumah Prilly yang biasanya ditempuh 18 menit ini harus ditempuh dalam waktu 5 menit.

Gerbang sekolah masih ditutup rapat dan tanpa di jaga oleh satpam sekolah ini.

Akhirnya Prilly dan Kara memutuskan untuk memanjat pagar. Baru saja sampai di atas pagar ada seorang guru yang memergoki aksi mereka.

"Hei kalian kenapa panjat2 pagar segala, kaya maling ikan aja" teriak bu Vera guru BK yang paling galak tapi dengan wajahnya yang mampu menggoda murid brandal yang ada disini bahkan guru pun bisa kepincut hanya dengan senyuman nya.

"Eh bu guru kita bukan kucing bu pake embel2  maling ikan lagi" jawab Kara dengan wajah sok polos yang masih ada di atas pagar.

"Kamu tuh ya masih bisa. Ngeles aja. Mending ngeles matematika aja"

"Aduh bu Vera itu ngeles bimble maksudnya" jawab Prilly yang masih ada di atas pagar juga.

"Udah cepet kalian turun, sebelum saya yang akan menyeret kamu turun dari bawah"

"Eh iya iya bu sabar napa, gimana kita mau turun kalo bu Vera ngajak ngobrol"

"Prilly berani2nya kamu cepet turun gak"

"Eh iya bu" kata mereka dan langsung turun dari pagar.

"Sebagai hukuman kalian ibu hukum keliling lapangan 15 putaran"

"Buset bu gak bisa diskon gitu bu" kata Kara yang memang gak punya malu kalo sama guru. Tapi dengan teman yang baru ia kenal cueknya minta ampun.

"Kamu kira baju oblong yang boleh diskon gitu aja. CEPAT KALIAN LARI ATAU MAU IBU TAMBAH HUKUMANNYA"

"Iya bu" kata mereka berdua dan langsung lari terbirit birit ke lapangan.

~~~~~

1 jam kemudian....

Berharap yang Tak PastiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang